• yesterday
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan dalam sejumlah kesempatan kerap menyerukan tekad Pemerintah untuk setop impor komoditas pangan. Hal itu demi mewujudkan swasembada pangan yang menjadi salah satu tujuan utama Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Per 2025, Zulhas—sapaan akrab Zulkifli Hasan--ingin swasembada pangan dimulai dari menghentikan impor untuk beras, gula, garam, dan jagung pakan ternak. Ia pun meramu sejumlah strategi untuk menggenjot produktivitas pertanian demi menambal kebutuhan konsumsi domestik.

Zulhas optimis, swasembada pangan bisa tercapai dengan kerja sama multi sektor dari kementerian dan lembaga, yang dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pangan.

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, swasembada pangan tercapai tatkala hasil pertanian dalam negeri mampu memenuhi kebutuhan konsumsi nasional. Ia merujuk definisi Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) pada 2009 yang mencirikan swasembada dengan kemampuan memenuhi 90% kebutuhan oleh produksi domestik.

Category

📺
TV
Transcript
00:00The Minister of Food and Agriculture, Jokifli Hassan, reaffirmed the Government's commitment to stop four food communities from 2025, and to stop the import of food that has been established by the Government of President Prabowo Subianto.
00:30The Minister of Food and Agriculture, Jokifli Hassan, reaffirmed the Government's commitment to stop four food communities from 2025, and to stop the import of food that has been established by the Government of President Prabowo Subianto.
00:56Alhamdulillah, in the first meeting, we have decided not to import rice in the first meeting.
01:09We have decided not to import rice, corn, sugar, and salt.
01:27And to suppress the negative impact of the suspension of the import of food commodities, Jokifli stressed the need for good cooperation between the relevant parties for food provision.
01:38He said the Government is preparing a number of programs related to the suspension of the import of food commodities.
01:44In addition, Jokifli ensured that the policy of suspension of food commodities is estimated to not affect the price and stock of food commodities in the country.
01:52Jokifli assured that he will continue to work hard with various ministries and food providers to continue to coordinate so that there can be a food bridge as targeted by President Prabowo Subianto can be achieved in 2027.
02:08Jakarta Tim Liputan, IDX Channel
02:10Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, J
02:40Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, J
03:10Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, J
03:40Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, J
04:10Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, Jokifli, J
04:40Kalo total import 12 komoditas pangan saja saat ini ya yang data yang ada 2023-2024 belum masuk
04:48Itu 30 juta ton
04:50Nah kalo kita taat terhadap definisi suasembada
04:55Suasembada itu maknanya apa?
04:57Food self sufficiency ratio sama atau lebih besar daripada satu
05:03Dalam arti apa?
05:0430 juta ton itu harus semua habis tinggal nul
05:08Dan itu semuanya diproduksi dari dalam negeri
05:11Sehingga untuk itu saya kritik terkait dengan program suasembada pangan
05:16Atau istilah suasembada pangan
05:18Kita lalu ke suasembada komoditas
05:21Zulfiqiyah Hasan menyampaikan bahwa kita akan suasembada atau menghilangkan impor untuk 4 komoditas
05:33Satu beras untuk tahun 2025 ya
05:35Yang kedua jagung untuk pakan
05:39Lalu kemudian gula untuk konsumsi
05:42Dan juga garam
05:44Saya akan lihat satu persatu
05:46Yang pertama untuk beras
05:48Nah harus kita ingat
05:50Kita mengimport beras kita tahun 2023-2024
05:55Itu merupakan yang terbesar sepanjang sejarah selama 25 tahun terakhir
06:00Tahun 2023 kita mengimport 3,06 juta ton
06:05Tahun 2024 kita mengimport 4,2 juta ton
06:11Bisa dibayangkan
06:13Lalu itu impor yang sedemikian besar
06:16Itu akan meningkatkan apa yang kami sebut atau yang disebut oleh ilmuwan
06:22Itu yang disebut sebagai food ratio
06:27Maaf
06:29Production dibagi penggunaannya dalam arti stock to use ratio
06:33Nah stock to use ratio
06:35Di awal tahun 2024 itu hanya 13,3%
06:40Karena stock awal tahun 2024 hanya 4,1 juta ton
06:45Stock awal tahun di 2025 perhitungan saya 7,5 juta ton
06:50Yang menghasilkan stock to use ratio 24,3%
06:53Dan dari situ itu stock kita sangat besar
06:56Nah lalu produksi
06:58Produksi perkiraan saya pasti meningkat
07:00Kenapa meningkat?
