Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan resmi menerbitkan aturan baru soal skema domestic market obligation (DMO) minyak goreng rakyat. Lewat Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 18 Tahun 2024, pemerintah menghapus peredaran minyak goreng curah dan meminta masyarakat beralih ke minyak goreng kemasan MinyaKita.
Zulkifli mengatakan, penerbitan aturan yang mulai berlaku 14 Agustus 2024 ini bertujuan meningkatkan pasokan MinyaKita di masyarakat. Hal ini diperlukan untuk menjaga stabilitas harga minyak goreng dan mengendalikan inflasi. Mengingat MinyaKita kini telah banyak diminati masyarakat, di luar minyak goreng dengan jenama premium. Namun untuk memberikan kesempatan pelaku usaha menyesuaikan diri dengan peraturan baru, Permendag 18 Tahun 2024 mengatur ketentuan peralihan.
Zulkifli mengatakan, penerbitan aturan yang mulai berlaku 14 Agustus 2024 ini bertujuan meningkatkan pasokan MinyaKita di masyarakat. Hal ini diperlukan untuk menjaga stabilitas harga minyak goreng dan mengendalikan inflasi. Mengingat MinyaKita kini telah banyak diminati masyarakat, di luar minyak goreng dengan jenama premium. Namun untuk memberikan kesempatan pelaku usaha menyesuaikan diri dengan peraturan baru, Permendag 18 Tahun 2024 mengatur ketentuan peralihan.
Category
📺
TVTranscript
00:00musik intro
00:20ya halo pemirsa apa kabar anda hari ini kembali berjumpa dalam program market review bersama saya
00:24rasetyowi bowo dan kita akan membahas terkait dengan isu-isu terkini yang menjadi penggerak ekonomi di indonesia langsung saja kita mulai market review selengkapnya
00:41ya pemirsa kementerian perdagangan resmi menerbitkan permendak nomor 18 tahun
00:452024 tentang minyak goreng sawit kemasan dan tata kelola minyak goreng rakyat dan aturan ini diterbitkan dalam upaya
00:52untuk meningkatkan pasokan minyak kita sebagai strategi dalam menjaga stabilitas harga minyak goreng dan pengendalian inflasi
01:03kementerian perdagangan resmi menerbitkan aturan baru terkait kewajiban pasok domestik atau dmo minyak goreng rakyat
01:11ketentuan tersebut tertuang dalam permendak nomor 18 tahun 2024
01:15yang merupakan penyempurnaan dari regulasi terkait minyak goreng yang berlaku sebelumnya
01:20melalui peraturan terbaru ini pemerintah berencana menghapus peredaran minyak goreng curah dan mengimbau masyarakat untuk beralih menggunakan minyak kita
01:28dalam hal ini pemerintah juga akan menambah ukuran minyak kita kemasan 500 ml untuk melengkapi ukuran yang sebelumnya yang telah beredar di masyarakat
01:37Menteri perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan penerbitan aturan yang mulai berlaku 14 Agustus 2024 ini
01:44bertujuan meningkatkan pasokan minyak kita di masyarakat
01:47Hal ini diperlukan untuk menjaga stabilitas harga minyak goreng dan mengendalikan inflasi
01:52mengingat minyak kita kini telah banyak diminat di masyarakat
01:56Dengan diperlakukannya peraturan ini, eksportir produk turun kelapa sawit yang membutuhkan hak ekspor
02:02perlu mendistribusikan minyak goreng untuk rakyat dalam bentuk minyak kita
02:06Dalam hal ini, minyak goreng rakyat dapat diakui menjadi hak ekspor jika telah diterima di distributor pertama
02:12badan usaha milik negara sektor pangan atau diterima di distributor kedua
02:17Namun untuk memberikan kesempatan pelaku usaha menyesuaikan diri dengan peraturan terbaru
02:21Permendag nomor 18 tahun 2024 juga mengatur ketentuan peralihan
02:25di mana pelaku usaha masih dapat mendistribusikan DMO dalam bentuk minyak sawit mentah
02:30dan minyak goreng cura paling lambat hingga 90 hari ke depan
02:35Selain itu, pelaku usaha yang masih mengedarkan minyak kita keluar ketentuan DMO masih diperbolehkan
02:39hingga 30 hari untuk menghabiskan stok tersimpan
02:43Berbagai sumber, IDX Channel
02:48Pemirsa atau pembahas tema menarik kita hari ini terkait dengan efektivitas penghapusan DMO minyak goreng curah
02:55Kita sudah tersambung melalui Zoom bersama dengan Bapak Sahad Sinaga
02:58Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia atau GIMNI
03:02dan juga Mas Denny Yuwarta, Peneliti Ekonomi Indep
03:05Selamat pagi Pak Sahad
03:08Mas Presidio
03:09Ya, salam sehat Pak
03:11Sehat, sehat semua
03:13Baik, terima kasih
03:14Berkat minyak goreng
03:16Ya, kita akan sapa juga nih Mas Denny, apa kabar?
