Intra Golflink Resorts (GOLF) Melantai di Bursa Efek Indonesia

  • 3 months ago
PT Intra Golflink Resorts Tbk resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia. Emiten berkode saham GOLF ini telah menerbitkan saham baru melalui penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) sebanyak 1,95 miliar saham atau setara dengan 10,01% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Adapun harga saham yang ditawarkan ke publik sebesar Rp200 per saham. Dengan demikian, GOLF akan meraih dana segar dari pasar modal sebesar Rp390 miliar.

Perseroan akan menggunakan sebagian besar dana hasil IPO untuk ekspansi bisnis. Dana IPO sekitar 87,53% digunakan untuk setoran modal ke anak usaha yakni PT New Kuta Golf and Ocean View (NKG) yang akan membangun hotel bintang 6 'Luxury Boutique Hotel' di Hole 15-th Cliff Hanger dan ‘New Kuta Golf Villa’ di kawasan Pecatu Indah Resort, Jimbaran Bali. Selanjutnya, sekitar 5,34% digunakan untuk setoran modal bagian anak usaha Perseroan yang lain, yakni PT Sentul Golf Utama (SGU) dan 7,13% sisanya untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan atau operational expenditure (Opex).

Category

📺
TV
Transcript
00:00🎵 Intro 🎵
00:15Halo pemirsa, apa kabar anda hari ini? Langsung dari studio AIDAX Channel Jakarta.
00:19Saya Prasetyo Wibowo kembali hadir dalam Market Review, program yang mengupas isu-isu penggerak ekonomi Indonesia.
00:25Live streaming kami bisa anda saksikan juga di AIDAXchannel.com.
00:29Dan pemirsa langsung saja kita mulai Market Review selengkapnya.
00:42Ya pemirsa PT Intra Golf Link Resorts, TBK resmi menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia.
00:47Emiten berkode saham golf ini melepas 1,95 miliar saham baru dengan harga penawaran 200 rupiah per saham.
00:54Sehingga total raihan dana segar dari IPO sebesar 390 miliar rupiah.
01:05PT Intra Golf Link Resorts, TBK resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia.
01:10Perusahaan berkode saham GOLF telah menerbitkan saham baru melalui penawaran umum perdana saham atau Inisial Public Offering.
01:18Sebanyak 1,95 miliar saham atau setara dengan 10,01 persen dari total modal ditempatkan dan disetel penuh setelah IPO.
01:30Ada pun harga saham yang ditawarkan ke publik sebesar 200 rupiah per saham.
01:34Dengan demikian GOLF akan meraih dana segar dari pasar modal sebesar 390 miliar rupiah.
01:41Perusahaan akan menggunakan sebagian besar dana hasil IPO untuk ekspansi bisnis.
01:47Dana IPO sekitar 87,53 persen digunakan untuk setoran modal ke anak usaha.
01:54Yani PT Nyukota Golf & Ocean View atau NKG yang akan membangun Hotel Bintang 6 Luxury Boutique Hotel di Hall 15 Cliffhanger
02:03dan Nyukota Golf Villa di kawasan Pecatu Indah Resort, Cimbaran, Bali.
02:09Selanjutnya sekitar 5,34 persen akan digunakan untuk setoran modal bagian anak usaha perseroan yang lain
02:16yani PT Sentul Golf Utama atau SGU.
02:19Dan 7,13 persen sisanya untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan atau Operasional Expenditure atau OPEX.
02:28Sementara itu kinerja keuangan emiten yang bergerak dalam bidang jasa konsultasi manajemen dan pengelolaan lapangan golf,
02:36pengembangan properti serta fasilitas pendukungnya melalui anak usaha di tahun 2023 tercatat positif.
02:46Pendapatan golf di sepanjang tahun lalu naik signifikan mencapai 59 persen
02:51dari Rp111,63 miliar menjadi Rp177,58 miliar.
02:59Hal ini membuat laba barsi perseroan ikut melonjak hingga 136 persen secara tahunan di tahun lalu menjadi Rp60,18 miliar.
03:10Dari Jakarta, Tim Liputan, IDX Channel.
