JAKARTA, KOMPASTV - Eks Menpora Roy Suryo mengungkap alasannya masih mempersoalkan ijazah Jokowi meski yang bersangkutan sudah tak jadi kepala negara.
"Ini kan posisi Pak Jokowi sudah tidak lagi menjabat sebagai Kepala Negara, Mas Roy. Kenapa kok kemudian masih dikejar-kejar juga urusan ijazah palsu ini di mata Anda? Apa yang mau Anda kejar sesungguhnya?" kata Pembawa acara di Kompas Petang, Rabu (7/5/2025).
"Bulan Februari 2015, baru tiga bulan yang lalu. Kalau lupa, tolong diingatkan. Mas Reddy kalau ketemu. Dia itu sekarang pejabat negara lagi. Sebagai Dewan Pengarah dan Antara. Jadi sebagai Dewan Pengarah dan Antara itu pejabat publik. Pejabat publik itu harus mau. Harus bisa juga dan harusnya bangga. Saya sebagai lulusan UGM, apalagi saya punya dua ijazah dari UGM," kata Roy Suryo dalam dialog.
Lebih lanjut Roy juga mengungkap persoalan ijazah bermasalah tidak hanya menyasar pada Jokowi saja.
"Enggak. Kalau ada tokoh publik yang lain. Yang misalnya, kemudian kita penasaran atau kita kepo. Mungkin ijazahnya nggak benar. Tentu akan kita speak up juga," katanya.
Produser: Yuilyana
Thumbnail Editor: Vila
#jokowi #roysuryo #ijazahjokowi
Baca Juga Prabowo Ajak Bill Gates Taruh Dana di Danantara Trust Fund, Targetnya 1 Miliar Dolar AS di https://www.kompas.tv/ekonomi/591901/prabowo-ajak-bill-gates-taruh-dana-di-danantara-trust-fund-targetnya-1-miliar-dolar-as
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/591915/terkuak-alasan-roy-suryo-persoalkan-ijazah-jokowi-meski-sudah-tak-jadi-presiden-ri
"Ini kan posisi Pak Jokowi sudah tidak lagi menjabat sebagai Kepala Negara, Mas Roy. Kenapa kok kemudian masih dikejar-kejar juga urusan ijazah palsu ini di mata Anda? Apa yang mau Anda kejar sesungguhnya?" kata Pembawa acara di Kompas Petang, Rabu (7/5/2025).
"Bulan Februari 2015, baru tiga bulan yang lalu. Kalau lupa, tolong diingatkan. Mas Reddy kalau ketemu. Dia itu sekarang pejabat negara lagi. Sebagai Dewan Pengarah dan Antara. Jadi sebagai Dewan Pengarah dan Antara itu pejabat publik. Pejabat publik itu harus mau. Harus bisa juga dan harusnya bangga. Saya sebagai lulusan UGM, apalagi saya punya dua ijazah dari UGM," kata Roy Suryo dalam dialog.
Lebih lanjut Roy juga mengungkap persoalan ijazah bermasalah tidak hanya menyasar pada Jokowi saja.
"Enggak. Kalau ada tokoh publik yang lain. Yang misalnya, kemudian kita penasaran atau kita kepo. Mungkin ijazahnya nggak benar. Tentu akan kita speak up juga," katanya.
Produser: Yuilyana
Thumbnail Editor: Vila
#jokowi #roysuryo #ijazahjokowi
Baca Juga Prabowo Ajak Bill Gates Taruh Dana di Danantara Trust Fund, Targetnya 1 Miliar Dolar AS di https://www.kompas.tv/ekonomi/591901/prabowo-ajak-bill-gates-taruh-dana-di-danantara-trust-fund-targetnya-1-miliar-dolar-as
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/591915/terkuak-alasan-roy-suryo-persoalkan-ijazah-jokowi-meski-sudah-tak-jadi-presiden-ri
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Ini kan posisi Pak Jokowi sudah tidak lagi menjabat sebagai kepala negara, Mas Roy.
00:04Kenapa kok kemudian masih dikejar-kejar juga urusan ijazah palsu ini di mata Anda?
00:08Apa yang mau Anda kejar sesungguhnya?
00:11Jangan lupa, dia melaporkan katanya selaku warga negara biasa.
00:16Katanya selaku rakyat.
00:17Kemudian melaporkan dengan pencemaran nama baik.
00:21Tidak akan pernah lupa, Mas.
00:22Bulan Februari 2025, baru tiga bulan yang lalu.
00:26Kalau mau lupa, tolong diingatkan, Mas Reddy kalau ketemu.
