Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi penilaian yang diberikan masyarakat terkait dengan kepuasan publik hasil terhadap kinerja Pemerintah selama 100 hari pertama, yang mencapai lebih dari 80%. Ke depannya Presiden pun optimistis kinerja Kabinet Merah Putih akan lebih baik karena ia yakin pemerintahannya mampu bekerja cepat dan kompak.
Category
📺
TVTranscript
00:00Pemirsa, terima kasih anda masih bersama kami.
00:07Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi penilaian yang diberikan masyarakat terkait
00:11dengan kepuasan publik hasil terhadap kinerja pemerintah selama 100 hari pertama yang mencapai
00:17lebih dari 80 persen.
00:20Adapun kedepannya, Presiden pun optimistis kinerja Kabinet Merah Putih akan lebih baik
00:25karena ia yakin pemerintahnya mampu bekerja cepat dan kompak.
00:56Alhamdulillah, tapi kita bekerja bukan untuk cari penilaian baik.
01:01Kita bekerja sungguh-sungguh untuk memberi yang terbaik untuk rakyat.
01:08Kita optimis, saya sudah lihat buktinya, saya sudah lihat kemampuan kita yang real.
01:18Kita akan melakukan pembangunan transformasi ini sungguh-sungguh dan kita akan bekerja dengan sangat cepat.
01:32Kita akan bekerja dengan sangat luar biasa.
01:35Jadi saya berterima kasih dengan semua pembantu saya.
01:41Sekarang terjadi suatu kesadaran, kita harus kerjasama.
01:47Kita harus menjadi satu tim, yaitu tim Merah Putih, tim Indonesia.
01:54Sebagai catatan, hasil survei opini publik yang dilakukan oleh Litbang Kompas pada 4 sampai dengan 10 Januari 2025
02:01terhadap seribu responden di 38 provinsi.
02:04Mencatat 80,9 persen responden menyatakan puas dengan kinerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Raka Buming Raka.
02:12Sedangkan 19,1 persen responden merasa tidak puas terhadap kinerja pemerintah.
02:17Dari survei yang sama, 74,5 persen dari seribu responden merasa puas terhadap kinerja Prabowo Gibran di bidang ekonomi.
02:24Sementara 25,5 persen responden menyatakan tidak puas dengan kinerja Prabowo Gibran untuk ekonomi nasional.
02:31Tim Liputan, Aidik Channel.
02:36Pemirsa hasil survei Litbang Kompas menunjukkan sebanyak 80,9 persen masyarakat puas jelang kinerja 100 hari pertama Prabowo Gibran.
02:45Sedangkan ia mengaku tidak puas sebanyak 19,1 persen.
02:49Survei tersebut dilakukan pada 4 hingga 10 Januari 2025
02:53dengan melibatkan sebanyak seribu responden yang dipilih secara acak dan tersebar di seluruh Indonesia.
03:00Pemirsa apabila ditelisik lebih dalam, sebanyak 78,4 persen responden menilai citra kepemimpinan Presiden Prabowo dalam kategori baik.
03:1015,7 persen menilai sangat baik dan 3,7 persen buruk serta 0,5 persen sangat buruk.
03:17Kemudian terkait dengan kepemimpinan Wakil Presiden Gibran Raka Buming Raka,
03:2170,6 persen menilai citra kepemimpinan Gibran baik, 9,3 persen sangat baik, 14,2 persen buruk dan 2,3 persen sangat buruk.
03:32Sementara itu pemirsa jelang 100 hari pertamanya sebagai Presiden,
03:36Prabowo mengatakan ia bersama dengan Kabinet Merah Putih akan terus bekerja keras demi kepentingan bersama.
03:42Prabowo menyebutkan seakan tak ada hari libur untuk bekerja di Kabinet Merah Putih.
03:47Ia pun memamerkan sejumlah pencapaiannya selama 100 hari pertama kerja,
03:51mulai dari harga BBM yang dinilai terkendali, harga pangan yang terkendali hingga turunnya harga tiket pesawat.
03:58Namun Prabowo mengakui pemerintahannya itu juga tidaklah sempurna.
04:02Ia memastikan akan memperbaiki sejumlah hal yang dinilai masih memerlukan perbaikan.
04:07Selanjutnya pemirsa masih terkait 100 hari pertama Prabowo-Gibran,
04:12Center of Economic and Law Studies atau CELIOS turut memberikan penilaian,
04:16baik dari capaian positif maupun sejumlah hal negatif di 100 hari pertama pemerintahan Prabowo-Gibran.
04:23Dan untuk mengetahuinya kita, simak rangkuman informasinya berikut ini.
04:30Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Raka Buming Raka
04:34akan mencapai momen 100 hari pada akhir Januari 2025.
04:38Menyambut momen tersebut berbagai lembaga merilis hasil riset kinerja Prabowo-Gibran.
04:43Selanjutnya lembaga Center of Economic and Law Studies atau CELIOS
04:47yang merilis hasil survei bertajuk evaluasi kinerja kabinet Prabowo-Gibran.
