Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin
JAKARTA, KOMPAS.TV - Pembatalan mutasi perwira tinggi TNI oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengindikasikan adanya persoalan dalam perencanaan personalia di tubuh TNI.

Namun, hal ini juga memantik tuduhan politisasi di institusi militer.

Untuk membahas isu selengkapnya, simak dialog bersama Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigjen Kristomei Sianturi; analis militer Anton Aliabbas; serta Gubernur Lemhannas periode 20162022, Agus Widjojo.

#tni #mutasi #pemerintah

Baca Juga [FULL] Ijazah Masih Ditahan Sekolah Warga Sulit Cari Kerja & Lanjut Kuliah, Ini Respons Pemda di https://www.kompas.tv/nasional/591040/full-ijazah-masih-ditahan-sekolah-warga-sulit-cari-kerja-lanjut-kuliah-ini-respons-pemda

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/591041/full-blak-blakan-kapuspen-tni-pakar-respons-di-balik-pembatalan-mutasi-letjen-kunto-arief
Transkrip
00:00Pembatalan mutasi perwira tinggi TNI oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subianto
00:04mengindikasikan masalah dalam perencanaan personalia TNI
00:08tapi juga memantik tuduhan politisasi.
00:11Kita bahas bersama Kapus PEN TNI Brikjen Christo Mesianturi
00:15ada analis militer Anton Aliabas dan Gubernur Lemhanas 2016-2022 Agus Wijoyo
00:20dan ada anggota Komisi 1 DPRRI fraksi PKB oleh Soleh.
00:25Selamat petang Pak Agus.
00:30Ini Pak Agus, Kang, oleh Pak Anton dan Pak Christo Mesianturi sudah bergabung bersama kami?
00:38Oh sudah.
00:41Setiap.
00:43Oke, Pak Agus, saya mau ke Anda dulu.
00:46Pak Agus, selang sehari mutasi dianulir.
00:49Ini selama Anda masih aktif di TNI, apakah ini adalah hal yang lazim?
00:54Hal yang pernah terjadi?
00:55Ya, sebetulnya fenomena semacam ini adalah fenomena yang selalu dihadapi oleh TNI
01:09dan diingatkan oleh Panglima Besar Sudirman
01:14sejak era Panglima Besar Sudirman sampai detik hari ini.
01:21Apa itu?
01:22Yaitu tentang politisasi TNI.
01:26Oleh Pak Dirman, disebutkan dua hal yang perlu diwaspadai.
01:31TNI jangan terlalu merambah ke atas untuk ikut membuat keputusan politik.
01:37Karena hal itu berbahaya untuk menjadikan pemerintahan itu adalah pemerintahan militer.
01:43Tetapi juga yang kedua adalah mewaspadai politik sipil itu jangan terlalu ke bawah
01:52untuk masuk ke dalam manajemen internal TNI.
01:56Karena akan terjadi politisasi TNI, yaitu menyalahgunakan TNI untuk mendukung kekuasaan politik.
02:06Nah, ini sebetulnya bahaya klasik yang dihadapi oleh TNI.
02:14Dalam undang-undang TNI dikatakan tugas presiden sebagai satu-satunya pejabat yang memiliki kemenangan
02:22untuk mengerahkan, mengerahkan itu menggunakan TNI, tugasnya adalah satu yang paling strategis,
02:31yaitu merunguskan kebijakan umum pertahanan nasional, bukan untuk masuk ke dalam manajemen internal TNI.
02:42Hanya itu, selanjutnya dijabarkan oleh Menteri Pertahanan dan Panglima TNI.
02:49Jadi itulah pelajaran yang bisa kita ambil bahwa sampai saat ini,
02:53kita belum bergerak maju untuk membangun sebuah hubungan sipil-militer yang sehat.
03:01Ini yang terjadi adalah kontrol subjektif sipil atas militer,
03:06yaitu yang seperti saya katakan tadi,
03:09menyalahgunakan TNI untuk mendukung kekuasaan politik sipil.
03:15Oke, Pak Kristum yang menanggapnya itu, ini menjadi sebuah fenomena ketika ada politisasi di tubuh TNI.
