• 15 hours ago
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat di level 7.073 hingga penutupan perdagangan, Selasa. Penguatan IHSG senada dengan mayoritas bursa saham di Asia yang juga mengalami penguatan.

Sentimen dipicu presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menunda kenaikan tarif impor kepada Meksiko selama satu bulan.
Di sisi lain, perdana menteri Kanada juga menyampaikan kabar bahwa Presiden AS turut menunda kenaikan tarif untuk Kanada yang semestinya diberlakukan pada bulan Februari ini.

Category

📺
TV
Transcript
00:00Terima kasih yang masih bergabung bersama kami, Pemirsa Penguatan Indeks Harga Saham Gabungan terpangkas di perutupan perdagangan di hari Selasa 3 Februari 2025.
00:13Laju ESG tertahan terdampak pelemahan saham perbankan, big caps, dan sentimen terbaru terkait dengan China yang mengumumkan tarif penghutan sebesar 15% terhadap produk komunitas AS.
00:31Indeks harga saham gabungan atau IHSG berhasil mempertahankan penguatan hingga akhir, setelah saat ditutup penguat 0,62% ke level 7073,459.
00:43Secara intraday, penguatan IHSG di penutupan sesi 2 terpangkas karena IHSG secara intraday sempat menyentuh intraday tertinggi di level 7125 dengan penguatan IHSG di atas 1%.
00:56Sementara level intraday terendah di 7037,625, level ini disentuh paska IHSG dibuka flat di sesi 1 di level 7030,058.
01:08Secara mingguan, IHSG melemah 2,20% dan secara year-to-date melemah tipis 0,09%.
01:15Indeks dengan penguatan terbesar di cetak IDX sektor barang baku menguat 2,10%
01:21IDX sektor transportasi dan logistik naik 1,58%
01:26IDX sektor teknologi menguat 1,26%
01:30IDX sektor kesehatan terapresiasi 0,96%
01:34dan IDX sektor property dan real estate naik 0,65%
01:38IDX sektor perindustrian menguat 0,57%
01:42dan IDX sektor infrastruktur naik 0,52%
01:46Sementara hanya IDX sektor keuangan yang berada di zona merah melemah 0,44%
01:53IDX sektor keuangan melemah terbebani saham perbankan BKEPS yang baru balik melemah terdampak profit taking
02:00saham PT Bank Central Asia TBK atau BBCA ditutup melemah 1,87% di level 9175 rupiah persaham
02:09saham PT Bank Mandiri Persero TBK melemah 2,16% ke level 5.675 rupiah persaham
02:17dan saham PT Bank Negara Indonesia Persero TBK atau BBNI melemah 1,67% di level 4.700 rupiah persaham
02:25Sementara saham PT Bank Rakyat Indonesia Persero TBK atau BBRI berbalik menguat 0,24% ke level 4.260 rupiah persaham
02:34di menit-menit terakhir jelang penutupan
02:37Di sisi lain PT Chandra Asri Pacific TBK atau TPIA menjadi penopang terbesar IISG di 36,3 index point
02:45saham TPIA ditutup menguat 14,00% di level 8.550 rupiah persaham
02:52Selanjutnya PT Barito Renewables Energy TBK atau BREN totang IISG di 18,2 index point
02:58saham BREN ditutup menguat 5,75% di level 8.875 rupiah persaham
03:04Selain itu saham PT Gotoh Gojek Tokopedia atau Gotoh topang IISG sebesar 16,1 index point
03:10saham Gotoh ditutup menguat 7,41% di level 87 rupiah persaham
03:16saham PT Pantai Indah Kapuk 2 TBK atau PANI sebesar 4,9 index point