03:16Ya, pemirsa untuk membahas tema menarik kita hari ini PT Intra Golfling Resorts Tbk. Melantai di Bursa Vec Indonesia
03:22telah hadir bersama saya di studio IDX Channel dengan Mas Dharma Mangkuluhur Hutomo
03:27beliau adalah komisaris utama PT Intra Golfling Resorts Tbk dengan kondisi amnya golf.
03:32Selamat pagi Mas Dharma.
03:33Selamat pagi, selamat pagi.
03:34Salam sehat.
03:35Alhamdulillah sehat.
03:36Baik, terima kasih juga atas waktunya dan ini kami ucapkan selamat karena hari ini sudah resmi begitu ya
03:41menjadi perusahaan tercatat di Bursa Vec Indonesia dan sudah menjadi anggota Bursa Vec Indonesia.
03:46Mungkin bisa dijelaskan terkait dengan berapa banyak saham yang tadi dilepaskan
03:50kemudian perelehan dana segarnya itu berapa sih kalau kita lihat nanti untuk hasil IPO hari ini.
03:56Jadi dari IPO ini kami lepaskan 1,95 miliar lembar saham di harga 200 lembar saham
04:05dan kita insya Allah dapat dana 390 miliar.
04:09Oke 390 miliar rupiah dan kalau kita lihat dana ini nanti penempatannya, penggunaannya sendiri
04:15apakah sudah dipetakan untuk apa saja?
04:18Sudah, jadi kita rencananya investasi banyaknya di Bali.
04:22Kita bikin hotel, luxury boutique hotel dan itu gak cuma hotel yang kayak hotel umumnya ya,
04:28itu hotel yang sangat unik dan berbeda lah di pasaran yang di Bali saat ini,
04:33produk yang saat ini ada di Bali.
04:36Kita juga akan meningkatin fasilitas golf course kita,
04:41itu dari clubhouse-nya, green-nya dan fasilitas-fasilitas yang lain
04:49yang menukung golf supaya experience-nya sangat bagus lah untuk pemain golf di Indonesia
04:54dan semoga kami bisa berinvestasi juga di golf tourism
04:58supaya kita bisa bersaing dengan negara-negara lain di Southeast Asia.
05:02Oke, tapi kenapa Bali begitu? Apakah ada daerah-daerah lain yang mungkin cukup seksi juga begitu
05:07atau memang masih fokus di Bali?
05:08Soalnya saya lihat ada banyak peluang, peluang di golf itu utamanya dengan golf tourism ini.
05:15Kalau misalnya kita lihat dari datanya,
05:17sekarang pemain golf di Indonesia sekitar 170 ribu orang, itu domestic players.
05:22Kalau kita lihat di golf tourism-nya,
05:25sekarang di Indonesia 250 ribu orang datang ke Indonesia untuk golf tourism.
05:29Itu lumayan besar ya kalau misalnya dibandingkan dengan domestic-nya.
05:33Cuma kalau misalnya kita lihat di negara lain, Southeast Asia negara lain,
05:36misalnya dari Thailand, dari Vietnam, kita sangat di belakang.
05:39Kalau misalnya di Thailand, sekarang mereka bisa mendapatkan sekitar 6 juta orang datang ke Thailand untuk golf tourism.
05:46Di Vietnam, 1,5 juta orang datang ke Vietnam untuk golf tourism.
05:50Sedangkan di Malaysia juga, mereka bisa mendatangkan 500 ribu orang untuk golf tourism di Malaysia.
05:56Berarti kita angkanya sangat di bawahnya.
05:59Negara-negara Asia lainnya untuk golf tourism.
06:01Makanya saya dari Proceed ini, kami di IGR berinisiatif untuk benar-benar investasi di golf tourism.
06:09Untuk supaya kita bisa bersaing dengan negara-negara lain ini.
06:13Gimana kita mau rencananya bersaing, kita harus create destination.
06:17Golf destination yang bagus, yang membedai untuk orang asing ini datang ke Indonesia.
06:23Jadi misalnya kalau misalnya di golf total market,
06:27biasanya ini banyak orang Korea, orang Jepang, mereka datang ke Southeast Asia.
06:33Either buat business trip atau buat leisure.
06:36Kalau misalnya di Jepang ada 8,3 juta orang main golf.