03:23Anda menanggapnya bagaimana?
03:27Ya, terima kasih.
03:30Pak Kristum yang silakan.
03:31Baik.
03:33Ya, dari sisi membuat TNI sendiri, yang terlalu lupa Pak Agus Wijayo,
03:36sejarah kami, penjalan kami, bahwa memang apa yang sudah dikeluarkan kemarin
03:44oleh SCEP 554A, Patrum Mahawi tahun 2025,
03:49itu memang sudah melalui mekanisme sidang dewan, jabatan, dan kepangkatan perubahan tinggi TNI.
03:56Jadi tidak ada itu terkait dengan unsur-unsur eksternal di luar TNI.
04:01Jadi, memang kenapa perlu diadakan ralat dalam surat keputusan itu,
04:07dikaitkan dengan dari alur rangkaian yang mengikuti mutasi legend kunto,
04:13ternyata belum seluruhnya bisa bergeser saat ini.
04:16Dengan pertimbangan adanya tugas-tugas yang masih harus diselesaikan oleh pejabat
04:21atau perubahan tinggi yang saat ini masih menjabat,
04:25dihadapkan dengan perkembangan situasi dan kebutuhan dari organisasi TNI sendiri.
04:29Sehingga diputuskanlah oleh Panglima TNI bersama dengan peperastah angkatan
04:34untuk mengeluarkan ralat VPC dari KEP 544A, Patrum Mahawi 2025,
04:43yang dikeluarkan tanggal 29 April.
04:44Demikian, jadi tidak ada terkaitan unsur politisasi, unsur eksternal
04:49di luar dari slide sistem pembinaan dari organisasi TNI itu sendiri.
04:53Demikian, Pak.
04:54Pak Kristumai, tapi ketika anulir itu dilakukan hanya dalam selang waktu satu hari,
04:58kemudian menjadi pertanyaan adalah saat proses pengambilan keputusan yang pertama,
05:02itu seperti apa? Kok bisa berubah secepat itu?
05:05Apakah memang tidak ada pertimbangan yang cukup matang atau seperti apa sih?
05:10Ya, jadi kan setelah SCEP itu dikeluarkan pada tanggal 29 April 2025,
05:16kemudian adanya saran bahwa rangkaian dari tujuh pati yang mengikuti rangkaian mutasinya Pak Kunto itu
05:23belum bisa bergerak, dikaitkan dengan masih dibutuhkannya ada tugas-tugas yang belum selesai.
05:29Ada saran staff dari bawah, dari staff angkatan,
05:32menyampaikan bahwa ada tugas-tugas tertentu yang belum diselesaikan oleh pati tersebut,
05:36dikaitkan dengan perkembangan situasi hari ini.
05:39Jadi, diputuskanlah bahwa kalau yang satu tidak bisa bergeser,
05:42berarti rangkaian itu tidak bisa bergeser semua, Mbak.
05:44Jadi, saat itu tidak bergeser, berarti tujuh-tujuhnya itu tidak bisa bergeser semua,
05:47karena ini saling kepercintaan, gitu ya.
05:49Sehingga perlu diadakan teralat lagi, gitu ya.
05:51Demikian, Mbak.
05:54Tapi, artinya kelola administrasi di dalamnya bagaimana, Pak?
05:57Ya, lagi-lagi. Tadi hanya berselang satu hari?
06:01Ya, artinya kan satu hari itu cukup lama, Mbak.
06:04Artinya kan perkembangan dinamika ini kan juga cukup berubah-berubah, ya.
06:09Setelah kita lihat kembali, setelah staff menilai kembali,
06:11kok ada tugas yang memang masih harus dikerjakan oleh pejabat yang bersangkutan,
06:16dikaitkan dengan perkembangan situasi hari ini, gitu ya.
06:19Kan sudah ada perkembangan dari tanggal 29 sampai 30,
06:21oh ternyata masih ada yang belum selesai,
06:23dan dikaitkan dengan perkembangan, ancaman, atau dinamika situasi saat ini.