07:02Produksi tahun 2024 itu terendah selama 20 tahun terakhir
07:05Sehingga bisanya hanya naik
07:07Oke lah perhitungan saya menaikkan produksi 3-4% karena ikrim normal dan sebagainya
07:11Sehingga kita pasti tidak perlu import beras
07:14Tahun 2025
07:16Pertanyaan besarnya apakah ini berkelanjutan atau tidak ini pertanyaan yang lain
07:21Itu terkait beras mas
07:23Terkait dengan beberapa komunitas yang memang tadi ada upaya untuk stop importasinya
07:28Nah Pak Sumitral, bagaimana anda melihat begitu ada 4 komunitas lainnya termasuk ini di dalamnya adalah gula konsumsi
07:34Apakah ini menjadi satu hal yang memang ditunggu-tunggu untuk bisa meningkatkan produktivitas, daya serap dari mungkin industri gula nasional
07:42Kita dalam artian memang ada petani tebu di sana
07:45Baik yang memang secara tradisional
07:47Begitu petani tebu rakyat dan juga industri nya
07:50Terima kasih mas Pras
07:52Saya berharap bahwa keinginan pemerintah baru, pemerintah Perintah Prabowo saat ini
07:59Benar-benar menjadi satu komitmen yang dipegang teguh secara konsisten
08:04Oke
08:05Dan tidak ada bahasa politis
08:07Kenapa bahasa politis?
08:09Saya khawatir
08:11Saya khawatir tahun 2025 tidak akan ada import gula konsumsi
08:19Nah jangan-jangan nanti ketika ada lonjakan RK dan lain sebagainya
08:24Tidak impor gula putih tapi impornya gula rosugar
08:29Kan sama saja, kita tidak impor gula putih
08:32Semoga ini tidak terjadi
08:34Jadi kalau kita tidak impor gula putih
08:36Ya kita tidak impor bahan baku untuk gula putih juga
08:39Itu yang pertama
08:40Yang kedua
08:41Kita juga harus mengendalikan
08:44Bahkan kalau bisa itu menghilangkan rembesan gula raffinasi ke gula konsumsi
08:49Oke
08:50Karena apa?
08:51Kita di Indonesia ini menjadi satu-satunya negara di dunia
08:54Yang menganut rezim dua jenis gula
08:57Yaitu ada gula raffinasi untuk industri
09:01Makanan dan minuman
09:03Dan ada gula kristal konsumsi
09:05Atau gula yang bisa dibiasa disingkat GKP
09:08Untuk konsumsi langsung
09:10Dan ini biasanya kalau sudah pas terjadi
09:14Tarulah keadaan yang udah macam-macam begitu
09:18Itu ngerembes ke kapkaruan
09:20Sehingga mestinya
09:21Kalau ini ada penghentian impor gula konsumsi
09:24Baik itu gula putih maupun gula
09:26Gula yang merupakan bahan baku atau gula mentah
09:30GKM
09:31Atau dikenal dengan rosugar
09:32Itu betul-betul menjadi angin segar bagi petani
09:35Karena pasti ada kenaikan harga yang cukup signifikan
09:38Dan ini menjadikan pendapatan petani akan bertambah
09:40Itu kalau tidak dinikmati oleh produk yang lain
09:45Yaitu misalnya terjadi rembesan gula raffinasi
09:50Karena saya melihat gula konsumsi tidak akan impor
09:53Tetapi ada impor gula raffinasi ini masih
09:57Bahkan saya belum tahu apakah ini tetap atau bertambah
10:01Jadi impor gula raffinasi pasti dihitung
10:04Setiap tahun industri kita berkembang
10:06Naik-naik-naik
10:07Jangan-jangan ini karena kami melihat bahwa
10:10Pada tahun-tahun yang kemarin dan sampai tahun 2024 ini pun
10:15Kami melihat, petani ini melihat
10:17Masih ada rembesan
10:19Bahkan kadang-kadang itu aliran gula raffinasi
10:22Yang harusnya untuk industri makanan minuman
10:24Itu mengalir ke pasar konsumsi kita
10:26Itulah yang menjadikan harapan ini
10:28Benar-benar harusnya dipegang