06:40Kalau di Korea 5,7 juta orang main golf.
06:46Usually mereka ke Southeast Asia kalau misalnya negaranya lagi dingin,
06:50atau mereka mau holiday sama keluarganya.
06:53Selama ini mereka banyaknya ke Thailand atau ke Vietnam untuk golf tourism.
06:58Kita berarti harus mulai serius dan investasi di golf tourism ini di Indonesia
07:03supaya kita bisa grab market share ini ke negara-negara tetangga untuk ke Indonesia.
07:10Tantangannya sendiri dimana nih mas?
07:12Mungkin Dharma bisa menjelaskan terkait dengan bagaimana pengembangan golf tourism sendiri.
07:17Kalau memang tadi kita mengejar negara-negara lain.
07:20Pertama kita harus create destination, experience.
07:23Itu yang pertama.
07:24Yang kita lacking sekarang adalah destinasi golf di Indonesia.
07:29Very few players yang di Indonesia, golf owners,
07:32yang benar-benar fokus di golf tourism.
07:35Kita banyaknya fokus di domestic market.
07:38Dan biasanya pemilik-pemilik golf itu property players.
07:43Jadi yang mereka bikin golf, golf itu jadinya secondary income.
07:48Bukannya primary.
07:49Bikin golf untuk meningkatin lahan.
07:54Apresiasi lahannya mereka untuk property.
07:58That's a good play.
07:59Cuman ada potensi lain, market lain dari sisi lain itu
08:03dari golf tourism ini yang selama ini belum full potential lah di Indonesia.
08:09Nah ini saya makanya dari IGR mau investasi di golf tourism ini.
08:13Soalnya saya lihat peluangnya sangat besar.
08:15Dan dampak ekonomi lain juga, dampak industri lain juga itu sangat bagus.
08:20Maupun di hospitality, F&B, tourism sector juga jadi bagus.
08:26Soalnya orang-orang ini yang datang pasti mereka spending powernya besar.
08:29Terus jumlahnya juga tentu gak usah banyak.
08:33Tapi mereka karena spending powernya besar,
08:36dampak ekonominya sangat bagus untuk yang lain.
08:39Mereka juga pasti yang lebih sopan juga orang-orang datang ke sini.
08:46Dan kita juga bisa fokus di quality tourism
08:49rather than quantity tourism.
08:51Jadi bisa lebih quality, kualitasnya bisa meningkat.
08:54Soalnya mengenai golf tourism, berarti kan tidak bisa berdiri sendiri
08:56karena ada unsur wisata di sana.
08:59Kita butuh infrastrukturnya.
09:01Nah ini apa yang tengah dikembangkan dari IGR sendiri?
09:06Makanya salah satunya itu kita bikin hotel.
09:08Tapi yang pasti saya juga harus lobby juga
09:12dengan shareholder dan stakeholder lain di Bali
09:16untuk kita paketin, bikin package untuk orang
09:19supaya kita bisa bikin package yang enak, yang bagus.
09:23Dan untuk orang datang ke Indonesia,
09:27to experience it.
09:29Tapi Bali masih jadi fokus utama.
09:31Ada berapa banyak sebenarnya lapangan golf
09:33yang dikelola oleh Perseroan?
09:35Kita ada tiga.
09:36Jadi di Bali, di Nyukuta.
09:38Kita di Blitung juga ada, Black Rock.
09:40Dan di Sentuh, Palm Hill.
09:42Yang rencananya sekarang Palm Hill, existing sekarang
09:44itu kita menjadikan perumahan.
09:46Soalnya posisinya sangat strategis,
09:48persis di depan tol.
09:51Yang golf course-nya kita pindahin
09:53sekitar 6 sampai 9 kilometer
09:55dari lahan existing sekarang.
09:57Yang sekarang lagi dibangun.
09:59Baik, dan kalau kita lihat pengembangan
10:01trendnya sendiri bagaimana?
10:03Dari penggunaan lapangan golf sama mereka
10:05yang mulai beraktifitas golfering sendiri?
10:07Jadi setelah COVID,
10:11market golf sangat bagus, sangat positif.
10:13Positive trend.
