JAKARTA, KOMPAS.TV - Isu "matahari kembar" dalam pemerintahan Prabowo mencuat sepekan lalu, usai politisi PKS mengritik sejumlah menteri yang menyebut Presiden Jokowi masih menjadi bos mereka.
Lalu, bagaimana di balik isu 'matahari kembar' bisa kembali mencuat? Seperti apa loyalitas menteri Prabowo saat ini?
Lebih lengkap soal kita bahas isu "matahari kembar" dalam pemerintahan Prabowo dan pertemuan Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad dengan tiga petinggi PKS, simak dialog selengkapnya bersama Juru Bicara PDI Perjuangan, Seno Bagaskoro; Direktur Eksekutif Parameter Politik, Adi Prayitno, dan Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi.
#mataharikembar #prabowo #jokowi #menteri
Baca Juga Negosiasi dengan AS soal Tarif Impor, Menko Airlangga: Indonesia Ingin dapat Tarif Lebih Rendah di https://www.kompas.tv/internasional/587742/negosiasi-dengan-as-soal-tarif-impor-menko-airlangga-indonesia-ingin-dapat-tarif-lebih-rendah
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/587746/full-polemik-matahari-kembar-muncul-isu-reshuffle-loyalitas-menteri-prabowo-dipertanyakan
Lalu, bagaimana di balik isu 'matahari kembar' bisa kembali mencuat? Seperti apa loyalitas menteri Prabowo saat ini?
Lebih lengkap soal kita bahas isu "matahari kembar" dalam pemerintahan Prabowo dan pertemuan Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad dengan tiga petinggi PKS, simak dialog selengkapnya bersama Juru Bicara PDI Perjuangan, Seno Bagaskoro; Direktur Eksekutif Parameter Politik, Adi Prayitno, dan Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi.
#mataharikembar #prabowo #jokowi #menteri
Baca Juga Negosiasi dengan AS soal Tarif Impor, Menko Airlangga: Indonesia Ingin dapat Tarif Lebih Rendah di https://www.kompas.tv/internasional/587742/negosiasi-dengan-as-soal-tarif-impor-menko-airlangga-indonesia-ingin-dapat-tarif-lebih-rendah
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/587746/full-polemik-matahari-kembar-muncul-isu-reshuffle-loyalitas-menteri-prabowo-dipertanyakan
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Lebih lengkap kita bahas soal isu matahari kembar dan pertemuan Sufinda Skuah Ahmad
00:04dengan tiga petinggi PKS sudah bergabung bersama kami sodara di Kompas Petang.
00:08Ada jurubicara PD Perjuangan Seno Bagasforo dan juga ada Direktur Eksekutif Parameter Politik
00:14ada Mas Adi Praditno dan juga nanti akan bergabung bersama kami.
00:17Ini masih menghubungi yaitu Wakil Ketua Umum PAN Saleh Daul ini.
00:23Selamat petang Mas Adi, Mas Seno.
00:26Selamat petang Mas Yasir, Mas Adi.
00:28Selamat petang Mas Yasir, Seno.
00:30Saya ke Mas Adi dulu, Mas Adi.
00:31Kalau kita lihat kan Menteri-Menteri dan juga Gerindra sendiri sebenarnya sudah bantah soal isu matahari kembar ini.
00:37Tapi kemarin kita diperlihatkan dari caption ataupun foto yang diposting oleh Ketua Harian Gerindra Sufinda Skuah
00:44yang memposting foto bersama dengan petinggi PKS.
00:46Kalau dikaitkan dengan isu matahari kembar, kemudian dengan usai PKS ini melontarkan kritik ke menteri-menteri yang disebut Jokowi ini masih bos,
00:56begitu, apa yang Anda baca?
00:58Ya, saya kira memang tidak mudah sebenarnya merangkai puzzle politik dari begitu banyak dinamika politik yang belakangan ini berkembang,
01:08termasuk juga soal pertemuan politik ya, pimpinan DPR yang sekaligus adalah orang penting di Gerindra,
01:15Prof. Dasko dengan sejumlah elit PKS.
01:18Tapi saya membaca ada kemungkinan dua hal.
01:22Pertama memang dalam politik itu kan tidak ada yang kebetulan.
01:25Pasti ada konteks politik yang selalu dikait-kaitkan.