06:27Makanya, kita putuskan bahwa kalau memang tidak bisa bergeser para parti ini,
06:31berarti rangkaian itu tidak bisa bergerak.
06:33Nah, itulah yang membuat pertimbangan-pertimbangan itu,
06:35sehingga perlu dikeluarkan revisi.
06:37Tidak ada kaitan dengan yang lain, gitu, Pak.
06:38Oke. Kalau Pak Anton, Anda mencermatinya,
06:40soal anulir mutasi ini.
06:42Kalau tadi kata Pak Agus, fenomena politisasi.
06:45Tapi kalau dari Pak Kristumi, karena memang sesuai dengan kebutuhan.
06:47Anda mencermatinya yang mana?
06:49Satu, bagi saya, ini bukan yang pertama ya, anulir.
06:53Dulu pernah juga dilakukan anulir oleh TNI, ya.
06:58Tapi itu ketika pergantian panglima TNI.
07:00Jadi panglima TNI, dari Pak Gatot ke Pak Hadi.
07:03Pak Hadi itu menganulir skep yang pernah dikeluarkan oleh Pak Gatot.
07:07Jadi, bukan yang pertama, ini adalah alat itu satu.
07:09Kedua, bagi saya, memang ini yang mengherankan.
07:15Tentu Pak Agus, Bang Kristome paham bahwa TNI ini adalah organisasi komando
07:21yang penuh dengan perencanaan.
07:23Penuh dengan kehati-hatian dalam bergerak.
07:25Jadi, ketika argumentasi tadi, Kapus Pen, bahwa ada tugas,
07:32ini kan menjadi tanda tanya, sehingga tidak mengherankan kemudian,
07:36ada banyak anggapan, ada persepsi publik, ini ada politisasi.
07:41Kenapa ketika ada tugas, gitu ya,
07:43kalaupun alasannya adalah tugas, alasannya dinamika,
07:46kok nggak diperhatikan sebelumnya?
07:48Ini kan yang menjadi tanda tanya.
07:51Kenapa kok ada alat ini harus terjadi berulang kali?
07:54Apakah memang TNI itu tidak berubah?
07:58Apakah TNI tidak belajar dari sebelumnya?
08:00Atau ini menunjukkan bahwa masih ada pekerjaan rumah
08:06ketika kita bicara dalam konteks pembinaan karir prajurit.
08:09Masih ada yang nggak transparan, masih ada yang nggak akuntabel,
08:13sehingga persepsi negatif, persepsi ada dugaan,
08:16ada politisasi, dan lain-lain, itu masih cukup muncul.
08:19Coba kalau misalnya semuanya bisa transparan dan akuntabel,
08:23maka kan sebenarnya ini mudah untuk dijawab.
08:25Bahwa ini adalah kebutuhan organisasi, kan selalu jadi alasan normatif.
08:28Kenapa ada mutasi promosi, ini adalah untuk penyegaran, dan lain-lain.
08:32Tapi kenapa kemudian misalnya itu dilakukan kepada perwira A,
08:39bukan perwira B, itu kan juga semestinya
08:42itu ada penjelasan yang bisa terukur.
08:47Nah, problemnya kan ini nggak ada.
08:50Apalagi misalnya,
08:52mementumnya itu berdekatan dengan ramainya hirup-hirup politik.
08:57Apa iya, masa TNI, tidak mempertimbangkan itu.
09:02Ini lagi ada rame, bagaimana misalnya ada Pak Tri,
09:07yang kemudian ada forum Purnawirawan, gitu.
09:11Lalu digantikan oleh mantan ajudan, gitu.
09:15Mantan ajudannya Pak Jokowi.
09:17Dari seri kompetensi mungkin dia nggak ada masalah.
09:19Tapi kalau ngomong tentang timing, apakah iya, gitu.
09:22Misalnya mutasi TNI tidak mempertahankan itu.
09:24Saya nggak yakin.
09:25Kalau misalnya TNI-nya jadi ignorance juga,
09:28nggak heran dong, gitu, ada anggapan ini.
09:30Jadi bagi saya memang,
09:32ini masih ada pekerjaan rumah ketika kita bicara
09:34tentang transparansi dan akutabilitas
09:36dalam konteks pembinaan karir prajurit.