10:30Atau komitmen ini benar-benar dipegang secara konsisten
10:33Termasuk juga mempersiapkan statement ini
10:38Benar nggak kita ini mampu gitu
10:41Saya khawatir begini Mas Pras
10:43Ketika ini berjalan
10:45Ini kan persis seperti yang disampaikan oleh Prof. Duyandrias tadi
10:49Bahwa stok kita ini ada sekarang
10:52Karena mungkin impor kemarin-kemarin itu berlebihan
10:54Stok gula kita ini masih ada juga
10:56Karena impor-impor kemarin itu masih ada
10:58Masih berlebih juga
11:00Maaf ada rembesan ini juga tidak pernah dihitung
11:03Menjadi pasoan yang masuk ke gula-gula ini
11:05Jangan-jangan ketika ini diterapkan
11:08Di tengah perjalanan terjadi lonjakan harga
11:11Yang itu cukup mengagetkan bagi pemerintah
11:14Panik, buru-buru impor
11:16Langkah atas pasti apa yang perlu disiapkan
11:19Bagaimana kesiapan dari pertaninya sendiri
11:22Ataupun mereka yang berkecimpung dari sisi hulu
11:24Begitu dari beberapa komunitas yang tadi akan dilarang importasinya
11:28Kita akan membahas nanti di segmen berikutnya
11:30Prof. Duy, Pak Sumitra kita akan jalan dulu sebentar
11:32Dan Pemirsa, pastikan Anda masih bersama kami
11:51Ya, terima kasih Anda masih bergabung bersama kami
11:53Pemirsa, dalam berikut ini kami sampaikan data untuk Anda
11:55Terkait dengan beberapa komunitas yang nantinya akan dilarang oleh pemerintah
11:59Untuk masuk ke Indonesia
12:00Seperti yang bisa Anda saksikan di layar television Anda
12:02Dan sudah sempat sebagai kita bahas
12:04Ada beras, gula konsumsi, garam konsumsi, dan jagung pakan ternak
12:08Berikutnya tantangan sektor pangan di Indonesia
12:11Itu apa saja sih
12:12Yang pertama ada produktivitas pertanian yang masih rendah
12:15Kemudian perubahan iklim dan hama tanaman
12:17Biaya distribusi pangan terkait dengan kondisi geografis Indonesia
12:20Ada juga gangguan rantai pasukan pangan dan stabilitas
12:23Serta kebutuhan pangan yang meningkat
12:25Seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia
12:29Itu dia beberapa data yang kami sampaikan
12:31Dan kita lanjutkan kembali perbincangan bersama dengan Prof. Dwi Andreas
12:33Guru Besar IPB
12:35Sekaligus Ketua Umum Asosiasi Bangbenih dan Teonologi Tani Indonesia
12:38Dan juga Bapak Sumitra Osamadikun
12:40Yang adalah Ketumum APTRI
12:42Baik, Prof. Dwi, dengan beberapa hal yang tadi sudah disampaikan juga
12:46Baik dari sisi Pak Sumitra di salah satu komunitas yang kita lantas
12:49Seperti apa sih kesiapannya
12:51Kalau memang kebijakan ini jadi diterapkan
12:53Dari sisi komunitas-komunitasnya
12:55Apakah bisa kita meningkatkan produksinya
12:58Kesiapan dari sisi hulunya, petaninya
13:01Kemudian jalur distribusi dan lain-lain
13:05Kalau melihat trend yang sekarang ini
13:07Paling tidak 10 tahun terakhir ini
13:09Pemerintah juga menggelontorkan dana sangat besar
13:11Di awal tahun pemerintahan Jokowi
13:142015-2016 itu cukup besar
13:16Kenaikan anggarannya juga
13:19Lalu kemudian kita tahu di pemerintahan Jokowi
13:21Pembangunan bandungan, dam dan sebagainya
13:24Itu sangat masif kan ya
13:26Berbagai program terkait dengan pangan juga sangat masif
13:29Tapi, nah ini kita bicara kenyataan yang ada
13:33Kenyataan yang ada
13:35Selama 10 tahun terakhir ini
13:37Dengan dana ketahanan pangan total ya
13:4010 tahun itu 954 triliun
13:42Produksi padi kita justru turun
13:45Turunnya berapa?