01:28Publik mengaitkan pertemuan antar pimpinan elit itu sangat mungkin dikaitkan dengan statement dan pernyataan Mardani Alisera beberapa waktu yang lalu
01:37terkait dengan kekhawatiran munculnya matahari kembar, terkait dengan sejumlah menteri, wakil menteri yang berdatangan ke Solo.
01:45Tentu statement Mardani Alisera itu kan dalam banyak hal sudah menimbulkan kegaduhan, menimbulkan kontroversi,
01:51dan bahkan dalam banyak hal Mardani Alisera itu kan diserang oleh partai-partai politik lain pendukung Pak Prabowo,
01:57karena dianggap mempolitisir dan menganggap itu adalah sebagai sebuah statement yang dinilai bisa memecah belah antar pimpinan.
02:05Itu yang pertama Mas, itu nggak bisa dibantah.
02:08Tapi yang kedua memang, belakangan ini kan santar bahwa memasuki 6 bulan, persis tanggal 20 nanti, April 2025,
02:15Prabowo Subianto sudah genap 6 bulan menjadi presiden di Republik Indonesia.
02:20Di situlah muncul soal kemungkinan partai-partai yang selama ini mendukung Prabowo secara informal seperti PKS dan termasuk PDIP,
02:29itu sangat mungkin akan diajak serta menjadi bagian dalam koalisi pemerintah.
02:34Memang secara eksplisit tidak ada kader PKS yang jadi Menteri Prabowo,
02:38kita juga tidak melihat misalnya ada kader PDIP yang menjadi bagian dari Prabowo,
02:42tapi secara prinsip misalnya, baik PKS ataupun PDIP itu kan sudah memberikan dukungan politik secara total
02:50terhadap segala hal yang sudah diputuskan oleh pemerintah.
02:53Wajar kalau kemudian di tengah isu reshapal banyak sekali spekulasi soal kemungkinan.
02:58Secara eksplisit misalnya PKS dan PDIP akan diajak menjadi bagian koalisi pemerintah di dalamnya,
03:04di mana ada kader PKS, mungkin juga ada kader PDIP yang diminta untuk memperkuat barisan koalisi merah putih.
03:10Saya kira dua hal itu yang paling mungkin bisa kita nalar terkait dengan bagaimana rumitnya puzzle politik
03:17yang belakangan ini muncul, silik berganti, sangat dinamis dan tentu ini tidak bisa hanya dinalar oleh orang biasa.
03:24Baik, salah satu puzzle politik itu ada puzzle dari PDIP juga seperti yang tadi ada sebut.
03:30Karena kalau kita lihat isu matahari kembar ini muncul pasca pertemuan antara Prabowo dan juga Megawati
03:35dan juga yang disampaikan oleh Ketua Megawati bahwa akhirnya mendukung pemerintahan.
03:40PDIP melihatnya seperti apa Mas Seno dengan isu ini?
03:44Ya pertama harus saya luruskan dulu bahwa dukungan PDIP perjuangan kepada pemerintahan Pak Prabowo itu
03:49bukan ujuk-ujuk muncul akhir-akhir ini.
03:52Tetapi itu adalah suatu pernyataan yang sudah cukup lama kami sampaikan berulang kali
03:57pasca pelantikan Presiden Prabowo sebagai Presiden secara resmi.
04:02Bahwa memang kami di luar pemerintahan tetapi itu tidak ada urusan dengan soal tidak mendukung.
04:08Kami yes berada di luar pemerintah tetapi dalam apapun yang kami mampu,
04:12peran-peran yang kami mampu di DPR, di Kepala Daerah,
04:16itu kami berharap bahwa pemerintahan Pak Prabowo bisa berjalan dengan baik.
04:19Jadi dukungan itu sudah sejak cukup lama, bukan akhir-akhir ini.
04:23Tetapi yang jadi persoalan memang adalah poin dari apa yang kita bicarakan akhir-akhir ini
04:29itu kan memang soal banyaknya silat rohmi politik kemana-mana nih.
04:34Ini para pimpinan kita pada berkunjung di momen lebaran dan lain sebagainya.
04:39Dan dalam konteks itu sebetulnya kalau kita mau melihat dari kacamata kebudayaan
04:44sesuatu yang wajar-wajar saja di momentum lebaran.
04:47Tetapi memang menjadi persoalan pada saat kemudian harus diwanti-wanti juga.