04:51Ada sejumlah catatan negatif pemerintahan Prabowo.
04:55Beberapa yang jadi sorotan adalah soal komposisi kabinet yang terlalu besar,
04:59pembangunan food estate, rencana pengampunan pajak,
05:02dan pelaksanaan program makan bergizi gratis yang sentralistik.
05:05Prabowo bahkan dinilai masih belum bisa lepas dari bayang-bayang Presiden sebelumnya, Joko Widodo.
05:10Di sisi lain, evaluasi CELIOS mencatat beberapa capaian positif pemerintahan Prabowo,
05:15diantaranya kebijakan penurunan biaya haji,
05:17pembatalan kenaikan pajak pertambahan nilai untuk barang non-mewah,
05:21sampai kenaikan upah minimum provinsi.
05:35Kinerja kabinetnya terlalu besar, mengurangi efisiensi,
05:38dan ada banyak kebijakan-kebijakan yang cukup problematik,
05:43seperti food estate, rencana tax amnesty,
05:46termasuk juga program MBG yang sentralistik begitu ya,
05:50dan isu-isu lingkungan yang mungkin nanti BIMA atau MUS juga mungkin bisa bercerita lebih detail soal ini.
05:58Dan beberapa blunder juga soal bagaimana amnesty politik,
06:02kawan-kawan juga pasti mengikuti itu beberapa waktu yang lalu,
06:08dan masih belum lepas dari bayang-bayang Pak Jokowi.
06:12CELIOS menjelaskan sekitar 52 persen responden menilai tata kelola anggaran dalam pemerintahan Prabowo-Gibran buruk,
06:18pun dengan komunikasi kebijakan yang juga dinilai masih buruk oleh 39 persen responden.
06:23Baik tata kelola anggaran maupun komunikasi publik dinilai buruk karena gemuknya Kabinet Merah Putih.
06:28Selain itu, maju-mundur penentuan kebijakan tarif PPN,
06:31serta polemik sumber anggaran MBG menambah buruk penilaian tata kelola anggaran dan komunikasi publik Kabinet Merah Putih.
06:38Tim Liputan, Aidit Channel.
06:44Pemirsa CELIOS menerbitkan catatan rapor kinerja 100 hari pemerintah Presiden Prabowo-Subianto
06:49dan Wakil Presiden Gibran Raka Buming Raka.
06:52Berdasarkan hasil evaluasi yang diterbitkan,
06:54ada lima menteri di Kabinet Merah Putih yang dinilai perlu diganti atau di-reshuffle.
06:59Yang pertama pemirsa adalah Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni.
07:03Sebanyak 36 persen responden menilai Raja Juli tak terlibat bekerja selama 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran.
07:10Raja Juli juga menjadi menteri dengan skor terendah dalam evaluasi kinerja energi dan lingkungan hidup versi CELIOS dengan nilai minus 45.
07:19Skor ini menampilkan kemunduran dalam pengelolaan konservasi hutan.
07:23Terutama wacana untuk program ketahanan pangan dan transisi energi yang beresiko tinggi meningkatkan deforestasi.
07:30Kedua, Pemirsa Menteri Kooperasi Budi Ari Setiadi.
07:34Budi menempati posisi kedua terendah dengan skor negatif dalam hal kinerja, yakni minus 39.
07:40Selama 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran, Budi Ari dinilai tidak punya terobosan dalam pengelolaan kooperasi.
07:47Ketiga, Pemirsa Menteri ESDM Bahli Lahadalia dimana kinerja Bahli Lahadalia diberi skor minus 25 kinerjanya dinilai tak baik terkait dengan efektivitas pengelolaan sumber daya energi, pengelolaan hilirisasi mineral, dan transisi energi bersih.
08:02Selanjutnya, Menteri HAM Pemirsa Natalius Pigai yang mendapat skor terendah dalam evaluasi CELIOS terkait kinerja kementerian di bidang hukum dan HAM dengan skor minus 35.
08:13Kritik terhadap kinerja nyata terlepas dari kontroversi yang memicu respon negatif publik.
08:18Selain itu, Pemirsa Kebijakan HAM dinilai kurang terarah dan seringkali berbenturan dengan kewenangan lembaga lain.
08:26Yang terakhir, Pemirsa Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, yakni Susanto Yenri menilai bahwa menteri dengan skor terendah dengan nilai minus 29
08:36dalam evaluasi kinerja menteri di sektor sosial dan politik, di mana posisi ini tak lepas dari kontroversi kebijakan desa yang memicu kritik tajam,
08:46ditambah dugaan konflik kepentingan yang mencuat sejak awal masa jabatannya.
08:50Sementara itu, di saat yang sama, Pemirsa Ekonom juga memberikan sejumlah catatan atas 100 hari pertama pemerintahan Prabowo-Gibran.
08:58Atas apa saja kecatatan yang diberikan ekonom? Berikut informasinya kami hadirkan.