09:38Kenapa prajurit A ini mendapat promosi ini,
09:42kenapa bukan prajurit B?
09:43Ini kan juga harus jadi pertanyaan.
09:45Walaupun, Mbak, kita harus lihat.
09:47Misalnya, Pangkok Gakwilhan itu memang biasanya dilakukan,
09:50biasanya diisi oleh periurat tinggi dari TNI-AL.
09:56Tapi memang sejak 4 bulan lalu diisi oleh Angkatan Darat.
09:59Boleh, boleh, boleh saja.
10:00Tapi ketika kemudian ada diganti dari Pak Kunto,
10:04kemudian jadi Pak Hersan,
10:07kemudian tarik-narik,
10:07ya ini juga tidak ada salah juga dong
10:10ketika ada persepsi masyarakat muncul.
10:12Apalagi kemudian argumentasi,
10:14alasan yang disampaikan,
10:16itu juga bagi publik itu tidak cukup memberikan kepuasan.
10:21Oke, Pak Anton.
10:22Kita tanya dulu ke Pak Kristomi.
10:24Pak Kristomi, bagaimana Anda menanggapi
10:26pernyataan analisis dari Pak Anton tadi,
10:27bahwa kemudian tidak bisa dipisahkan
10:30antara kejadian politik yang terjadi
10:32dengan pembatalan mutasi ini, Pak Kristomi?
10:37Ya, tadi kan sudah di awal saya jelaskan
10:39bahwa tidak ada keterkaitan antara mutasi ini
10:42dengan unsur-unsur eksternal lainnya.
10:45Ini murni dalam rangka pembedahan karir
10:47yang memang sudah dirapatkan
10:49melalui sidang Dewan Jabatan dan Kepulauan Tinggi Perintenggi TNI.
10:52Jadi, tidak ada keterkaitan itu.
10:55Yang rapat itu adalah
10:56Panglima TNI memimpinnya
10:58dengan kepala start anggatan
10:59dibantu oleh para asisten personalnya
11:01yang memang mereka paham
11:03tentang pola karir terpajurit.
11:05Ya, saya rasa
11:06Mas Anton juga tidak mengerti pola karir terpajurit kan?
11:09Artinya, yang tahu
11:10bengkel dalamnya TNI adalah TNI.
11:13Nah, biarkanlah kami TNI
11:15untuk merencanakan itu sendiri.
11:17Jadi, silakan
11:18silakan kalau untuk berpersepsi
11:20atau berpendapat,
11:21silakan-silakan saja.
11:22Kalau mau mengkaitkan, silakan-silakan saja.
11:25Tapi yang jelas,
11:25bahwa hari ini
11:26mekanisme perawan jakti,
11:29mekanisme wajakti
11:30itu sudah dilakukan.
11:32Dan memang ketika
11:33keputusan itu diambil,
11:35ternyata baru ada saran lain
11:36dari staff yang mengatakan bahwa
11:37ini tidak bisa ditinggalkan
11:39karena adanya perubahan dinamika ancaman,
11:41maka harus diarahkan ralat.
11:44Demikian.
11:44Oke.
11:45Kang Ole,
11:46kalau dari Komisi 1,
11:47apakah juga akan mendalami ini
11:49memanggil Panglima
11:51untuk memastikan ada atau tidak
11:52nyusur politis?
11:53Tapi jangan dijawab dulu,
11:54kita bahas lagi sesaat jeda.
11:55Kompas petang kembali,
12:06kami lanjutkan dialognya.
12:08Kang Ole,
12:09kalau dari Komisi 1,
12:10sudah mendengar langsungkah
12:11alasan revisi mutasi ini
12:13dari Panglima TNI?
12:18Kang Ole,
12:19suaranya masih di mute.
12:20Kami Komisi 1
12:26tahu juga dari berita sebenarnya.
12:31Dan waktu itu juga lagi sedang RDP
12:35dan baru tahu malam harinya.
12:39Jadi kami tidak mengetahui soal ini
12:43dan tidak ada sebuah bahasan
12:46di dalam RDP itu sendiri gitu, Bu.