03:22saham PANI ditutup menguat 9,73% di level 11.000 rupiah persaham
03:27saham PT Pernikah Cover Gold TBK atau MDKA berkontribusi 1,5 index point
03:32dan saham MDKA ditutup menguat 3,45% di level 1.500 rupiah persaham
03:38IISG berhasil ditutup di zona hijau setelah adanya kabar penerapan kebijakan tarif dagang Presiden AS Donald Trump 25%
03:46atas barang impor dan karena ditunda hingga sekitar 1 bulan
03:52Namun penguatan IISG terpangkas setelah China mengumumkan melalui administrasi negara untuk regulasi pasar
03:57akan menyelidiki Google atas dugaan pelanggaran anti-monopoli
04:01setelah itu Beijing juga mengumumkan penguatan sebesar 15% ke batubara dan gas alam cair
04:06serta 10% pada minyak mentah dan peralatan pertanian dari Amerika Serikat
04:11Berbagai Sumber, IDX Channel
04:14IISG Berkontribusi 1,5 Index Point
04:44dengan penguatan 2,1%
04:46saham gotoh yang mencetak rekor tertinggi di tengah kabar merger dengan grab
04:51dan juga perang tarif meredah rupiah menguat ke level 16.351 per dolar Amerika Serikat
04:58dan berikutnya adalah anggeda ekonomi yang menarik untuk kita cermati dari Amerika Serikat
05:02ada data soal deraja perdagangan
05:05kemudian ada perubahan teragak kerja non pertanian
05:09ADP kemudian juga dari Kanada dan deraja perdagangan
05:12dan dari Uni Eropa ada PMI Composite S&P Global
05:16kemudian dari Perancis ada Produksi Industri
05:18dari China ada PMI
05:20kemudian dari Korea Selatan ada Indeks Harga Konsumen
05:24dan dari Singapura ada data soal penjualan retail
05:26setelah itu dari Indonesia ada data soal pertumbuhan perekonomian Indonesia
05:31di kuartal 4 tahun 2024
05:34dan pembukaan dari bursa-bursa utama Asia di pagi hari ini
05:37seperti yang Anda dapat saksikan di layar televisi untuk bursa-bursa utama Asia
05:41Compact dibuka menguat dengan Nikkei menguat 0,18% di level 38.868
05:47sementara itu STI Singapura menguat 0,19% di level 3.830
05:53kemudian Kospi Korea menguat 1,1% di level 2.508
05:57dan Hang Seng Hongkong dibuka menguat 2,83%
06:06untuk berbincang pagi hari ini sudah tersambung melalui video conference
06:09ada Bapak Gembong Swito berwilayah Direktur Edukasi dan Investasi Sahamology
06:13Selamat pagi Pak Gembong
06:15Selamat pagi
06:17Sehat-sehat selalu ya Pak Gembong
06:19Siap, sehat selalu
06:21Terima kasih sudah bergabung bersama kami di MarketBus
06:23Kalau kita bicara ini pergerakan dari YSG Pak Gembong
06:26hari Senin pasca tersengat sentimen dari Perang Tarif
06:30YSG tersungkur begitu pun
06:32kemudian di peringatan hari Selasa setelah ada kabar penundaan dari Perang Tarif
06:36antara Amerika Serikat kepada Kanada dan juga Meksiko
06:40YSG rebound begitu ya
06:42begitu juga dengan nilai tukar rupiah terhadap Amerika Serikat
06:45Sebetulnya kalau kita sarikan lah
06:49sebetulnya seberapa besar sih concern dari pelaku pasar sendiri
06:54terkait dengan kebijakan mengenai penerapan tarif impor
06:59yang most likely mungkin ini akan coba diterapkan oleh Donald Trump
07:03walaupun memang ini negosiable semuanya Pak Gembong
07:06seperti apa analisis dari Anda?