04:51Jangan sampai ada kesan di tengah publik bahwa memang ada banyak visi
04:57di dalam membangun pemerintahan saat ini.
04:59Itu kan yang diwanti-wanti oleh semuanya.
05:01Karena harus diingat bahwa visinya cuma satu, hanya ada satu visi yaitu visi presiden.
05:06Dan kalau kita mau komit, mau jujur kepada kita semuanya secara masing-masing,
05:10ya presiden hari ini namanya adalah Pak Prabowo Subianto.
05:13Sehingga harusnya seluruh haluan, seluruh gerak politik,
05:17seluruh navigasi arah bangsa mau dipimpin kemana,
05:20itu ngikutnya kepada satu visinya Pak Prabowo Subianto.
05:24Sehingga kalau kita mau meniliki sejarah panjang mas di Indonesia
05:27sebagai satu negara yang punya sejarah yang tidak singkat,
05:32tidak pernah ada ceritanya di bangsa Indonesia ini,
05:34ada pemerintahan yang sukses didirikan dan dilestarikan
05:38pada saat ada pemimpin yang dalam tanda kutip konotasinya matahari kembar.
05:42Setiap kali matahari kembar itu muncul, tidak pernah berakhir dengan baik.
05:47Maka wanti-wanti itu jika disampaikan oleh banyak politisi kita,
05:50banyak akademisi dan pengamat kita,
05:53bukan sesuatu yang buruk,
05:54tetapi untuk mengingatkan pada semuanya bahwa presiden kita hari ini
05:57namanya adalah Prabowo Subianto.
05:59Oke, tapi kalau Mas Enno sendiri melihatnya situasi saat ini,
06:02betul ada matahari kembar?
06:04Ya, tentu saja itu tidak bisa diceritakan secara harfiah.
06:10Tetapi memang kalau melihat politik Indonesia,
06:13politik Jawa yang hari ini menjadi suatu tren gitu ya.
06:16Itu kadang-kadang kan sen kiri belok kanan,
06:19kadang-kadang sen kanan belok kiri.
06:21Seakan-akan patuhnya loyalitas tunggal ternyata ada loyalitas ganda.
06:25Nah, hal-hal semacam ini biasanya akan bisa diketahui secara gamblang setelah lewat.
06:32Kalau masih berproses belum tahu.
06:33Dan pada saat ini, hari ini kita melihat memang ada upaya sebenarnya
06:38yang transisi yang tidak mudah
06:40antara menteri-menteri yang dulu pernah bertugas di pemerintahan sebelumnya
06:45untuk bertransisi kepada pemerintahan yang saat ini.
06:48Itu membuat menjadi menyulitkan di mata rakyat
06:51karena di 6 bulan masa pemerintahan Pak Prabowo hari ini
06:54harusnya fokusnya bukan lagi pada soal loyalitas tunggal, loyalitas ganda,
06:59tidak lagi pada ini mengabdi kepada matahari yang satu atau matahari yang mana,
07:03tetapi harusnya fokusnya sudah kepada gaspol kerja-kerja untuk rakyat.
07:07Harusnya fokusnya ke situ ya?
07:08Sudah untuk membenahi bagaimana persoalan-persoalan yang diurusi di kementerian masing-masing itu yang ditunggu oleh rakyat.
07:15Bukan hanya sekedar teatrikal politik yang hari ini terus-menerus diglorifikasi oleh semuanya.
07:20Saya rasa itu.
07:21Oke, Mas Adi sendiri melihatnya seperti apa tadi?
07:23Apakah betul memang Mas Adi juga melihat ada kesulitan nih transisi antara menteri-menteri yang dulunya ada di pemerintahan Jokowi
07:31dengan menteri-menteri yang sekarang mereka juga ikut di pemerintahan Prabowo?
07:34Ya, memang menghilangkan diskursus terkait dengan matahari kembar memang agak sulit
07:41karena memang sejumlah menteri dan wakil menteri yang datang ke Solo ke tempatnya Pak Jokowi
07:46selama ini memang dikenal sebagai Jokowi's man.
07:49Kalau hanya sebatas silatur rahmi, berkunjung, mungkin tidak ada persoalan.
07:53Tapi ketika ada statement doa menteri misalnya yang mengatakan bahwa Pak Jokowi itu adalah bos,
07:58ya tentu kemudian memancing spekulasi yang cukup liar, Mas Nasir.