12:50Akan memanggil Panglima TNI
12:52untuk meminta penjelasan soal ini?
12:55Terkait memanggil atau tidaknya,
12:58saya rasa kalau saya melihat
13:00penjelasan dari Pak Brigjen Sianturi tadi,
13:05saya rasa jawabannya akan sama.
13:07Sebenarnya ya.
13:09Akan tetapi,
13:11terkait hal rotasi mutasi,
13:13sesungguhnya kami sudah mengingatkan
13:16ketika pembahasan RUU TNI.
13:18kami Komisi 1 Panja waktu itu juga
13:22mengingatkan betul,
13:24bahkan pandangan PU Praksi juga mengingatkan
13:27bagaimana agar betul-betul TNI itu
13:31pada koridor yang sesungguhnya,
13:35pada trek yang sesungguhnya
13:36sebagai alat pertahanan negara,
13:39tidak dikait-kaitkan kepada hal lain.
13:42Hanya saja kalau saya boleh berpendapat
13:45terkait terjadinya kisru
13:47perubahan rotasi mutasi ini,
13:53sesungguhnya ada dua hal.
13:55Pertama,
13:56memang karena kebocoran
13:58keputusan yang belum final,
14:02yang kedua timeline yang kurang tepat.
14:07Nah ini menjadi sebuah catatan mungkin
14:12bagi internal TNI.
14:15Bagaimana ke depan,
14:16jangan sekali-kali mengeluarkan
14:20sebuah keputusan ke publik
14:22yang belum final,
14:24sehingga menimbulkan multitapsir.
14:28Kita juga tidak bisa menyalahkan
14:30orang berpendapat
14:32bahwa ini ditarik-tarik kepada politik.
14:36Kita juga tidak bisa menolak
14:38orang berpendapat bahwa ini
14:40ada kepentingan personal.
14:43Nah oleh sebab itu,
14:45ya tentunya ini
14:47perbaikan ke dalam
14:49di TNI ini sangat penting sekali,
14:53terutama
14:54bagaimana jangan mengeluarkan keputusan
14:57pada saat waktu yang tidak tepat.
15:00Soal waktu itu,
15:02Pak Agus,
15:03kalau mengutip juga dari
15:04pernyataan anggota komisi 1 juga,
15:06TBH Senudin,
15:07bilang kalau revisi mutasi ini
15:09menunjukkan kalau TNI
15:10terlalu mudah digoyah
15:11oleh urusan politik.
15:12Anda melihat situasi yang samakah?
15:16Ya, saya tidak mau berandai-andai
15:18karena memang
15:19informasi lebih banyak teman-teman
15:22yang ada di Jakarta
15:23yang lebih lengkap
15:24yang dimiliki daripada saya
15:25yang berada di Manila.
15:27Tetapi,
15:28kalau memang
15:29saya asumsi,
15:32katakanlah,
15:33ini adalah proses pengambilan
15:34keputusan internal TNI.
15:37Alangkah sayangnya,
15:39bahwa sebuah keputusan itu
15:41harus diubah
15:43dalam waktu singkat.
15:44TNI atau militer,
15:47semua perangkatnya itu
15:49ditata,
15:53disiapkan
15:54untuk menghadapi
15:56pembuatan keputusan-keputusan perang.
15:59Dan keputusan perang itu
16:00lebih parah
16:03dari yang sekarang.
16:04Perubahan-perubahan itu
16:05akan semakin cepat.
16:07Implikasinya lebih parah.
16:09Akan bisa mengakibatkan
16:10kekalahan pertempuran.
16:12Oleh karena itu,
16:14bahwa proses
16:14pembuatan keputusan TNI
16:16tidak bisa mempertimbangkan
16:18perubahan-perubahan ini
16:19dan harus meranak
16:20dalam waktu singkat.
16:22Ini juga sebetulnya
16:23introspeksi
16:25atau masukan
16:26bagi TNI
16:27agar lebih
16:29tajam
16:30untuk membuat
16:31analisis
16:32dan
16:33tidak
16:34untuk
16:35membuat
16:37keputusan-keputusan
16:38yang bisa
16:38dipersepsikan
16:40sebagai sebuah
16:41kesalahan
16:42dan sebuah
16:43ralat.
