Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin
JAKARTA, KOMPAS.TV - Keuskupan Agung Jakarta menggelar Asa Gerakan Belarasa di Museum Nasional Jakarta, pada Sabtu (3/05) pagi. Dihadiri tokoh lintas agama, gerakan ini mengajak seluruh elemen masyarakat untuk membangun Indonesia yang lebih peduli terhadap sesama.

Diprakarsai oleh Lembaga Daya Dharma Keuskupan Agung Jakarta, Gerakan Belarasa tidak hanya ditujukan bagi umat Katolik, tetapi juga mengundang seluruh elemen masyarakat untuk ikut serta membangun Indonesia yang lebih peduli terhadap sesama, terutama mereka yang terpinggirkan.

Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo, menyebut Gerakan Belarasa ingin menyalakan kembali asa di tengah krisis sosial dan menurunnya empati publik, dalam upaya meneruskan warisan moral dan spiritual Paus Fransiskus.

Baca Juga [FULL] Alissa Wahid, Kardinal Suharyo hingga Sukidi Kenang Sosok Paus Fransiskus di https://www.kompas.tv/nasional/590970/full-alissa-wahid-kardinal-suharyo-hingga-sukidi-kenang-sosok-paus-fransiskus

#pausfransiskus #keuskupanjakarta #kardinal

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/591061/asa-gerakan-belarasa-keuskupan-agung-jakarta-ungkap-warisan-moral-paus-fransiskus
Transkrip
00:00Selatan lain, Saudara Keuskupan Agung Jakarta menggelar asa Gerakan Bela Rasa di Museum Nasional Jakarta Sabtu pagi.
00:06Dihadiri tokoh Lintas Agama, gerakan ini mengajak seluruh elemen masyarakat untuk membangun Indonesia yang lebih peduli terhadap sesama.
00:16Rangkaian acara asa Gerakan Bela Rasa pada Sabtu pagi dimulai dengan doa bersama Lintas Agama.
00:22Diprakarsai oleh Lembaga Daya Dharma Keuskupan Agung Jakarta, gerakan Bela Rasa tidak hanya ditujukan bagi umat katolik,
00:28tetapi juga mengundang seluruh elemen masyarakat untuk ikut serta membangun Indonesia yang lebih peduli terhadap sesama, terutama mereka yang terpinggirkan.
00:38Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Sohario menyebut Gerakan Bela Rasa ingin menyalakan kembali asa di tengah krisis sosial
00:46dan menurunnya empati publik dalam upaya meneruskan warisan moral dan spiritual Paus Franciscus.
00:53Kepemimpinan Paus Franciscus adalah heroik leader, pemimpin yang heroik.
01:05Tetapi kemudian sesudah melihat sepak terjemang Paus Franciscus, istilahnya berubah, bukan lagi heroik leader, tetapi wounded shepherd, gembala yang terluka.
01:27Pertanyaannya adalah apa yang melukai sang gembala yang namanya Paus Franciscus itu.
01:38Yang melukai beliau sebagai gembala adalah penderitaan umat manusia.
01:43Khususnya yang sangat beliau perhatinkan adalah perang, konflik, dan sejenisnya.

Dianjurkan