03:20Ya, pagi, baik Mas
03:22Terima kasih juga atas waktunya
03:23Mas Denny, kita akan review terlebih dahulu terkait dengan industri minyak goreng
03:27Pak Sahad mungkin bisa disampaikan kepada pemirsa
03:29Seperti apa sih kondisinya
03:31Apalagi nanti ada DMO minyak goreng curah ini yang dihapus, silahkan
03:41Halo
03:41Terima kasih Mas Presidio
03:45Jadi gambaran industri minyak goreng Indonesia untuk kita lihat di tahun 2024 ini
03:52Lebih banyak lesunya dibandingkan dengan performance yang kita capai di tahun 2023 lalu
03:59Oke
04:00Sebagai contoh, kami lihat target kami untuk, kan ada dua brand sebetulnya minyak goreng kita itu
04:08Satu brand melalui market, modern market, premium brand
04:14Itu kita prediksi di tahun 2024 kemarin, tahun ini sekitar 709 ribu ton dalam tempoh 6 bulan
04:25Ternyata yang kita capai itu hanya 348 ribu, jadi 46% drop
04:31Oke
04:32Nah, kemudian industri market untuk segmen tradisional yaitu minyak curah dan minyak kemasan minyak kita
04:41Kita proyeksikan tuh 1,2 juta ton
04:44Ternyata kira-kira hanya 1,1 juta ton yang tercapai di tahun 2024 kemarin
04:52Nah apa yang terjadi, kami menganalisa bahwa ada perubahan di pasar
04:58Jadi terutama di masyarakat perkotaan, itu sudah cenderung memakan makanan yang fast food sama
05:06Sama ready food lah yang bersumber dari kebanyakan itu berasal dari gandum
05:16Nah dengan, ini bisa kita lihat juga import gandum kita luar biasa banyaknya
05:20Jadi goreng menggoreng itu cenderung kelihatannya, apalagi di modern market
05:25Di kota-kota itu relatif menurun
05:27Kira-kira begitulah gambarannya minyak goreng kita di tahun 2024 ini
05:33Dan proyeksi kami ke akhir tahun relatif, ya susut tidak begitu mengejutkan
05:41Dan oleh karena itu, apa yang sudah disampaikan oleh mas Prasetyo tadi
05:49Adanya peraturan permendag yang nomor 18, itu bukan hal yang mengejutkan
05:57Itu memang sudah satu strategi, saya kira bagus sekali perdagangan membaca pasar
06:03Sehingga lebih cepat mengeluarkan regulasi tersebut
06:06Kira-kira gitu gambarannya mas
06:07Baik-baik, nah kalau anda melihat dari sisi indef ini
06:10Mas Dedy, anda melihat seperti apa sih kira-kira begitu kalau kita lihat efektivitas dicabutnya
06:17Kewajiban DMO terhadap minyak curah sendiri akan seperti apa kira-kira
06:24Ya terima kasih, ini isu yang sangat menarik ya
06:28Jadi memang di satu sisi menyambung bahasa Ahad tadi
06:31Pencabutan DMO terkait minyak curah itu memang di satu sisi memberikan perlindungan terhadap konsumen
06:44Karena disitu ada kepastian kualitas dan sebagainya
06:47Di satu sisi itu
06:50Nah, cuman memang di satu sisi lain kita perlu juga melihatnya bagaimana kemudian dampaknya terhadap
06:57Masyarakat kelas menengah dan kemudian kelas kebawah
07:02Karena memang di satu sisi pergeseran DMO dari minyak curah ke minyak sawit kemasan
07:15Memang akan menggeser konsumsi dari curah yang memang susah untuk dikontrol
07:22Dari ke minyak goreng ke kemasan sederhana
07:26Cuman di satu sisi memang mayoritas konsumen itu apalagi bedakan kecil memang masih menggunakan curah
07:38Ini yang kemudian menjadi tantangan terbesar nantinya