16:44Dan dalam hal ini juga
16:45maka
16:47wibawa
16:48panglima TNI
16:48dipertaruhkan.
16:51Kapus Pen
16:52harus ingat ini.
16:53Kenapa
16:54panglima TNI
16:55harus membuat
16:56dua buah keputusan
16:58dalam waktu
16:59berdekatan
16:59yang mengubah
17:01keputusan pertama.
17:03Ini
17:03akan
17:04mempertaruhkan
17:06wibawa
17:07panglima TNI.
17:08kandangnya
17:09mempertaruhkan
17:10itu akan
17:10lebih baik
17:11di masa yang
17:12akan datang.
17:12Oke, kalau Pak Anton
17:13Anda melihatnya
17:14apa buntut
17:15dari revisi
17:16mutasi ini?
17:17Implikasinya apa
17:18ke TNI?
17:21Pak Anton?
17:23Ya,
17:24bagi saya sih
17:24implikasinya
17:25tidak ada
17:25karena sebenarnya kan
17:26kalau dari
17:27poin 4
17:28sampai 10
17:29mereka yang
17:30dibatalkan
17:30kemudian diganti
17:31dengan orang lain.
17:33Kalau dari
17:33organisasi
17:34tidak ada
17:36yang secara
17:37signifikan
17:37karena kemudian
17:38diganti
17:38sama yang
17:39yang baru.
17:40Yang gerbong
17:41yang lama
17:41yang dari
17:42angkatan darat
17:42bagian besar
17:43angkatan laut
17:44kemudian diganti
17:45dengan posisi
17:46posisi baru
17:47dengan orang-orang
17:47yang baru.
17:49Jadi kan
17:49sebenarnya
17:50mutasi
17:51dan promosi
17:52ini kan
17:53adalah sesuatu
17:53yang wajar.
17:55Ini kan
17:55adalah bentuk
17:56penyegaran
17:56organisasi.
17:57Jadi ini
17:58sebenarnya
17:58sesuatu yang
17:58biasa.
18:00Yang menjadi
18:00tidak biasa
18:01adalah tadi.
18:02Kenapa
18:02kok ada
18:03satu hari
18:03kemudian
18:04diganti?
18:05Alasannya
18:05ada tugas
18:06ada dinamika
18:06Pertanyaan
18:07Pangkugap Wilhan
18:08itu wilayahnya
18:08di bagian
18:10barat.
18:12Dinamika
18:12apa
18:13yang sangat
18:13signifikan
18:14yang kemudian
18:14membutuhkan
18:15Panglima
18:16Kugap Wilhan
18:17itu tidak boleh
18:17diganti dulu.
18:20Jadi ada
18:21ngomong tentang
18:21dinamika
18:22yang mana?
18:23Ada tugas-tugas
18:24yang mana?
18:25Ketika
18:26sampai sekarang
18:27di bagian
18:27barat
18:28misalnya
18:28belum ada
18:29kegentingan
18:29yang memaksa.
18:30Oke.
18:31Pantan kita
18:32tanya dulu
18:32ke Pak Kristume.
18:33Pak Kristume,
18:34dinamika
18:34seperti apa?
18:35dinamika
18:35yang mana
18:36yang membuat
18:36akhirnya
18:37sampai mutasi
18:38itu harus dibatalkan?
18:38Bisa dijelaskan
18:39juga secara rinci?
18:41Iya,
18:42artinya kan
18:42kalau namanya
18:43dinamika
18:43ancaman-ancamannya
18:44apa saja
18:44kan tidak bisa
18:45saya sampaikan
18:46di sini.