07:08Ya terima kasih
07:10kalau kita bicara 2025
07:12ya memang isu utama awalnya adalah penurunan suku bunga
07:17FED akan menurunkan suku bunga minimal 2 kali
07:20ya karena memang inflasi bisa dikatakan rendah
07:24terus memang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi
07:26Nah begitu Trump memimpin Amerika
07:30sejak di 20 Januari
07:33memang kita tahu kebijakannya adalah make America great again
07:37dan itu dia pasti akan melakukan perang tarif
07:40karena memang di kuartal pertama di sesi pertama dia
07:44memimpin itu juga sudah perang tarif
07:46apa yang dilakukan perang tarifnya
07:48yang sudah pasti adalah
07:50yang paling dekat dengan mereka adalah Kanada sama Meksiko
07:53itu dikenakan tarif sekitar 25%
07:56untuk membatasi terkait dengan obat-obatan, narkotika
07:59sama perekaan manusia
08:01namun itu sifatnya adalah negosiable
08:04saat ini ditunda 30 hari
08:0730 hari penerapannya
08:09supaya ada ruang-ruang negosiasi
08:11Nah yang terjadi adalah
08:13Amerika dan Cina ini trade war kedua
08:16Amerika sudah sampaikan
08:18kasih kenaikan tarif sekitar 10-15%
08:21dan itu langsung dipalas sama Cina
08:23artinya dengan perang tarif yang kedua ini
08:26posisinya kondisi global uncertain kembali
08:30terutama dari sisi skenario
08:33suku bunga rendah di tahun 2025
08:37itu mungkin tidak terjadi
08:39karena begitu perang tarif
08:41inflasi pasti akan naik
08:43harga barang akan naik
08:45inflasi naik
08:46ya itu akan menunda
08:48terkait dengan penundaan suku bunga
08:50penurunan suku bunga
08:51itu yang terjadi
08:52sehingga itu direspon negatif oleh market
08:55baik artinya trend untuk suku bunga sendiri
08:58mungkin akan kembali tinggi
08:59dan ini juga akan terproyeksi
09:02dari kebijakan Bank Indonesia ke depan
09:05apakah kemudian akan mengikuti
09:07trend suku bunga global
09:09atau memang masih di trend yang
09:11tentu saja masih mempertimbangkan
09:13berbagai macam indikator di domestik Pak Gembong
09:15sepertinya akan melihat
09:17berbagai macam faktor
09:19misalnya akan melihat di Q1 2025
09:22penerapannya seseperti apa
09:24terutama dari sisi Amerika
09:26jadi memang kondisinya adalah
09:28global masih uncertain
09:30ketika bicara Amerika
09:32maka kebijakan di 2025 ini
09:34tentunya akan berupaya
09:37membuat Amerika strong
09:39atau dolar akan menguat
09:40dan itu akan menjadi
09:42katalis positif buat dolar
09:44melemah untuk mata uang yang lain
09:46jadi strong dolar itu
09:48permintaan terkait dengan safe weapon
09:50at least terkait dengan emas
09:52itu juga akan meningkat
09:54Baik, ini juga terlihat dari
09:56harga Mas Dini yang menembus rekor lagi
09:58begitu ya, level tertingginya
10:00baik, kalau kita lihat di pasar domestik sendiri
10:02Pak Gembong ISG kemarin
10:04penguatannya disokong oleh
10:06sektor
10:08bahan baku
10:10yang menguat 2,1%
10:11sebetulnya Anda melihat
10:13penguatan ini seperti apa
10:15dan adakah kemudian rekomendasi
10:17terkait dengan sektor ini
10:19di peredegan hari ini Pak Gembong?
10:21Oke, ketika bicara bahan baku
10:23disitu
10:25yang paling market cap terbesar
10:27adalah TPIA
10:29sama MNM
10:31nah kemarin, kenapa
10:33bahan baku itu naik 2%
10:35karena TPIA itu naik 14%
10:37karena itu market cap terbesar
10:39itu menjadi katalis positif
10:41jadi ketika bicara
10:43bahan baku ini
10:45nanti akan selektif
10:47karena bahan baku terutama
10:492 saham utama
10:51TPIA dan AMAN
10:53itu secara valuasinya sudah cukup tinggi
10:55jadi ini sifatnya adalah
10:57temporari saja kenaikannya
10:59potensi penurunan
11:01terkait dengan valuasi yang tinggi
11:03terutama di AMAN itu akan terjadi
11:05jadi bahan baku
11:07akan selektif
11:09terutama bahan-bahan baku
11:11yang itu
11:13ekspor itu akan positif
11:15tetapi yang sisi importnya
11:17akan sentimen negatif
11:19Baik, bahan baku yang kemudian
11:21kebanyakan ataupun disokong oleh
11:23porsi importasi ini mungkin yang
11:25akan terkena sentimen negatifnya
11:27begitu ya, lo bagaimana dengan sektor
11:29keuangan yang juga menjadi pemberat dari IISG
11:31di peregangan kemarin, Pak Gembong
11:33rekomendasinya apakah kemudian
11:35untuk sektor keuangan, sam-sam bi-cap
11:37sudah masuk harga yang ter-discount
11:39begitu sehingga mungkin bisa
11:41masuk di peregangan hari ini, kita akan bahas
11:43sesuai jeda berikut ini Pak Gembong dan
11:45Profesor tetap bersama kami, kami akan segera kembali

Recommended