13:470,63% per tahun
13:49Untuk itu kemudian tahun 2023-2024
13:53Kita harus mengimpor beras dalam jumlah sangat besar
13:56Jadi itu kenyataannya
13:58Lalu kemudian kalau kita lihat produktivitas
14:01Kan dibangun dam, waduk bandungan
14:03Kan harapannya produktivitas meningkat
14:05Anggaran Kementerian Pertanian meningkat
14:07Itu di periode pertama mas
14:09Produktivitas padi kita
14:11Justru minus per tahunnya 1,5%
14:15Kalau tadi produksi minus 0,63% per tahunnya
14:19Produktivitas minus 1,5
14:21Lalu kemudian di periode kedua itu naik sedikit
14:24Jadi ada permasalahan besar
14:26Apakah akhirnya apa yang kita lakukan
14:29Akhirnya balik lagi ke alam
14:31Kemurahan alam kan
14:33Kenapa tahun 2025 produksi pasti naik
14:36Karena tadi El Nino sudah berakhir di tahun 2023-2024
14:41Kita mengalami dampak El Nino
14:43Sehingga produksi turun lebih tajam lagi 2,5%
14:46Nah saat ini Lanina iklim basah kan
14:51Sehingga selama perhitungan saya
14:54Selama 30 tahun terakhir mengamati data produksi
14:56Setiap Lanina produksi pasti meningkat
14:58Nah jadi itu
15:00Sehingga apakah hanya kemuran alam
15:02Lalu tadi sudah disampaikan bahwa pemerintah memutuskan
15:04Menyetop impor beras konsumsi oleh pemerintah kan ya
15:07Nah lalu
15:09Nah ini kita akan bertanya-tanya tahun 2026
15:12Karena menyetop impor beras konsumsi tahun 2025
15:15Sudah barang tentu stok awal tahun 2026 akan turun
15:20Nah ketika stok awal tahun 2026 turun
15:23Nah kita tergantung kemuran alam lagi
15:26Bagaimana nanti di tahun 2026
15:29Apakah kemudian terjadi iklim yang kurang menguntungkan
15:33Serangan ramadhan dan sebagainya
15:35Kalau itu ya sehingga apa yang kita lakukan itu akhirnya tidak berkelanjutan
15:39Jadi itu catatan penting saya ya
15:42Terkait dengan upaya-upaya pemerintah untuk meningkatan produksi
15:45Baik Prof. Vina
15:46Pak Sumitro, lantas kesiapan dari petani sendiri
15:48Begitu dari sisi hulu tebu lah
15:50Kalau kita cermati saat ini
15:52Kalau memang ada larangan importasi gula konsumsi tadi
15:54Apakah bagaimana pemanfaatan teknologi
15:57Kemudian tadi upaya-upaya
16:00Satu skema ataupun sistem yang sudah cukup komprehensif dan terintegrasi
16:05Sudah ada begitu saat ini?