08:02Artinya apa? Ini yang mestinya harus dihindari.
08:05Padahal kan Presiden beberapa waktu yang lalu, komunikasi politik pejabat-pejabat publik itu menjadi penting
08:11sebagai instrumen apakah citra pemerintah itu positif atau tidak.
08:15Mungkin niatnya hanya sebatas silatur rahmi karena masih menganggap bahwa Pak Jokowi itu adalah
08:19sebagai sosok yang selama ini dianggap penting dan kemudian membuat orang-orang yang saat ini menjadi kabinetnya Pak Prabowo
08:26juga tidak terlepas dari peran dari Pak Jokowi dan seterusnya.
08:30Ekspresi ucapan terima kasih oke, tapi jangan juga sampai keceplosan misalnya,
08:35sampai mengatakan bahwa Pak Jokowi adalah bosnya.
08:37Ini kan tentu sangat sensitif.
08:40Itulah yang kemudian menurut saya, itulah yang kemudian menurut saya wajar
08:44kalau kemudian sekelas Mardani Alisera juga ngomong dan mewanti-wanti soal matahari keempat.
08:48Ini kan seakan-akan mengkonfirmasi dari enam kali statement Pak SBY jauh hari sebelumnya
08:54di sebuah wawancara dengan sebuah stasiun televisi swasta yang mengatakan
08:58bahwa di pemerintahannya memang Pak SBY itu sangat menghindari apa yang disebut dengan matahari kembar
09:04dan Pak SBY juga sangat mewanti-wanti.
09:07Di pemerintahan siapapun jangan adalah pemerintahan yang kemudian disebut dengan matahari kembar.
09:11Tapi yang kedua, saya justru oke lah kita sudahi misalnya soal tak ada matahari kembar
09:17karena saya kira SBYN Gerindra ataupun partai-partai politik pendukungnya Pak Prabowo
09:21menyatakan bahwa itu sulaturahmi biasa kok.
09:24Ya betul itu hanya sulaturahmi.
09:26Oke, kita sudahi perdebatan itu.
09:29Jangan-jangan memang banyaknya menteri dan wakil menteri yang kemudian datang ke Solo
09:33bertemu dengan Pak Jokowi ini adalah apa yang disebut dengan konsolidasi Jokowi-Smen
09:38sebagai bentuk bahwa sebenarnya Pak Jokowi sekalipun tak lagi jadi presiden
09:43dan bukan lagi jadi kader PDIP tapi tetaplah sebagai sosok yang cukup powerful
09:48sosok signifikan dan memiliki orang-orang pemerintahan penting yang ada di negara kita.
09:53Apa pesan politiknya?
09:54Tentu pesan ini dialamatkan ke Tengku Umar,
09:57dialamatkan ke PDIP dan dialamatkan ke Megawati Sukarno Putri yang kita tahu
10:01penyahkongsi gara-gara Pilpres 2024 yang lalu.
10:05Karena dulu ada satu keyakinan setelah Jokowi tak lagi presiden,
10:09setelah Jokowi berpisah dari PDIP maka Jokowi bukan siapa-siapa
10:13dianggap lendap dan kekuatan politiknya tidak akan terasa.
10:17Jadi ketika orang-orangnya Jokowi yang disebut dengan Jokowi-Smen
10:20para menteri dan wakil menteri datang ke Solo
10:23jangan-jangan sebenarnya pesan politiknya itu lebih kentara
10:27ingin disampaikan kepada Megawati dan PDIP.
10:30Langsung dijawab oleh Mas Eno.
10:31Mas Eno, ini pesan politiknya ditujukan kepada PDIP ini kata Mas Adi.
10:36Ya saya rasa kalau ke sana terlalu jauh lah Mas Adi.
10:39Saya tidak melihatnya seperti itu.
10:41Tetapi kalau kita melihat sekarang,
10:43jangan-jangan persoalannya memang ini adalah soal miskomunikasi lagi.
10:47Yang awalnya diniatkan atau diupayakan sebagai suatu silat ruang biasa
10:51menjadi sesuatu yang memancing spekulasi di tengah diskursus publik
10:55karena ada sebutan bos itu tadi.
10:58Bahwa kita di Indonesia hidup di negara hukum,
11:01maka yang kita percaya adalah kelembagaan.