09:07Kabinet Merah Putih yang dipimpin Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rekabu Mingraka akan memasuki 100 hari pemerintahan.
09:15Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Sambirini mebeberkan sejumlah hal yang perlu segera diperbaiki untuk mewujudkan cita-cita besar pemerintahan.
09:25Pertama, selama 100 hari pertama, pemerintahan Kabinet Merah Putih kerap mengalami koordinasi antar instansi yang kurang solid.
09:33Hal ini menjadi masalah karena dapat membingungkan masyarakat, pelaku usaha, maupun investor.
09:38Kedua, pemerintah juga tidak memiliki komunikasi publik yang bagus dan terlalu banyak mengumbar janji.
09:44Ketiga, kebijakan yang diberikan pemerintah bersifat sedikit demi sedikit bukan sistematis dan komprehensif untuk menyelesaikan masalah.
09:52Hal ini dapat dilihat ketika pemerintah memutuskan untuk suasana beras, gula, dan jagung dengan membatasi impor komunitas pangan tersebut.
09:59Namun, pemerintah tidak memikirkan aksi lanjutan yang harus dilakukan untuk bisa mewujudkan suasembadapangan.
10:06Selanjutnya, ekonom menyebut program yang dicanangkan pemerintahan Prabowo-Gibran juga didominasi oleh program yang populis yang hanya memberikan efek jangka pendek.
10:17Contohnya ketika Presiden Prabowo secara tiba-tiba mengumumkan kenaikan upah minimum nasional 2025 sebesar 6,5%.
10:24Dari sisi lain, ekonom mengkritik kurangnya basis teknokrasi dalam pemerintahan.
10:30Banyak kebijakan yang dinilai terlalu dipengaruhi oleh politik dan kurang didasari oleh data serta analisis yang kuat.
10:36Terakhir, ekonom menyoroti adanya gap yang lebar antara narasi besar yang disampaikan oleh pemerintah dengan implementasi di lapangan.
10:45Misalnya, banyak janji besar terkait pemberantasan korupsi dan pencapaian besar lainnya.
10:49Namun, dari sisi teknis dan integritas belum terlihat banyak perubahan yang signifikan.
11:01Pemirsa sejumlah pakar melihat belum ada kejelasan arah tujuan dari kebijakan-kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh Presiden Prabowo Subianto
11:09menjelang 100 hari pertamanya memimpin pemerintahan.
11:13Pemirsa Direktur Executive Center for Strategic and International Studies atau CSIS Yose Rizal Damuri
11:21menjelaskan pemerintahan Prabowo mewarisi berbagai permasalahan ekonomi yang belum terselesaikan
11:26seperti ketidakjelasan hukum, biaya bisnis yang tinggi hingga stagnansi pertumbuhan.
11:32Namun, belum ada kejelasan dari pemerintahan Prabowo untuk mencari solusi dari berbagai permasalahan tersebut dalam 3 bulan pertamanya.
11:40Meski demikian, pemirsa ia tidak menampik bahwa pemerintahan Prabowo telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan ekonomi baru
11:46seperti menaikkan upah minimum provinsi sebesar 6,5% kemudian penghapusan kredit macet UMKM dan sebagainya.
11:54Hanya saja belum ada kesatuan yang jelas dari kebijakan-kebijakan tersebut
11:59apalagi dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2025-2029 yang belum juga dirilis ke publik.
12:07Menurut CSIS, pemirsa dokumen tersebut harus sudah diterbitkan
12:12paling lambat dalam 3 bulan setelah presiden dan wakil presiden dilantik.
12:17Oleh sebab itu, publik juga belum bisa menilai secara objektif
12:20apa arah kebijakan yang sudah dikeluarkan dalam 100 hari pertama pemerintahan Prabowo.
12:25Senada, Pemirsa Direktur Program Institute for Development of Economics and Finance atau INDEV Asia M. Rahbini
12:33melihat bahwa pemerintahan Prabowo memang sudah mempunyai program-program perekonomian yang ingin dikerjakan.
12:40Namun, ia menilai bahwa implementasinya di lapangan masih serampangan.
12:45Yang jelas, pemirsa penilaian terhadap kepuasan 80,9 ini merupakan angka yang sangat tinggi
12:50tetapi kemudian memang diharapkan ditunjukkan juga melalui kinerja ataupun evaluasi kinerja nyata
12:55bukan hanya sebatas pada persepsi publik saja.
12:58Dan terkait dengan kebijakan-kebijakan ekonomi yang sudah banyak diluncurkan
13:01masyarakat menantikan, begitu pun ekonom juga menantikan adanya arah kebijakan yang menunjukkan satu-kesatuan
13:08seperti halnya tadi yang disebutkan yaitu RPGMN atau rancangan pembangunan jangka menengah
13:14yang kemudian bisa menunjukkan arah kebijakan dalam jangka menengah dan bahkan jangka panjang.
13:18Dan pemirsa, kita cukupkan informasi di segmen ini. Pastikan Anda masih bersama kami dalam IDX First Session Closing.