10:15Itu kelihatan dari domestik di Indonesia
10:17maupun globally di luar negara lain juga.
10:21Jadi kita lihat meningkatan
10:23kalau misalnya revenue
10:25di grup kita sendiri, di IGR,
10:27itu dari 111 miliar revenue.
10:31Kita di 2023 menjadi 178 miliar.
10:35Rencananya kita forecast di 2024
10:38akan lebih tinggi lagi,
10:40sekitar 200 miliar.
10:42Profitability-nya juga meningkat.
10:46Sekitar 135 persen.
10:48Berarti itulah menjadi salah satu
10:50latar belakang begitu akhirnya
10:52perusahaan menjadi perusahaan tercatat.
10:54Betul, dan globally juga market golf
10:56itu market-nya have increased around 40 persen.
11:00Oke, baik itu dia. Lantas seperti apa?
11:02Nanti next, strategi ke depan.
11:04Begitu kita akan bahas nanti di segmen berikutnya.
11:06Mas Dharma, kita akan jeda dulu sebentar.
11:08Baik Pembesar, pastikan Anda masih bersama kami.
11:16Terima kasih Anda masih bergabung bersama kami
11:18dalam Market Review.
11:19Pemirsa berikut ini,
11:20kembali kami sampaikan data untuk Anda
11:22terkait dengan profil emittan yang baru saja
11:24melantai di Bursa Efek Indonesia,
11:25PT Intra Golfling Resorts TBK
11:27dengan kode sahamnya Golf.
11:29Data selengkapnya bisa Anda saksikan
11:31di layar televisi Anda.
11:33Bidang jasa konsultasi manajemen
11:35dan pengelolaan lapangan golf,
11:36kemudian pengembangan properti,
11:38serta fasilitas pendukungnya
11:39melalui anak usaha.
11:41Saham IPO kita akan berbincang
11:44Saham IPO kita lihat ada yang dilepas
11:461,95 miliar saham
11:48atau 10,01% dari modal ditempatkan
11:50dan distor penuh oleh perseroan.
11:52Harga IPO 200 rupiah per saham,
11:54dan hasil IPO-nya sekitar
11:56390 miliar rupiah.
11:59Dan berikutnya kami sampaikan
12:01terkait dengan penggunaan dana IPO
12:03untuk apa saja, tadi untuk APEX dan OPEX
12:05entitas anak ada NKG,
12:0787,53%, kemudian 5,34%
12:10untuk setoran modal kepada entitas anak SGU
12:12dan 7,13%
12:14untuk modal kerja perseroan.
12:19Dan berikutnya kita akan cermati
12:21dari kepemilikan saham golf
12:23sesudah IPO ada BPG
12:2588,49%
12:27kemudian MPP 1,5%
12:29dan masyarakat 10,01%.
12:34Dan berikutnya pemirsa kita lihat
12:36aset kemudian liabilitas dan ekuitas
12:38dari perseroan, asetnya sekitar
12:407,76 triliun rupiah.
12:43Liabilitasnya 182,79 miliar,
12:46kemudian ekuitasnya 7,58 triliun rupiah.
12:51Baik kita akan lanjutkan kembali
12:53perbincangan menarik ini bersama dengan
12:55Mas Dharma Mangkulu Hurutomo, Komisaris Utama Golf.
12:58Baik, Mas Dharma kita akan lanjutkan kembali
13:00perbincangan, nah terkait dengan konsep
13:02dan IPO sudah didapatkan dana segar
13:04dari pasar modal ya,
13:07dan ini bagaimana nanti strategi bisnisnya,
13:09ekspansi-ekspansi apa saja yang mungkin
13:11sudah disiapkan?
13:13Jadi seperti yang saya jelaskan tadi ya,
13:15kita fokusnya banyaknya di Bali.
13:17Bali soalnya for golf tourism
13:19dan Bali semua udah tau lah
13:21Bali itu apa.
13:23Maksudnya attractivenessnya
13:25and awarenessnya di Bali globally
13:27udah terbentuk.
13:29Jadi for golf tourism it's no brainer
13:31that we focus on Bali,
13:33to invest in Bali.
13:35Pertamanya kita, as I said,
13:37kita invest dan bangun
13:39luxury boutique hotel.