11:03Tidak salah kalau kemudian ada partai-partai politik yang menjadi organisasi politik dari para menteri itu,
11:10ada strukturnya, ada ketua umum, ada sekjen, ada bendahara, pengurus DPP, dan lain sebagainya.
11:15Tetapi tiba-tiba kalau ada orang yang tidak berpartai politik kemudian dipanggil dengan sebutan bos,
11:21nah itu kan memicu suatu spekulasi.
11:23Maka meskipun apapun isi pertemuan di dalam silat ruang biasa itu
11:28misalnya hanya sebatas silat ruang biasa lebaran,
11:31bisa memunculkan syakwasangka yang macam-macam di tengah publik kita ini
11:35pada saat konferensi pers di luar disampaikan bahwa berjumpa dengan bos.
11:40Itu yang menjadi masalah.
11:41Maka sekali lagi sebenarnya kecurigaan saya,
11:43ini karena Pak Prabowo sendiri yang pernah mengevaluasi kinerja menteri-menterinya beberapa waktu yang lalu,
11:50jangan-jangan ini soal miskomunikasi saja.
11:53Jangan-jangan ini soal menyampaikan kepada publik yang tidak tepat,
11:57sehingga malah yang kalau berpotensi memicu berbagai spekulasi adalah statement itu sendiri
12:02yang tidak dikalkulasi dengan baik dan disampaikan kepada publik secara mentah-mentah.
12:06Nah, ini jadi persoalan.
12:07Maka kalau saya lebih baik, saya tidak mau berpikiran negatif,
12:13saya masih berharap bahwa semuanya menyadari di Kementerian Pak Prabowo hari ini
12:18bahwa mataharinya cuma satu,
12:19mataharinya namanya Presiden Prabowo Subianto yang punya visi,
12:24punya konsen, punya kerja-kerja geopolitik yang hari ini sedang dilakukan,
12:28dan tidak ada matahari lain selain Pak Prabowo.
12:31Karena pada saat matahari lebih dari satu, itulah awal mula dari musibah.
12:35Saya rasa itu.
12:36Jadi lebih kepada miskom ya, meskipun kalau kita lihat Tamilian ini kan pertemuan antara
12:40Silaturahmi, Menteri-Menteri Prabowo ke Jokowi ini kan terjadi setelah adanya pertemuan
12:46Presiden Prabowo dengan Megawati Sukarno Putih,
12:49sehingga sulit untuk dipungkiri bahwa tidak hanya sekedar Silaturahmi di sini.
12:53Mas Adi bagaimana melihatnya?
12:55Ya, orang seperti saya, Mas Yasir, sebagai peneliti, sebagai dosen,
13:00tentu harus menyiapkan begitu banyak argumen-argumen yang sebenarnya
13:05sebagai bentuk sanggahan-sanggahan dari pihak yang lain.
13:08Kalau kita sebut Silaturahmi sejumlah Menteri dan Wakil Menteri ke Solo
13:11sebagai kunjungan yang berpotensi melimbulkan matahari kembar,
13:15tentu banyak orang yang juga membantah dan tidak happy.
13:18Makanya kemudian wajar kalau saya menyebut,
13:20jangan-jangan memang pertemuan Menteri dan Wakil Menteri,
13:22Kabinet Merah Putih ke Solo, ya ini sebagai bentuk ekspresi,
13:26semacam show-off bahwa Jokowi setelah tak lagi jadi Presiden,
13:29sebenarnya masih powerful posisinya.
13:31Ya, pesannya adalah kepada pihak-pihak yang selama ini anti-Jokowi,
13:34termasuk juga kepada PDIP.
13:36Tapi bagi saya secara prinsip, ya, Menteri-Menteri dan Wakil Menteri
13:39memang harus sensitif dengan kondisi di mana saat ini memang
13:43pemerintahan, Koalisi Kabinet Merah Putih,
13:46itu kan dipersepsikan masih dalam bayang-bayang pemerintahan sebelumnya.
13:50Masih dipersepsikan bahwa hampir 50 dan 60 persen
13:53Menteri dan Wakil Menteri adalah orang yang disebut dengan orang-orangnya Pak Jokowi.
13:58Jadi, itulah yang kemudian menganggap kenapa setelah menjadi Presiden,
14:01Pak Prabu Subianto, 6 bulan sudah jadi orang penting di negara kita,
14:06maka anasir-anasir kemudian potensi-potensi ke arah itu mestinya harus dihilangkan.