07:44Karena memang pergeseran itu kan di satu sisi juga diikuti dengan kenaikan HIT juga
07:50Dari sisi HIT untuk minyak curah
07:55Artinya ketika bergeser mereka akan bergeser ke minyak kemasan
07:59Cuman di sisi lain minyak kemasan ini adanya juga meningkat
08:02Akhirnya mereka di satu sisi juga akan persembar lagi
08:07Mereka akan mencari celah, terutama konsumen dan produksi kecil ini untuk mencari celah ke pasar-pasar
08:16Ataupun ke minyak goreng curah tadi
08:19Nah persoalannya minyak curah kan DMO-nya sudah dihapus
08:23Nah itu yang kemudian menjadi ini sih menjadi tantangan
08:26Karena kalau kita meniliki dari sisi inflasi bulan lalu
08:30Minyak goreng itu selain menjadi satu sumber kemiskinan
08:36Sumber pengeluaran terbesar bagi masyarakat
08:41Juga di satu sisi menyumbang menjadi enam besar inflasi bulan lalu
08:47Nah ini yang kemudian dikhawatirkan memang tantangan lainnya adalah terkait peningkatan inflasi
08:54Dan kemudian khawatir juga daya beli utamanya untuk mendekankan jidat masyarakat
09:24Baik pemirsa kita akan membahas tema menarik kita kali ini langsung saja
09:34Terkait dengan penghapusan DMO minyak goreng
09:37Kita akan lanjutkan kembali perbincangan bersama dengan Bapak Saat Sinaga
09:39Direktur Resekutif Gabungan Industri Minyak Menabati Indonesia
09:42Dan juga Mas Dini Yuwarta peneliti Indef
09:45Baik Pasahat, nah sebelum membahas lebih jauh nih
09:47Misalnya memang nanti harapannya ada perbaikan dari sisi kualitasnya
09:52Kemudian yang kemasan sederhana ataupun minyak kita
09:54Nah perbedaannya apa sih Pak minyak goreng curah
09:57Kemudian yang nanti juga minyak goreng kemasan sederhana ataupun minyak kita
10:02Silahkan
10:02Minyak curah itu adalah minyak yang tidak dilabel sebetulnya
10:10Itu hasil dari pabrik dan punya SNI juga
10:14Dimana disitu yang paling penting di minyak curah itu adalah cloud point-nya
10:21Bahwa dia tidak membeku di temperatur 10 derajat
10:27Nah persoalannya adalah yang kami dapati di pasar itu
10:32Lebih banyak, oke pertama kita lihat dulu
10:36Pola masyarakat ibu-ibu kita menggoreng itu kebanyakan tidak proper
10:44Masyarakat kita itu lebih banyak terutama ibu-ibu rumah tangga
10:49Sangat senang apabila menggoreng itu
10:53Yang digoreng itu tenggelam
10:56Nah dengan tenggelamnya itu berarti kan ada ekses minyak
11:00Yang bisa diserap oleh makanan itu seberapa persen sedikit sebetulnya kan
11:05Hanya menghilangkan kadar air dan meringankan softening dari tisunya
11:11Akhirnya dibikin jelantah-jelantah
11:13Nah jelantah kita itu di Indonesia itu kalau disurvey pernah itu dilakukan
11:18Itu hampir 30 persen daripada konsumsi
11:21Artinya boros sekali kan
11:24Nah kemudian
11:26Banyak itu karena harga minyak goreng kita juga relatif tinggi
11:29Minyak jelantah itu murah terutama dari fast food, restoran, dan lain-lain
11:35Nah itu di-recycle
11:38Nah jadi sesudah di-recycle itu dikembalikan ke para pedagang
11:45Dalam bentuk curah
11:46Jadi curah itu sangat sulit untuk dilacak higienitasnya
11:50Sumbernya dari mana
11:52Apakah berasal dari jelantah
11:54Kalau itu berasal dari jelantah
11:56Itu akan mengandung toksik HNA
11:59Namanya
12:00Hidroksitransnonenal