16:08Sebelum kita sampai kepada kesiapan petani
16:11Mas Kaperna, mas Bras
16:12Karena saya ini
16:14Selaku pimpinan Nasional Asosiasi Petani Tubuh Rakyat
16:17Tidak pernah diajak ngomong
16:19Tidak pernah diajak nyusun kira-kira gimana
16:23Saya ingin mengingatkan
16:24Yang harus dilakukan oleh pemerintah terlebih dahulu
16:27Satu, pemerintah harus pegang stok gula
16:30Melalui BUMN yang dimiliki
16:32Ada Bulog, ada ID Food
16:36Ada PTPN 3 Holding
16:38Itu diharus manfaatkan untuk
16:41Memegang stok nasional gula
16:44Karena kalau nanti terjadi lonjakan harga
16:46Saya khawatir, kenapa?
16:48Saya khawatir karena laporan-laporan yang saya
16:51Maaf, kami
16:52Saya ini juga tidak diajak
16:54Tidak diajak ngitung ya
16:56Tiba-tiba nanti datang kiriman ke saya
16:59Jadi contohnya ini seperti
17:02Ini evaluasi begini-gini ya
17:05Jadi seperti begini-gini
17:07Kita itu enggak ada petani, enggak ada jayakut
17:09Tiba-tiba nanti ada begini
17:10Luasan areal begini
17:11Saya ragu apakah benar
17:13Luasan areal itu seperti yang disampaikan
17:16Di dalam laporan evaluasi dari Kementerian Pertanian
17:19Karena ini ditanda tangani
17:21Oleh para pelaku-pelaku saya
17:24Pemilik-pemilik pabrik gula
17:26Yang disitu menyatakan bahwa
17:28Seluruh luasan areal
17:30Luas areal tebu di Indonesia ini
17:32Kurang lebih 15.000 hektare
17:34Saya melihat
17:36Maaf, 515.000 hektare
17:38Saya melihat dari masing-masing ini yang memiliki
17:41Ini tidak ada kecocokan bahwa itu betul luasannya seperti itu
17:45Oleh sebab itu kami ragu-ragu
17:47Kalau tahun 2025 hanya mengandalkan
17:49Luasan kita bertambah
17:51Saya khawatir
17:52Bahwa ini nanti akan menjebak diri sendiri
17:54Artinya memenggali lapangan
17:56Dan sebelum lubang ini ada
17:58Pemerintah harus pegang dulu stok
18:00Stok itu bisa dibeli dari gula milik petani
18:03Padahal panen kita masih pada bulan lima yang akan datang
18:06Hari ini stok ini kita tidak pegang
18:08Jujur saja, kita ini pemerintah ya
18:10Pemerintah tidak pegang stok secara real
18:12Nah, oleh sebab itu pelajaran yang sangat beragam
18:15Mulai panen yang akan datang
18:17Karena stok gula nasional kita di akhir tahun 2024 ini
18:20Masih cukup sampai dengan panen
18:22Maka di panen yang akan datang bulan lima
18:24Pemerintah melalui perusahaan BUMN-nya
18:27Harus membeli gula produksi petani
18:30Sebagai buffer stok
18:32Pegang dulu itu
18:34Karena pada saat musim panem tidak mungkin ada kekurangan gula
18:37Nah, saya khawatir setelahnya itu
18:39Seperti tadi disampaikan oleh Prof. Dwi Andreas
18:422025 kita masih ada kelebihan stok
18:45Dari sisa impor dan lain sebagainya
18:47Dan penghitungan-penghitungan yang keliru
18:49Saya khawatir ini kedepannya
18:51Lucu dong, nanti 2025 nggak impor
18:54Kedepannya kurang nanti impor
18:56Pemerintah harus pegang stok
18:57Supaya tidak ada gejolah harga yang nanti akan merugikan konsumen
19:00Yang kedua, persiapan untuk petani
19:03Melihat bahwa ini nanti juga kami masih membaca
19:05Apa yang distatementkan oleh Menko Pangan ini
19:10Ini bener nggak ini nanti kita nggak impor
19:12Karena kalau kita ambil sisi positifnya bagi petani
19:16Itu akan menjadi, harga kita akan menjadi lebih baik
19:19Kita nggak usah bicara
19:20Tapi lebih baik ini harus dikendalikan
19:22Yang kendalikan siapa? Tentu petani