13:41Luxury boutique hotel ini
13:43gak kayak yang lain,
13:45kami juga nanti pasti
13:47ada release untuk konsep yang kita tawarkan
13:49dan juga operator
13:51yang kami gandeng.
13:53Yang penting,
13:55saya sekarang lagi bahas
13:57dengan operator yang CSR-nya
13:59programnya jalan bagus
14:01dan sustainable approach-nya juga jalan bagus.
14:03Soalnya sustainable tourism
14:05juga lagi sangat penting
14:07di jaman sekarang dan juga
14:09saya juga mau fokus di golf course ini
14:11ada wellnessnya juga.
14:13Because wellness tourism again
14:15is very big juga.
14:17Konsep seperti ini apakah memang sudah akan menjadi
14:19fokus perseroan kedepan?
14:21Begitu mengingat ya kita tau ada beragam-beragam
14:23ada CSR, kemudian tadi Anda sampaikan
14:25begitu bahwa bagaimana pentingnya lingkungan,
14:27keberlanjutan begitu
14:29melibatkan ya masyarakat setempat
14:31dan lain-lain begitu.
14:33Jadi fokusnya juga
14:35kalau misalnya dari sisi golf
14:37water irrigation
14:39is a very big thing
14:41buat maintenance golf course.
14:43Kita juga mau implementasi
14:45teknologi-teknologi
14:47yang baru, AI integration
14:49so that we can check
14:51and be more efficient in our
14:53water usage, juga
14:55our carbon dioxide usage
14:57emission
14:59supaya kita bisa jadi
15:01mengunjung lebih ke
15:03environmentally friendly
15:05company as well.
15:07Baik, tapi kalau kita lihat kan
15:09industri golf sedang berkembang dan mungkin
15:11golf juga tidak sendirian
15:13Nah ini dia, adakah satu
15:15competitiveness yang bisa Anda sampaikan
15:17kepada pemirsa? Apa yang menjadi
15:19suatu hal yang berbeda dibandingkan dengan lain?
15:21We are the pioneer for golf tourism.
15:23We're one of the
15:25first to also focus
15:27create that ecosystem
15:29that destination and ecosystem
15:31for that packaging for golf tourism.
15:33Itu yang I think
15:35the unique selling point that our vision
15:37has compared to other
15:39golf companies yang ada
15:41di Indonesia. Jadi
15:43again, our focus is not
15:45to be competitors with all the other
15:47golf courses, malahan
15:49kita harus rangkul, kita harus kerjasama.
15:51Soalnya kita kompetisinya sama negara-negara lain.
15:53Sampai kita kompetisi
15:55sama di dalam Indonesia.
15:57Soalnya emang
15:59peluangnya dan bisnisnya banyak.
16:01Gedenya itu di tourism ini.
16:03Di foreigners ini.
16:05Oke, integrasi lah kalau kita lihat
16:07dengan beberapa pengelola-pengelola
16:09golf lainnya.
16:11Tapi kalau kita lihat dengan
16:13mekanisme ataupun pola seperti ini,
16:15apakah akan banyak juga nanti
16:17perusahaan-perusahaan yang ikut bergabung
16:19mengat ini adalah berarti kepentingannya
16:21kepentingan nasional?
16:23Jadi kita kan, again,
16:25kompetitornya bukan di dalam negeri, tapi kita
16:27dengan negara ASEAN-ASEAN yang lain.
16:29Nah, untuk kita
16:31kalahin, bukan kalahin sih sebenarnya,
16:33tapi bersaing lah.
16:35Untuk anuman negara-negara ini, kita harus kolaborasi,
16:37kerjasama, dan
16:39gak cuma dari sisi IGR,
16:41tapi juga stakeholder dan shareholder
16:43yang lain juga harus kontribusi juga.
16:45Dan kita harus buka dan bikin package
16:47yang bagus.
16:49Supaya kita bisa bersaing dengan negara-negara
16:51lain. Keuntungan Indonesia sebenarnya
16:53dengan Bali pun, kita sudah bisa dikatakan
16:55menang lah ya, dengan keindahan
16:57halam dan lain-lain. Tapi kita kan perlu ada satu
16:59poin juga nih yang bisa menarik.