18:46Itu kan berdasarkan
18:47pertimbangan
18:48dari
18:48Ancaman apa sih
18:51di Kodok
18:51Pertimbangan 1
18:52ancaman apa sih
18:53yang ada di Kormada 3
18:54tempatnya Pak Hersen
18:56yang lama
18:56misalnya di daerah Papua
18:57itu tidak
18:58diban-ban pertimbangan
18:59jadi artinya
18:59apa saja sih
19:00yang
19:01Pak Kristume
19:05Oke, kami
19:11perbaiki dulu
19:12sambungan
19:13Zoom-nya
19:13Saya minta tanggapan dulu
19:15dari Kang Ole
19:15sampai kita menunggu
19:16Pak Kristume
19:17Kang Ole
19:17kalau dari
19:18Komisi 1
19:18apakah melihat
19:19memang ada
19:20dinamika yang
19:21sebegitu
19:21genting sampai
19:22mutasi ini
19:23harus direvisi?
19:24Saya rasa
19:28kami tidak terlalu
19:31ingin masuk
19:32ke dalam
19:33lebih dalam
19:34karena yang tahu
19:36tentang kebutuhan
19:38organisasi TNI
19:41yaitu TNI itu sendiri
19:42saya rasa
19:43TNI memiliki hak
19:45independen
19:46untuk
19:47melakukan
19:48rotasi mutasi
19:49kami tidak bisa
19:51memiliki
19:52persepsi
19:53hal-hal lain
19:54itulah yang mendasari
19:55kami hanya
19:55mengingatkan bahwa
19:57dalam rotasi mutasi
19:59ini ya
20:00sudah ada
20:00aturan
20:01yang salah satunya
20:03adalah seperti
20:04aturan
20:05Panglima TNI
20:06nomor 50
20:07tahun 2015
20:08dan juga
20:10Panglima TNI
20:12nomor 40
20:13tahun 2018
20:14saya rasa
20:15tahapan-tahapan itu
20:18ya
20:18kami hanya mengingatkan
20:19bahwa
20:20merit prokrasi
20:22rotasi mutasi
20:23jabatan
20:24itu ya
20:25harus betul-betul
20:27dikedepankan
20:28mengabeikan
20:30kepentingan-kepentingan
20:33lain
20:33apalagi
20:34ditarik-tarik
20:34kepada
20:35hal-hal politik
20:37nah mengawasinya
20:38nah mengawasinya agar
20:38tidak ada
20:38politisasi dalam
20:40proses itu
20:40sejauh mana
20:41saya rasa
20:44kalau mengawasinya
20:47ya kita
20:48pastilah
20:49rapat internal
20:51RDP
20:52mengingatkan
20:54tetapi kan kita
20:55tidak bisa
20:56mempengaruhi mereka
20:57RDP
20:58juga
20:58makhluk
21:00politik
21:01organisasi
21:01politik
21:02nah ini
21:03kami serahkan
21:04gitu kepada
21:05TNI yang
21:06betul-betul
21:07TNI memiliki
21:08hak independen
21:10untuk menentukan
21:11kebutuhan
21:12TNI itu sendiri
21:13oke punya kewenangan
21:14sendiri
21:15kalau dari
21:15Pak Agus
21:16artinya
21:17apa yang seharusnya
21:18dilakukan oleh TNI
21:19juga agar
21:20tidak ada
21:21politisasi
21:21di dalam tubuhnya
21:22terutama
21:22kalau dalam konteks ini
21:23ya dalam mutasi
21:24dan pemilihan juga
21:25jabatan
21:25iya
21:28perubahan dalam
21:29waktu singkat
21:30menimbulkan
21:31pertanyaan memang
21:32bagi publik
21:34tetapi terutama
21:35juga bagi
21:37para perwira
21:38warga TNI
21:40yang bersangkutan
21:41itu akan
21:42memberikan
21:43apa
21:45perubahan
21:47trust
21:47kepada pimpinannya
21:48saya itu
21:49di
21:50diperintahkan
21:52untuk
21:54mengabdi
21:54kepada siapa
21:55mengapa
21:57ada perubahan
21:57dan kalau
21:58perubahan ini
21:59karena ancaman
22:00saya rasa
22:01ancaman pertahanan itu
22:02adalah
22:03pertahanan nasional
22:04kalau memang
22:05ada ancaman