12:02HNA itu sangat berbahaya
12:05Itu ada penelitian dari Inggris
12:08Ya
12:09Di kita belum pernah dianalisa
12:11Penelitian dari Inggris ada 6 problema yang dihadapi dengan menggunakan minyak jelantah
12:17Pertama adalah karbiofaskular
12:19Oke
12:20Stroke, cancer, Parkinson, Pekun, Alzheimer, Ating-Tan, dan lain-lain
12:25Ya
12:26Nah ini tanpa kita sadari
12:29Itu pedagang-pedagang di goreng di pinggir jalan kan gak tau dari mana sumbernya itu kan
12:35Kan kita gak bisa lacak
12:37Nah kalau ini bisa tertip
12:40Konsekuensinya adalah
12:42Biaya pengobatan kita itu
12:44PBGS
12:46Kita yakin dari GIMN itu akan drop
12:48Karena mayoritas kita itu
12:50Menggunakan penggorengan
12:52Nah oleh karena itu
12:54Jauh lebih baik
12:56Pertama edukasi penggorengan perlu
12:58Yang kedua sumbernya itu
13:00Perlu kita tau dari mana
13:02Nah kembali ke pertanyaan dari Mas Prasetyo tadi
13:04Bedanya kualitasnya apa
13:06Di minyak goreng
13:08Dalam kemasan itu
13:10Diberikan tambahan fortifikasi vitamin
13:12Oke
13:14Kalau di minyak
13:16Jelang, di minyak curah
13:18Itu gak ada
13:20Jadi
13:22Fortifikasi vitamin itu untuk apa
13:24Itu diarahkan untuk mencegah
13:26Stunting
13:28Tapi dengan pola penggorengan yang begini
13:30Gak ada artinya
13:32Karena semua menguap ke atas
13:34Jadi apa vitamin yang di dalam itu
13:37Terbangan jadi
13:39Gak percuma
13:41Itulah sebabnya ini perlu kita betul-betul
13:43Review overall
13:45Supaya masyarakat itu pertama
13:47Sehat yang kedua
13:49Bisa menurunkan stunting
13:51Dengan menggunakan itu ataupun
13:53Afitaminosis dan ketika
13:55Terutama ibu-ibu
13:57Penambahan sel otaknya itu
13:59Bayinya akan bertingkat
14:01Maka sangat kami
14:03Dari GIMN karena mengetahui percis
14:05Karena di lapangan itu
14:07Itu sangat menyarankan
14:09Makanya sejak 2016 kami sudah
14:11Sarankan mulai sekarang
14:13Marilah kita ubah
14:15Penggunaan dari minyak goreng curah
14:17Ke minyak sederhana
14:19Itu
14:21Mas Prasetya
14:23Menarik atas informasi yang sudah disampaikan
14:25Pasal silaga ini juga paling tidak bisa menjadi
14:27Informasi tambahan edukasi juga
14:29Yang diberikan kepada masyarakat
14:31Bagaimana mungkin harapannya
14:33Peralihan dari minyak goreng curah
14:35Kemudian naik kelas misalnya menjadi
14:37Minyak goreng kemasan sederhana
14:39Masalahnya ini mas Denny
14:41Kalau kita bicara mengenai naik kelasnya
14:43Suatu produk berarti kan ada pertambahan nilai
14:45Artian harganya pun menyesuaikan
14:47Minyak kita saja sudah ada perubahan harga
14:49Sekarang di 15.700
14:51Sejauh mana harga ini
14:53Berdampak terhadap
14:55Masyarakat
14:57Kemampuan daya beli
14:59Masyarakat menengah yang
15:01Begitu yang biasanya mengkonsumsi minyak goreng curah
15:03Kemampuan mereka untuk bisa membeli
15:05Minyak goreng dalam kemasan sederhana
15:07Atau minyak kita misalnya
15:09Ya ini
15:11Menjadi ini ya apa namanya
15:13Menjadi pelik ketika kita perlu
15:15Menyeimbangkan
15:17Apa namanya isu
15:19Kesehatan dan kemudian
15:21Isu ekonomi
15:23Saya mungkin
15:25Ingin bagi
15:27Perspektifnya itu dari perspektif
15:29Jangka pendek dan jangka panjang
15:31Terlebih dahulu gitu ya