00:31Dia itu sekarang pejabat negara lagi.
00:34Sebagai Dewan Pengarah Danantara.
00:37Jadi sebagai Dewan Pengarah Danantara itu pejabat publik.
00:40Pejabat publik itu harus mau, harus bisa, dan harusnya bangga.
00:44Saya sebagai lulusan UGM, apalagi saya punya dua ijazah dari UGM, S1, S2.
00:49Berhismon juga S1, S2, Dr. Tifa juga S1.
00:51Kami sangat bangga dengan ijazah kami.
00:53Dan kami sangat terbangga-bangga, bukan malah terhina-hina.
00:58Apa ada orang yang lulus susah dan atas gajah muda yang sangat terkenal,
01:04kemudian merasa sehina-hinanya.
01:06Kalau kami sebangga-bangganya, Mas Tifa.
01:08Jadi ini paradok banget lah.
01:11Jadi artinya dia masih kebakat negara.
01:14Jadi asal orang pejabat negara, sesuai dengan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Buwi,
01:18Tapi ini tuduhannya menghina diri Pak Jokowi loh, terasa terhina Pak Jokowi dengan tuduhan-tuduhan semacam ini.
01:23Gimana merespon itu, Mas Roy?
01:25Iya, lu aja gitu loh.
01:27Kok bisa terhina punya ijazah Universitas Gajah Mada kok terhina?
01:31Harusnya UGM juga merasa terhina gitu.
01:33Kalau dikatakan ada orang yang kemudian tidak enggak dengan ijazahnya.
01:37Jadi kalau ini kan statement aja, biasa gitu loh.
01:40Kita mempertanyakan dan peneliti itu mau terlindung di bawah kampus atau dia independen kayak saya, Dr. Ismon,
01:48itu punya hak, hak profesional, hak publik untuk kemudian melakukan kalau ada yang kurang tepat.
01:55Dan kalau nanti ditanyakan misalnya, kok hanya Pak Jokowi aja?
01:57Enggak.
01:58Kalau ada tokoh publik yang lain yang misalnya, kemudian kita curious ya, atau kita kepo.
02:05Mungkin ijazahnya enggak benar nih.
02:07Tengkel akan kita speak juga, misalnya yang lagi menjabat sekarang.
02:11Yang New Dual Marame yang disuara oleh para pornawi kawan tadi itu.
02:15Itu clear banget, itu juga pasti akan dibedah juga ijazahnya.
02:18Bukan kepala negara, tapi masih menjadi pejabat negara contoh kasus di Nanantara, Bang Freddy.
02:23Makanya kemudian ini masih tetap dipersoalkan.
02:24Beralasan tidak menurut Anda, Bang?
02:27Itu kan alasan yang dicari-cari aja.
02:29Kemudian itu kan belakangan.
02:31Itu kan belakangan, belakangan.
02:34Dewan Pengarang enggak ada hubungannya lah dengan perkara ini.
02:38Jadi begini.
02:40Silahkan, silahkan nanti Mas Roy dan kawan-kawan melakukan pembelaannya.
02:44Silahkan.
02:45Pak Jokowi bukan merasa terhina bahwa di alumni UGAM justru dia sangat bangga.
02:50Itu yang membuat dia menjadi pada posisi presiden dua priode.
02:55Dan ijazah itu yang dipergunakannya.
02:57Yang membuat dia merasa terhina sehinah-hinanya, martabatnya, kehormatannya diserang adalah ketika ijazah yang dia pergunakan, dia peroleh itu dengan sebaik-baiknya itu.
03:09Dia pergunakan untuk menjadi presiden dua priode, dikatakan palsu.
03:14Kemudian terus-menerus itu dibangun narasi-narasi seolah-olah Pak Jokowi ini telah menggunakan ijazah itu untuk menjadi wali kota, gubernur, presiden ya.
03:27Dengan dasar-dasar atau ijazah yang tidak benar.
03:31Itu narasi itu di publik menjadi gaduh.
03:34Itu yang membuat Pak Jokowi menjadi terhina dan melapor.
03:37Bukan karena beliau alumni UGAM, jangan dibolak-balik Mas Roy.
03:43Oke, gimana Mas Roy?
03:45Entah.
03:46Artinya itu fakta ya.
03:48Fakta kami pun dari UGM itu ya justru malah merasa bangga kalau misalnya ada ijazah kami.
03:54Dan soal antara belakangan bukan ya.
03:57Saya ingat betul ya, saya bukan lupa.