22:06itu bisa
22:07dirasakan oleh
22:08seluruh bangsa
22:09misalnya
22:10Papua
22:11bergolak
22:12misalnya
22:13sebuah negara
22:14akan menyerang
22:15sebuah negara
22:16melakukan persiapan
22:18persiapan
22:18untuk menyerang
22:19itu akan
22:20didahului oleh
22:21tanda-tanda
22:22dan itu
22:24akan ditangkap
22:24oleh publik
22:25jadi
22:26saya rasa
22:28itu
22:29dan pengaruhnya
22:30adalah
22:31saya tidak setuju
22:32bahwa itu
22:32tidak ada pengaruhnya
22:33itu ada pengaruhnya
22:35pengaruh itu
22:36adalah
22:36kepercayaan
22:37terhadap
22:38pimpinan TNI
22:39oleh warganya
22:40itu
22:41kalau memang
22:42sebagaimana kita
22:44semua kita punya karier
22:45karier di jurnalistik
22:47karier di perusahaan
22:49kita memerlukan
22:50kepastian
22:50kepastian
22:52masa depan
22:52kepastian karier
22:55itu yang perlu
22:55kepastian ini
22:57oke saya mau ke
22:57Pak Christome
22:58menutup juga
22:59artinya apa yang
23:00akan Anda lakukan
23:02apa yang akan TNI
23:02lakukan untuk tadi
23:03mencegah
23:04ketidakpercayaan
23:06dari prajuritnya sendiri
23:07dengan ketidakpastian
23:08dan juga citra
23:09di publik
23:10ya artinya
23:12segala sesuatu
23:13yang memang sudah
23:14diputuskan oleh
23:15Mbak StNI
23:16itu mulai di pertimbangan-pertimbangan
23:18kalau disempat terputus
23:19adalah apakah
23:20dinamika ancaman itu
23:21harus kami sampaikan di sini
23:22tidak bisa kami sampaikan di sini
23:23bagaimana perkembangan
23:24situasi di Laut Cina Selatan
23:26kenapa misalnya
23:27pangkuk kepuluhan satu
23:28harus tetap
23:29kemudian bagaimana
23:29pertimbangan Pak Hersan
23:31misalnya
23:31sebagai pangkuk armada
23:33tiga
23:33yang membawahi
23:35situasi di Papua
23:35juga juga tidak bisa
23:37kami sampaikan di sini
23:38nah itulah yang membuat
23:39pertimbangan-pertimbangan tadi
23:40kenapa
23:41harus ada rangkaian-rangkaian
23:42yang tidak bisa bergerak
23:44saat ini
23:44dan artinya
23:45bahwa
23:46kalau memang ada
23:49persepsi di publik
23:50seperti itu
23:50ya namanya di alam demokrasi
23:51silahkan sah-sah saja
23:53tetapi
23:53kan perlu mengklarifikasi
23:55kepada kami
23:55karena kami lah
23:56yang mempunyai
23:57apa
23:58yang ini kan terjadinya
24:00di ranah kami
24:01di ranah TNI
24:02sehingga
24:03orang lain juga belum tentu
24:04mengetahui
24:05bagaimana
24:06dapurnya TNI
24:07bagaimana pola
24:08pembinaan karir
24:09di TNI
24:10kami saja
24:10yang bukan orang
24:11pers
24:12orang staff
24:12personal
24:12tidak memenuhi
24:13sepenuhnya
24:14si A ini apa
24:15jabatannya
24:16si B ini apa
24:17kemampuan
24:18klasifikasi apa
24:19nah
24:19segala sesuatu
24:20yang sudah
24:21dituangkan
24:22dalam rapat
24:23orang jati
24:23itu sudah sesuai
24:24dengan sistem
24:24meritokrasi
24:25disesuaikan dengan
24:26klasifikasi
24:27disesuaikan dengan
24:28kapasitas
24:29orang bersangkutan
24:30dan
24:31kebutuhan
24:31dari organisasi TNI
24:33secara profesionalitas
24:34dan secara
24:34proporsionalitas
24:35demikian
24:36Mbak
24:36oke
24:37baik
24:37Pak Brik Jankis Tomesi Anturi
24:39Kang Oleh

Dianjurkan