15:33Memang di jangka pendek ini kan
15:35Persoalan yang
15:37Krusial adalah bagaimana kemudian
15:39Mobilisasi ya
15:41Mobilisasi produksi
15:43Maksudnya dalam hal ini adalah
15:45Produsen
15:47Pedagang kecil ya UMKM utamanya
15:49Untuk geser dari penggunaan konsumsi
15:51Minyak goreng curah
15:53Ke minyak goreng kemasan
15:55Juga bagaimana konsumen
15:57Sendiri juga termobilisasi
15:59Dari apa namanya
16:01Dari curah ke minyak goreng
16:03Kemasan itu yang
16:05Menjadi pelik karena memang
16:07Sinyal yang digunakan
16:09Biasanya untuk
16:11Masyarakat kelas menengah ke bawah
16:13Itu adalah sinyal harga biasanya
16:15Harga itu masih sensitif
16:17Buat kalangan
16:19Mereka gitu ya terlebih kalau
16:21Kita melihat UMKM ini
16:23Paling rumit kalau
16:25Kita dengan urusan comply
16:27Comply dengan
16:29Urusan
16:31Kesehatan sebagainya
16:33Semakin rumit karena memang
16:35Karena dia masih kecil
16:37Mungkin efisiensi yang kemudian menjadi
16:39Hingga saat ini masih menjadi
16:41Fokus
16:43Sehingga pada jangka panik
16:45Itu akan berdampak karena memang
16:47Diluar
16:49Itu khawatirnya ada
16:51Aspek-aspek lain
16:53Unsur distribusi logistik
16:55Sebagainya
16:57Konsumen itu bisa lebih dari
16:59AET itu yang menjadi
17:01Isu bagaimana kemudian
17:03Mobilisasi baik dari konsumen
17:05Untuk geser
17:07Dan produsen kecil untuk geser
17:09Karena memang kalau kita melihat
17:11Porsi terbesar industrialisasi
17:13Kita ya
17:15Itu memang industrialisasi makanan dan minuman
17:17Bukan
17:19Industrialisasi yang sifatnya itu teknologi
17:21Teknologi tinggi
17:23Ataupun teknologi pengolahan yang lain
17:25Nah ini yang menjadi pelik
17:27Ketika
17:29Kebetulan tahun 2022
17:31Kami pernah menghitung
17:33Berapa banyak kontribusi
17:35Kontribusi
17:37UMKM terhadap perekonomian dan
17:39Berapa sih sebarannya
17:41Memang di satu sisi
17:43Kita melihat
17:45Mayoritas industri terbesar ini
17:47Ada di pertanian
17:49Mayoritas UMKM itu ada di pertanian
17:51Dan pertanian ini
17:53Kita tahu sendiri bahwasannya
17:55Mereka memiliki
17:57Kesejahteraan rendah
17:59Nah ini ketika sinyal harga
18:01Utamanya
18:03Minyak goreng
18:05Itu meningkat
18:07Nah itu sinyal harganya bertampak tentu terhadap
18:09Kesejahteraan
18:11Baik
18:13Ini menarik
18:15Nanti kita akan bahas di segmen berikutnya
18:17Persiapan dari industri
18:19Berarti kan memang nanti ada transisi
18:21Bagaimana memenuhi kebutuhan pasokan
18:23Dari minyak goreng kemasan
18:25Sederhana atau minyak kita
18:27Kalau memang nanti curahnya sudah berkurang
18:29Kita akan bahas nanti di segmen berikutnya
18:31Pemirsa tetaplah bersama kami
18:41Pemirsa terima kasih Anda masih bergabung bersama kami
18:43Dalam market review dan kita akan lanjutkan
18:45Pembahasan terkait dengan efektivitas penghapusan
18:47DMO minyak goreng curah
18:49Bersama dengan Bapak Saad Sinaga
18:51Direktur Eksekutif GIMNI dan juga Mas Didi Yuarta
18:53Peneliti Indef
18:55Nah baik kalau kita bicara mengenai
18:57Kesiapan dari industri nya sendiri
18:59Lagi-lagi nih Pak Saad
19:01Kalau memang tadi DMO dicabut untuk yang curah
19:03Apakah nanti akhirnya produksinya terbatas
19:05Kemudian berkurang jauh
