JAKARTA, POJOKBACA.ID - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menerima Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) M. Fadil Imran beserta jajaran di Kemenpora, Jakarta, Kamis (22/8).
Pertemuan ini membahas rencana pembangunan sport center dan dukungan sport science cabang olahraga bulutangkis. Menpora Dito mengatakan fasilitas tersebut nantinya akan berstandar Badminton World Federation (BWF).
"Minimal standar BWF, kalau bisa diatasnya," ujar Menpora Dito.
Menpora Dito mengatakan, lokasi pembangunan sport center itu nantinya memiliki dua opsi. Pertama adalah merenovasi Pelatnas PBSI, kedua adalah membangun gedung di lokasi lain.
"Yang pasti dua opsi tersebut dijajaki. Lokasi Cipayung (Pelatnas PBSI) tidak akan ditinggalkan, minimal di modernisasi. Kita akan melihat pembangunan sport center itu apakah baiknya di Cipayung atau potensi dibangun di lokasi baru yang rencananya di Subang," terang Menpora Dito.
Lebih lanjut, Menpora Dito bilang pembangunan sarana olahraga tersebut dilakukan secara bertahap. Direncanakan akan dilaksanakan groundbreaking pada September 2024.
"Ini bertahap ya, bulan September itu semoga bisa groundbreaking dan mudah-mudahan selesai tahun 2025. Makanya kita kerja cepat dan terima kasih juga teman-teman dari PUPR juga tadi sudah ikut rapat," jelas Menpora Dito.
Sementara itu, Ketua Umum PP PBSI M. Fadil Imran menyampaikan, pembangunan sport center menjadi langkah penting dalam pembinaan dan peningkatan prestasi cabang olahraga bulutangkis.
Dia menyebut, rencana pembangunan gedung olahraga ini jadi bagian program visi dan misi jangka pendeknya usai terpilih Ketum PBSI periode 2024-2028.
"Ini langkah penting untuk meningkatkan kualitas pembinaan dan prestasi atlet kita kedepannya," imbuh Fadil.
Pertemuan ini membahas rencana pembangunan sport center dan dukungan sport science cabang olahraga bulutangkis. Menpora Dito mengatakan fasilitas tersebut nantinya akan berstandar Badminton World Federation (BWF).
"Minimal standar BWF, kalau bisa diatasnya," ujar Menpora Dito.
Menpora Dito mengatakan, lokasi pembangunan sport center itu nantinya memiliki dua opsi. Pertama adalah merenovasi Pelatnas PBSI, kedua adalah membangun gedung di lokasi lain.
"Yang pasti dua opsi tersebut dijajaki. Lokasi Cipayung (Pelatnas PBSI) tidak akan ditinggalkan, minimal di modernisasi. Kita akan melihat pembangunan sport center itu apakah baiknya di Cipayung atau potensi dibangun di lokasi baru yang rencananya di Subang," terang Menpora Dito.
Lebih lanjut, Menpora Dito bilang pembangunan sarana olahraga tersebut dilakukan secara bertahap. Direncanakan akan dilaksanakan groundbreaking pada September 2024.
"Ini bertahap ya, bulan September itu semoga bisa groundbreaking dan mudah-mudahan selesai tahun 2025. Makanya kita kerja cepat dan terima kasih juga teman-teman dari PUPR juga tadi sudah ikut rapat," jelas Menpora Dito.
Sementara itu, Ketua Umum PP PBSI M. Fadil Imran menyampaikan, pembangunan sport center menjadi langkah penting dalam pembinaan dan peningkatan prestasi cabang olahraga bulutangkis.
Dia menyebut, rencana pembangunan gedung olahraga ini jadi bagian program visi dan misi jangka pendeknya usai terpilih Ketum PBSI periode 2024-2028.
"Ini langkah penting untuk meningkatkan kualitas pembinaan dan prestasi atlet kita kedepannya," imbuh Fadil.
Category
🗞
Berita