17:01Mereka juga tidak hanya berkunjung ke
17:03negara-negara tetangga, tapi mereka
17:05come to Indonesia.
17:07Jadi one of the big factors, misalnya for golf tourism,
17:09is a good resort
17:11with multiple golf courses.
17:13Jadi biasanya
17:15waktu itu saya ke Vietnam, ke Danang,
17:17saya nginep di salah satu
17:19resort yang ada golf course-nya juga.
17:21Orang Korea ini
17:23mereka datang ke Danang, walaupun
17:25sebenarnya kotanya ya cukup
17:27sederhana ya, maksudnya gak sebagus
17:29Bali gitu, tapi ya
17:31fasilitasnya mendukung lah.
17:33Resortnya sangat bagus, golf course-nya
17:35sangat bagus. Tapi orang Korea-Korea ini
17:37mereka datang ke sana untuk
17:39stay sekitar tiga bulan di sana.
17:41Mereka golf
17:43sama keluarganya, istrinya
17:45wellness, dan
17:47kegiatan-kegiatan lain untuk keluarganya,
17:49suaminya, atau
17:51even
17:53istrinya juga main golf.
17:55Cuman mereka bisa pindah-pindah ke golf course-golf course lain.
17:57Nah itu yang
17:59paket-paket dan kolaborasi, kerjasama
18:01yang kita harus kerjain di Indonesia.
18:03Nah itu dia, berarti memang family package lah
18:05yang bisa ditawarkan juga, jadi
18:07tidak hanya untuk kepentingan bisnis, tapi keluarga
18:09pun bisa untuk melakukan
18:11kegiatan yang sama. Betul, dan
18:13sejak Covid, banyak sekarang pemula yang
18:15baru masuk ke
18:17industri golf. Jadi kita
18:19juga harus cater to their needs.
18:21How do we cater to their needs? Kita membuat
18:23misalnya driving range yang
18:25lebih interaktif.
18:27Or golf courses
18:29yang integrate with
18:31augmented reality, or
18:33artificial intelligence, supaya
18:35the player experience jauh lebih
18:37bagus. Jadi lebih
18:39apa? Lebih
18:41interaktif. Jadi
18:43udah beda sama yang golf?
18:45Yang ada ya, jadi udah era baru
18:47golf begitu ya. Baik, kita akan lihat kesiapan dari
18:49STF, kemudian persiruan sini untuk
18:51menyambut era baru golf ini ya. Kita bahas nanti
18:53disiapkan berikutnya, kita akan jeda kembali sebentar.
18:55Pemirsa, kami akan segera kembali usai pariwara berikut ini.
19:07Baik, pemirsa, kita lanjutkan
19:09kembali perbincangan menarik ini
19:11bersama dengan Mas Dharma Mangkulu Hurhutomo,
19:13Komisaris Utama PT. Intra Golf Link
19:15Restores TBK, dengan kelesaannya golf
19:17yang baru saja melantai di
19:19Bursa Efek Indonesia.
19:21Mas Dharma, kalau kita bicara tadi, memang
19:23prospeknya luar biasa sekali. Era baru
19:25dari industri golf, olahraga
19:27golf ini yang memang tidak hanya
19:29untuk kepentingan bisnis saja, bahkan sudah
19:31mengarah lagi bahwa keluarga
19:33pun bisa menikmati bersama-sama
19:35begitu ya, untuk momentum
19:37kebersamaan dan lain-lain. Lantas bagaimana
19:39kalau kita lihat kesiapan dari tim
19:41persiapan untuk menyambut
19:43bisa dikatakan era baru
19:45dalam golf tourism ini?
19:47Makanya pas kita bikin
19:49golf course yang baru ini juga, kita fokus
19:51di eco-friendly. Jadi
19:53one of the first golf course di Indonesia
19:55yang kita
19:57fokusnya di
19:59solar panels
20:01and other sustainable
20:03power.
20:05So, itu salah satu
20:07commitment-nya kita.