19:07Begitu apakah bisa dipenuhi nantinya
19:09Dengan kebutuhan
19:11Ataupun ketersediaan dari minyak goreng
19:13Kemasan sederhana atau minyak kita sendiri
19:15Kedepan nih silahkan
19:17Baik Mas Prasetyo
19:19Dari
19:21Permendak yang 18 itu
19:23Diberi tenggang waktu 3 bulan
19:27Jadi mulai 13 Agustus
19:29Sampai diharapkan dengan
19:3113 November
19:33Sesudah itu baru tidak boleh lagi ada curah
19:35Dalam tempo
19:373 bulan ini diharapkan
19:39Produsen itu mengejas penambahan
19:41Mesin-mesinnya
19:43Dan juga menambah mesin-mesin packing
19:45Yang ada supaya bisa memenuhi
19:47Kebutuhan kita di lapangan
19:49Jadi ada 3 bulan ini
19:51Saya kira
19:53Itu akan bisa tercapek
19:55Karena produsen juga sangat menginginkan
19:57Sebetulnya
19:59Bagaimana masyarakat kita itu
20:01Memperoleh minyak yang healthy
20:03Higienis
20:05Nah mengenai harga sekarang itu
20:07Disini saya bisa
20:09Gambarkan
20:11Ada kelihatan gak di
20:13Screen Pak?
20:15Iya Pak muncul Pak
20:17Januari Februari
20:19Itu harga kita itu masih di
20:2111.480
20:23Bulan Maret sampai
20:25Ke Juni, Juli, Agustus
20:27Ini itu meningkat ke
20:2912.840 meningkat kira-kira
20:3112%
20:33Kemudian harga
20:35Minyak kita sebelumnya itu
20:3714.000 rupiah per liter
20:39Termasuk PPN
20:41Dan kini dinaikkan ke
20:4315.700
20:45Itu sekitar 12%
20:47Jadi kenaikan
20:4912.700 ini
20:51Mainly
20:53Coincidence
20:55Dengan kenaikan harga CPU
20:57Bukan karena keinginan
20:59Lain, jadi saya kira
21:01Kemendak sudah melakukan adjustment ini
21:03Berdasarkan situasi
21:05Bukan karena keinginan
21:07Daripada produsen minyak goreng
21:09Nah persoal
21:11Persoalannya adalah bagaimana
21:13Ini dikontrol selama
21:15Perjalanan dari produsen
21:17Sampai retailer
21:19Jadi perlu masyarakat luas
21:21Mengetahui harga dari
21:23Produsen itu hanya
21:2513.500 per liter
21:27Kepada distributor 1
21:29Oke baik-baik
21:31Menarik ini
21:33Kedistribusi atau
21:35Kedistributor 2 itu harganya
21:37Cuma 14.000 per liter
21:39Oke
21:41Kemudian dijual ke pengecer
21:4314.500
21:45Barulah pengecer
21:47Menjual ke user
21:4915.700
21:51Jadi pengecer itu memperoleh margin
21:53Yang besar sebetulnya dibandingkan
21:55Dengan distributor dan lain-lain
21:57Kami melihat ini
21:59Bahwa
22:01Kemendak
22:03Mengharapkan ada
22:05Pendistribusian profit
22:07Margin itu
22:09Bukan di produsen lebih banyak
22:11Di retailer
22:13Sampai 1.200
22:15Itu besar
22:17Sekali per liter
22:19Ya ya ya oke
22:211.200 rupiah per liter
22:23Kalau dia jual kira-kira 500 liter
22:25Per hari
22:27Luar biasa kan gitu
22:29Jadi produsen ini sebetulnya
22:33Fitin dalam konteks ini
22:35Tapi dia diberikan
22:37Konsesi, you boleh ekspor
22:39Volumenya sekian
22:41Sehingga
22:43Ada pembagian keuntungan
22:45Yang dari ekspor
22:47Dimasukkan ke institusi ke dalam negeri
22:49Itu sebetulnya yang terjadi
22:51Oke oke menarik ini, Pak Sat kita kan tanyakan langsung
22:53Saja ke India begitu, ini menarik pergerakan harganya
22:55Dari produsen di 13.500
22:57Kemudian distributor ke pertama
22:5914.000, berkembang lagi 14.500
23:01Dan juga akhirnya
23:03Di tingkat konsumen di 15.700
23:05Singkat saja nih, sejauh mana