19:24Maaf, tentu pemerintah
19:25Petani ini semakin tinggi gula dibeli oleh
19:28Lakunya oleh pedagang, kita semakin senang
19:31Nah, oleh sebab itu
19:33Dan itu tidak bisa dibatasi dengan HIT atau HAP
19:36Kalau barangnya nggak ada, pasti itu akan naik
19:39Dan itu nanti kebijakan yang lainnya harus kita bahas juga
19:42Oleh sebab itu, petani sekarang ini sudah bersiap-siap
19:45Bahkan mulai tahun 2022
19:48Sejak HPP kita ini dibongkar
19:51Dari 6 tahun tidak naik terus dinaikkan menjadi 10.500
19:562023 menjadi 12.500
19:582024 menjadi 14.500
20:01Gairah petani untuk menanam tebu ini cukup bagus
20:05Pangannya juga bagus
20:07Cuma saja, saya ingin sorotin juga
20:09Tadi disampaikan oleh Prof. Dwi
20:11Dam-dam yang dibangun ini
20:13Memang betul dam ini dibangun dengan biaya tinggi
20:16Tapi perlu dicek sekali lagi
20:19Apakah dam yang dibangun ini
20:21Salurannya sudah sampai di sawah
20:23Sehingga ini bisa meningkatkan produktivitas
20:26Tanaman-tanaman kita, tidak hanya tebu
20:28Tapi tanaman yang lain
20:29Karena beberapa dam kami melihat
20:32Damnya dibangun, salurannya belum ada
20:34Jadi itu belum sampai ke sawah
20:35Baik, Pak Sumitra
20:36Dan Prof. Dwi, lantas bagaimana Anda melihat
20:38Memang ini sudah ada satu hal yang cukup positif
20:40Untuk bisa meningkatkan lagi produktivitas
20:43Para petani, komunitas pangan di Indonesia
20:46Lantas bagaimana, apa yang perlu kita cermati
20:48Karena nanti kalau kita bicara mengenai harga komunitas pangan
20:51Itu kan sangat erat kaitannya dengan inflasi
20:54Bagaimana daya beli masyarakat juga
20:56Begitu ke depan yang perlu dijaga bersama-sama
20:59Ya, betul
21:00Saya menggarisbawahi apa yang sudah disampaikan oleh Mas Mitro tadi
21:04Pemerintah harus hati-hati
21:05Yang pertama terkait dengan data
21:07Saya selalu mengkritik terkait dengan data
21:09Kalau data dikumpulkan oleh sektoral
21:13Oleh sektor yang bersangkutan dalam hal ini
21:15Kalau tebu itu oleh Kementerian Pertanian
21:18Ini harus betul-betul dicermati
21:20Ketika ada program suas membada gula
21:22Maka data produksi itu sering kali di atas kertas
21:27Ini sebagai contoh saja ya
21:28Tahun 2019 sampai tahun 2023
21:31Itu produksi gula kita naik terus
21:34Jadi 2,2 juta ton awalnya
21:36Terus menjadi 2,6 juta ton di tahun 2023
21:39Tapi impornya juga lumayan naik kan ya
21:43Impor rata-rata itu 900 ribu ton
21:45Untuk gula konsumsi yang tadi disebutkan oleh Mas Mitro
21:48Jadi itu yang terjadi
21:51Untuk itu saya selalu sarankan
21:53Data produksi serahkan ke BPS
21:56Instansi yang relatively tidak memiliki kepentingan terkait dengan itu
22:01Jadi bisa menghasilkan data yang benar
22:03Kalau datanya keliru
22:05Nanti Pak Sulhas keliru juga itu nanti
22:07Ketika memutuskan tidak impor
22:09Ternyata kan
22:11Ternyata dari data produksi-produksi kita turun
22:13Tidak sesuai dengan harapan
22:15Karena perhitungan konsumsi itu sekitar 3,4 juta ton
22:19Itu gula untuk konsumsi
22:21Produksi kita 2,6 kan
22:23Berarti masih ada selisih
22:24Lalu katanya tahun 2025 akan meningkat
22:27Jadi itulah terkait data
22:29Lalu yang kedua mas
22:30Ini yang belum disinggung dari tadi
22:32Terkait jagung
22:34Karena kan jagung salah satu sasaran juga
22:36Jagung itu saat ini harus bersaing dengan padi
22:41Karena apa?