20:09Sekarang kita lakuin
20:11yang kita sudah mulai. Kedepannya
20:13yang tadi saya jelaskan juga. Untuk
20:15di Bali, dan untuk
20:17sustainable approachesnya, yang pasti
20:19kita juga cari operator yang
20:21visinya dan misinya juga sama
20:23untuk mengelola
20:25hotelnya, dan
20:27juga nanti di clubhouse-nya
20:29kita juga implementasi yang sama.
20:31Oke. Consnya sendiri
20:33nanti untuk pengguna atau konsumen sendiri
20:35bisa start, kalau kita bicara tadi kan
20:37kita mau coba going abroad, bagaimana
20:39menarik wisatawan
20:41ataupun golfer-golfer luar negeri ke Indonesia.
20:43Ini juga konsumen
20:45dalam negeri akan difokuskan atau bagaimana?
20:47Pasti. Kalau misalnya
20:49kita fokus di golf tourism ini,
20:51kan pasti kita tingkat golf
20:53course-nya jauh lebih bagus dari
20:55yang existing sekarang di Indonesia.
20:57Kita pasti kan at par with
20:59other Southeast Asian countries.
21:01Berarti domestic players yang
21:03ada di Indonesia, mereka bisa menikmati
21:05golf course yang sangat jauh lebih bagus
21:07dari yang apa yang dinawarkan sekarang.
21:09Ada experience baru? Pasti.
21:11Jadi anda melihat lebih tetap fokus
21:13akan ke dua konsumen itu lah
21:15dalam negeri dan luar negeri. Event-event
21:17internasional itu bisa dimanfaatkan tidak?
21:19Harus. Harus ada international event
21:21tournament yang masuk ke Indonesia.
21:23Itu rencananya. Semoga
21:25kita bisa kerjasama sama
21:27Empire Craft juga.
21:29Untuk kita undang-undang
21:31international players, maupun
21:33international tournament
21:35masuk ke Indonesia. Itu goal-nya.
21:37Jadi ya berarti memang ini
21:39proyek-proyek jangka panjang kalau kita
21:41lihat dengan adanya event-event internasional, apalagi
21:43Bali dan semua
21:45masyarakat dunia pun sudah cukup
21:47familiar, mengenal begitu dengan Bali.
21:49Optimisme anda begitu lantas bagaimana dengan
21:51langkah ataupun strategi wistis yang sudah
21:53diterapkan menuju era
21:55golf tourism tadi?
21:57Sekarang kita sangat positif.
21:59Sudah pasti.
22:01Untuk kita lihat di golf tourism
22:03I think kita potensialnya sudah ada.
22:05Tinggal kita bikin the right
22:07infrastructure, the right destination, and the right
22:09experience for people. Udah itu aja.
22:11Harapan kalau misalnya anda melihat
22:13bagaimana tadi mengkolaborasikan
22:15beberapa pengelola
22:17golf lainnya. Sementara anda sendiri kan sudah memiliki
22:19ya lumayan banyak dan besar
22:21juga lapangan golf yang
22:23memiliki. Yang penting
22:25kita melihat sesama
22:27sebagai bukan kompetitor
22:29tapi kita harus
22:31ganding bareng. Untuk kita
22:33bersaing dengan negara-negara
22:35ASEAN yang lain. Untuk golf tourism.
22:37Itu yang paling penting. Tetap
22:39temanya adalah gotong royong begitu
22:41tapi dari sisi golf begitu ya
22:43bisnisnya ya. Untuk bisa membangun golf Indonesia
22:45lebih dikenal di luar negeri. Tadi dengan golf tourism
22:47kita bisa menarik lagi grab nih. Jadi
22:49golfer-golfer luar negeri yang
22:51bisa membawa keluarganya tidak hanya ke
22:53wilayah-wilayah tadi. Vietnam dan beberapa
22:55Thailand dan lain-lain. Malaysia.
22:57Harusnya ke Indonesia.
22:59Apalagi dengan posisi tadi Bali
23:01lokasi di Pecatulagi. Wow itu
23:03luar biasa sekali. Baik Mas Derma terima kasih banyak
23:05atas kehadirannya. Sukses untuk
23:07ekspansi bisnisnya.
23:09Baik pemirsa jangan beranjak dari tempat anda.
23:11Kami masih akan segera kembali dengan tema menariknya
23:13sejedah berikut ini.