14:11Jangan lagi Menteri-Menteri itu sekalipun punya bos lain di luar Presiden,
14:15tidak perlulah ditampangkan kepada publik.
14:17Saya sebutkan, Menteri-Menteri dari Partai, mereka punya bos.
14:20Siapa bosnya? Adalah Ketua Umum-Ketua Umum Partai.
14:23Mas Adi, kita tanyakan langsung ya ke Wakil Ketua Umum Pan,
14:27Mas Viva Yoga Mauladi yang juga telah bergabung begini,
14:30betul demikian bahwa ada Jokowi Smen dari Partai yang juga dulu sebelumnya
14:37jadi Menteri di kabinetnya Jokowi begitu.
14:41Nampaknya juga kompak nih, merah-merah-merah semua ini, Mas Viva.
14:44Silahkan Mas Viva.
14:51Tidak ada yang namanya dua matahari kembar.
14:54Kalau matahari kembar dua bisa kiamat dunia ini dalam pemerintahan Republik Indonesia.
15:02Matahari itu hanya satu presiden yang terpilih secara konstitusional,
15:08yaitu Presiden Prabowo Subianto.
15:10Kalau kemudian ada beberapa menteri berkomunikasi
15:16seperti Bang Yuki Friyasa dengan Pak Jokowi,
15:19itu kan dalam rangka sawalan, hidul fitri, mengajak keluarga.
15:24Saya rasa hubungan kekeluargaan itu jangan kemudian menjadi penghambat
15:30dan ditafsirkan secara jauh bahwa itu adalah menyangkut soal kewenangan.
15:37Tidak soal kewenangan, tugas, pokok, fungsi,
15:41tetap Presiden Prabowo sebagai Presiden terpilih
15:44sebagai satu-satunya matahari di Republik Indonesia
15:48yang melakukan pekerjaan konstitusional
15:53dan bertanggung jawab terhadap masa depan Indonesia.
15:57Jadi sebenarnya kalau kemudian tafsiran dari masyarakat
16:03bagaimana cara berkomunikasi elit-elit partai,
16:09elit-elit politik nasional di dalam mengembangkan toleransi,
16:14mengembangkan silaturahmi, berdiskusi,
16:18itu kemudian jangan ditafsirkan, melampaui kewenangan.
16:22Tidak menteri-menteri sebagai pembantu Presiden terpilih secara konstitusional
16:28tetap menjalankan tugas-tugas konstitusionalnya.
16:33Jadi kalau kemudian ada tafsiran bahwa ada dua matahari kembar di Republik Indonesia
16:40itu ya saya rasa sangat jauh sekali.
16:43Sangat jauh ya, meskipun spekulasi itu muncul.
16:47Mas Ifa, kalau spekulasi itu muncul kan karena kalau kita lihat timelinenya
16:50pertemuan itu silip berganti setelah adanya pertemuan Prabowo dan juga Megawati.
16:56Kemudian dalam sesi wawancara, sejumlah menteri menyatakan bahwa
17:00Jokowi masih bos saya, Jokowi masih guru saya.
17:05Nah hal-hal ini adalah hal-hal ini yang akhirnya menimbulkan spekulasi tersebut.
17:08Anda melihatnya bagaimana?
17:09Ya kalau dibilang sebagian yang menyatakan sebagai guru ya tidak apa-apa.
17:15Tapi kalau sebagai bos dalam menjalankan fungsi ketata negaraan ya tidak boleh.
17:21Karena Presiden Prabowo sebagai Presiden yang terpilih dalam pemilu secara konstitusional
17:28itu satu-satunya pemimpin nasional yang mengendalikan terhadap tata kelola negara dan pemerintahan.
17:36Kalau kemudian tafsiran dua matahari kembali itu seakan-akan sebuah sesuatu yang hiberbolah yang dilebih-lebihkan dan mengarah ke halusinasi.
17:49Mengarah ke halusinasi. Jadi kalau bilang guru boleh tapi bos nggak boleh begitu ya?
17:53Ya jangan dong karena para menteri sebagai pembantu Presiden harus menjalankan tugas-tugas kementerian dan lembaganya
18:04dan menjalankan visi-misi Presiden Astacita.
18:10Kalau kemudian ditafsirkan bahwa dengan adanya silaturahmi sawalan itu menjadi bagian dalam pelampauan kewenangan tugas dan fungsinya di kementerian.