23:07Pergerakan harga ini akhirnya benar-benar
23:09Memberikan dampak luas kepada masyarakat
23:11Selain juga nanti volumenya
23:13Di masyarakat begitu, ketersediaan
23:15Kayak dengan minyak gorengnya sendiri, silahkan
23:17Iya, ini menarik karena
23:19Konsumen itu kan memang
23:21Tadi yang saya sebutkan bahwa
23:23Sinyalnya adalah sinyal di harga akhir
23:25Nah ini yang kemudian
23:27Menjadikan pukulan
23:29Yang sepertinya
23:31Cukup besar kepada masyarakat
23:33Namanya keras masyarakat
23:35Menengah ke bawah yang selama ini
23:37Mengkonsumsi curah, nah ini karena perspektif saya
23:39Hari ini adalah perspektif jangan pendek tadi
23:41Nah, cuma di satu sisi
23:43Memang kalau kita berbicara soal
23:45TMO minyak
23:47Apa namanya minyak goreng ini
23:49Dia lebih rumit dibandingkan
23:51TMO yang berkaitan dengan
23:53Batu bara ya, karena
23:55Off takernya jelas
23:57Iya
23:59Kalau TMO
24:01Minyak goreng ini off takernya banyak
24:03Sekali gitu ya
24:05Punya
24:07Perkebunan ataupun juga
24:09Industri sendiri, nah ini banyak sehingga
24:11Monitoringnya itu menjadi
24:13Monitoringnya itu menjadi
24:15Menjadi sulit
24:17Itu yang pertama, yang kemudian
24:19Berdampak tentunya terhadap
24:21Harga yang diterima oleh
24:23Masyarakat, sehingga
24:25Apa ya
24:27Merapikan dari
24:29Sisi tetaniaga itu menjadi perlu
24:31Terus yang kedua adalah
24:33Tentu persoalan rumitnya
24:35Rumitnya minyak goreng
24:37Harga minyak goreng hari ini adalah
24:39Terkait dengan pertempuran
24:41Dalam tanda kutip
24:43CPO yang dikonsumsi
24:45Untuk makanan dalam hal ini, minyak goreng juga
24:47Dengan apa namanya
24:49Terlalu tinggi, karena kan ada
24:51Alokasi juga untuk
24:53Biofuel
24:55Itu memang
24:57Menyebabkan
24:59Terbagi lah
25:01Pasarnya
25:03Dan
25:05Di tengah
25:07Terbatasnya
25:09Suply tadi, sehingga
25:11Ketika ada dua itu makanya dalam tanda kutip
25:13Efeknya juga
25:15Ke konsumen tadi
25:17Makanya harga tadi juga akan ditentukan
25:19Oleh naik turunnya program pemerintah
25:21Terkait kemudian
25:23Apa namanya
25:25Terkait dengan MRG tadi
25:27Jadi memang agak rumit nih terkait dengan
25:29Harga
25:31Minyak goreng, tapi memang
25:33Sinyal harga yang diterima konsumen
25:35Akhir adalah sinyal harga yang
25:37Terakhir
25:39Yang jadi pukulan seperti
25:41Nah itu dia akhirnya menjadi tantangan tersendiri
25:43Bagi pemirsa dan semoga tidak ada gejolak
25:45Juga di masyarakat ya terkait dengan perubahan
25:47Harga yang biasanya mereka membeli dengan
25:49Harga yang cukup murah, minyak goreng curah
25:51Kemudian naik lagi menjadi ke
25:53Minyak goreng dengan kemasan sederhana
25:55Ataupun minyak kita di Rp15.700
25:57Pasal terima kasih atas waktu dan sharing
25:59Yang sudah anda sampaikan, mohon maaf ini waktu terbatas
26:01Mungkin kita akan bahas lebih lanjut lagi di lain
26:03Waktu begitu ya, Mas Denny terima kasih juga atas
26:05Analisis anda dan semoga tadi
26:07Benar-benar harga ini semakin kompetitif
26:09Dan bisa sesuai dengan kantong di masyarakat
26:11Dan lebih sehat
26:13Dan lebih sehat, betul
26:15Terima kasih, selamat melanjutkan aktivitas anda kembali
26:17Terima kasih, assalamualaikum