04:00Saya menyuarakan soal ijazah ini pada akhir Maret.
04:03Itu pun setelah tanggal 15.
04:05Dr. Rizmond Sianipar itu juga datang ke UGM pada saat pertama pada tanggal 15 Maret.
04:12Dan kemudian dia melihat.
04:13Kemudian dia menggunakan hipotese saja.
04:14Kemudian tambah lagi sekadar parai.
04:17Yaitu Mosek datang 1 April itu sama Jokowi sudah menjadi walaah dan antara.
04:24Ya, seluruh publik menilai nih Mas Tifal.
04:26Jokowi itu sudah kalau misalnya dia November ya.
04:30November sudah jadi rakyat biasa.
04:31Sampai dengan Januari, Februari itu dia belum apa-apa.
04:34Nah, kalau ada bugat ijazah di situ, mungkin salah.
04:37Karena dia rakyat biasa.
04:39Nah, 1 Februari jadi berhubungan publik.
04:41Clear-cari.
04:42Ya, time-nya itu.
04:43Time-premium-nya itu tepat kali.
04:45Jadi, ketika Maret, Maret.
04:47Kita terlihat, loh ini ada pejabat negara.
04:49Ya, harus mau dong itu dibuka.
04:51Dan ternyata faktanya.
04:52Siang ini fakta itu sudah.
04:55Sudah bilang kalau mau menunjukkan adilan.
04:57Ternyata tidak mau ditolak adilan.
05:00Ini kan sudah intis lah dengan statement-statementnya.
05:03Ini sudah banyak aduannya, Bang Freddy.
05:06Menurut Anda aduan-aduan dari para pihak?
05:08Dari Peradi Bersatu sudah melapor ke Polres Jakarta Selatan.
05:11Pak Jokowi langsung mengadu ke Mabolda Metro Jaya.
05:14Apakah ini akan berujung pada hukuman?
05:16Atau bagaimana Anda membaca prospeknya ke depan?
05:18Jadi, saya tanggapi sedikit tentang pejabat negara tadi.
05:21Walaupun tidak ada hubungannya.
05:23Sudah saya sampaikan dengan antara dengan ini.
05:25Cuma karena Mas Roy berargumen begitu tadi ini.
05:29Mungkin lagi rame terakhir-terakhir ini.
05:31Bahwa BUMN itu dan antara itu tidak termasuk lagi pejabat negara.
05:38Lain, lain.
05:40Itu perundang KPK.
05:42Lain, lain, lain.
05:43Silahkan.
05:44Anda mengatakan lain.
05:44Tapi saya menjelaskan seperti itu.
05:47Nah, kemudian masalah itu tadi.
05:50Sudah pasti ini.
05:52Kalau saya, saya juga orang hukum.
05:54Saya melihat ini akan berujung di pengadilan.
05:57Saya melihat ini akan ada tanpa mendahului.
06:01Tapi karena, ini kan kasus yang sederhana.
06:04Seperti yang saya sampaikan tadi.
06:06Ini ada tuduhan izaza palsu yang rame terus di media, rame di publik.
06:12Nah, kemudian dilaporkan.
06:14Ini kan kasus sederhana tinggal dibuktikan.
06:16Dan ini saya percaya akan bergulir terus di pengadilan.
06:19Dan akan ada fonis untuk ini yang dinyatakan.
06:21Dan bukti dari para pelapor ini cukup kuat menurut Anda, Bang Freddy?
06:24Pak Jokowi jelas.
06:26Pak Jokowi jelas ya.
06:27Pak Jokowi jelas sudah membawa izazahnya.
06:30Yang SD sampai fakultas itu.
06:32Kan sudah sampai universitas sudah.
06:34Ini kan bukti yang sudah sangat kuat.
06:37Bukti autentik kan begitu.
06:38Nah, masalah terlapor-terlapor para pelapor yang lainnya kan.
06:42Juga kalau tidak salah saya penghasutan ya.
06:44Penghasutan.
06:44Tinggal dibuktikan saja apakah perbuatan-perbuatan para terlapor ini benar-benar bisa menghasut publik.
06:51Tinggal dibuktikan saja.
06:52Sudah kita tangkap poinnya di situ.
06:54Bang Freddy, Mas Roy, terima kasih sudah berdiskusi bersama kami.
06:56Baik, terima kasih.
06:57Terima kasih, Mas Roy.
06:59Terima kasih, Mas Reddy.
07:00Terima kasih, Mas.
07:01Kami akan kembali.
07:03Dengan informasi lainnya, tetapi kopas petang.