18:24Ya saya rasa itu terlalu jauh dan dilebih-lebihkan lah hiperbola itu namanya.
18:29Oke saya ke Mas Adi. Mas Adi terlalu jauh, terlalu hiperbola begitu.
18:32Jika kita kaitkan timeline demi timeline pertemuan pasca lebaran ini jika kita kaitkan dengan isu adanya matahari kembar.
18:41Nggak yang bilang matahari kembar itu kan bukan saya, Pak Mar Danieli Serah.
18:44Ya betul. Dan akhirnya Pak Mar Danieli Serah akhirnya ketemu juga begitu ya dengan Tim Gerindra begitu ya.
18:52Tapi maaf ya sih, tapi pernyataan Pak Mar Danieli Serah ini kan sebenarnya mengkonfirmasi.
18:58Ada sesuatu yang sebenarnya janggal dalam komunikasi politik para elit.
19:02Kan tidak ada yang mempersoalkan silaturahmi politik dengan siapapun.
19:06Tapi sebagai pejabat publik memang harus hati-hati bahasa dan statement-statement politiknya.
19:11Masa iya sih menteri dan wakil menteri kemudian mengatakan ada bos lain di luar presiden.
19:16Kan itu yang diributkan. Wajar kalau kemudian banyak pihak yang meminta menteri-menteri yang kayak gitu harus ditegur.
19:22Jangan lagi diulang.
19:23Saat ini presidennya cuma satu, Prabu Subianto bukan yang lain.
19:27Itulah yang saya sebutkan.
19:29Kalaupun tuh ada pihak-pihak tertentu yang ingin menunjukkan bahwa dirinya masih kuat, masih powerful.
19:34Dengan cara misalnya mengonsolidasi para menteri di kabinan Pak Prabu.
19:38Soalnya itu harus saya katakan, ini tidak akan mengubah apa-apa pun kok.
19:42Yang jadi presiden di negara kita tetaplah Prabu Subianto bukan yang lain.
19:47Yang bisa mengorkestrasi kepentingan politik, kebijakan politik di masa-masa yang adakan datang.
19:51Itu hanyalah Pak Prabu Subianto.
19:53Maka dari itu Sekjen Gerindra, Sufinda sepakat bertemu langsung dengan PKS dan memposting itu di media sosial.
19:59Ini salah satu upaya untuk meredakan isu matahari kembali itu Anda membacanya begitu?
20:03Betul kalau mau jujur sebenarnya, kalau hanya untuk sebatas meredakan itu terlampau sepele ya.
20:11Saya kira ada persoalan lain yang sepertinya jauh lebih serius.
20:14Kenapa para pimpinan partai Pak Subindasko dan pimpinan-pimpinan PKS bertemu.
20:18Jangan-jangan memang ada kaitannya dengan persoalan mesafal.
20:21Karena kalau mau jujur mahasiswa, pernyataan Mardani Ali Sehera itu kan tidak dibela oleh PKS.
20:26Bahkan menganggap Mardani Ali Sehera itu hanya sebatas individual, statement-statementnya tidak mewakili partai.
20:33Dan bahkan disebut oleh PKS bukan lagi menjadi pengurus yang tidak terlibat dalam keputusan-keputusan penting.
20:40Artinya apa?
20:40Pernyataan soal matahari kembar yang disampaikan oleh Mardani Ali Sehera itu justru tidak mendapatkan dukungan apapun termasuk dari partainya.
20:48Kalau Bang FIFA misalnya tidak mendukung, Gerindra tidak mendukung, dan partai lain tidak mendukung pernyataan Mardani Ali Sehera.
20:55Cuman agak kacau kalau partainya sendiri tidak mendukung pernyataan Mardani Ali Sehera itu menurut saya agak kacau.
21:02Oke, baik. Kita nantikan ya apa makna dari pertemuan Dasko dengan petinggi PKS dan dinamikanya seperti apa nih.
21:08Apakah isu matahari kembarannya akan berlanjut atau sudah diredam.
21:11Terima kasih Mas Adi Pradito, Direktur Ekstributif Panometer Politik.
21:14Kemudian ada Mas Ifa Yoga Mauladi, Wakil Ketua Umum Pan, dan juga ada Mas Seno Bagas Koro, Juri Bicara PDIP Telep.
21:20Terima kasih.
21:22Salam sehat semuanya.