22:42Sekitar 20 jagung ditanam di 23% sawah kita
22:46Nah ketika pemerintah menggencorkan
22:49Menggencarkan terkait dengan padi
22:51Penanaman padi
22:52Maka jagung akan tersingkir dari lahan sawah
22:55Ketika jagung tersingkir dari lahan sawah
22:57Otomatis kita akan bermasalah di masalah produksi
23:01Untuk itu hati-hati betul
23:03Jagung untungnya saat ini
23:05Produksi jagung ditangani sepenuhnya 100% oleh BPS
23:09Sehingga datanya kita masih bisa meyakini
23:13Terkait dengan itu
23:14Sehingga kita lihat betul-betul terkait itu
23:16Nah Pak Sulhan sebenarnya
23:18Kalau kami baca ya di media
23:20Kan tiba-tiba ada wacana
23:22Mau mengimpor gandum untuk pakan
23:25Ya sama saja
23:26Jadi dalam arti jagung kita hentikan impornya
23:29Nah impor gandum untuk pakan melonjang
23:32Jadi ini yang persis terjadi tahun 2016
23:35Ketika pada saat itu dinyatakan produksi jagung kita meningkah 4 juta ton
23:39Kalau datanya gak karuan itu kali ya
23:41Lalu kemudian menteri memutuskan memangkas impor jagung 2,2 juta ton
23:46Lalu perusahaan pakan pernah kelabakan
23:48Nyari alternatif
23:49Lalu jadinya apa?
23:50Kita untuk yang pertama kali
23:53Produksi pakan menggunakan gandum untuk pakan
23:57Impor gandum untuk makan
23:59Atau gandum secara keseluruhan pada tahun yang sama
24:01Melonjak 3,2 juta ton
24:04Impor jagung diturunkan 2,2 juta ton
24:06Impor gandum untuk pakan melonjak 3,2 juta ton
24:09Kan ini kan gak bener malah tekor 1 juta ton
24:12Jadi itu yang paling penting data yang betul
24:15Pemerintah harus betul-betul melihat produksi seperti apa
24:19Potensi produksi tahun ini
24:21Jadi jangan hanya sekedar memangkas impor
24:24Karena risikonya terlalu tinggi
24:26Itu dia, data memang yang paling utama
24:28Begitu yang menjadi suatu hal yang sangat krusial
24:30Untuk bisa mengsinkronkan dari beberapa komunitas pangan tadi
24:33Begitu memang ada wacana untuk dihentikan importasinya
24:36Dan semoga tadi ada suatu hal yang kita nantikan lagi
24:39Bagaimana kebijakan-kebijakan yang akan ditelurkan
24:41Konsistensi juga pemerintah untuk bisa meningkatkan lagi
24:44Suasemada pangan
24:46Kemudian bagaimana menjaga juga kesejahteraan tingkat petani
24:49Ataupun mereka, produsen-produsen komunitas pangan di Indonesia
24:54Prof. Dewi Pasumitro, terima kasih banyak ini
24:56Atas waktu sharing dan update yang sudah anda sampaikan kepada pemirsa pada hari ini
25:00Selamat melanjutkan aktivitas anda kembali
25:02Selamat siap, sampai berjumpa kembali
25:04Terima kasih Prof, mohon maaf ini
25:06Baik, pemirsa, satu jam sudah saya menemani anda dalam Market Review
25:10Berbahari terus informasi anda hanya di IDX Channel
25:13Your Trustworthy and Comprehensive Investment Reference
25:16Karena urusan masa depan harus terdepan
25:18Aku investor saham
25:20Saya Prasetyo Wibowo, beserta seluruh kerabat kerja yang bertugas, pamit unduri
25:24Terima kasih, sampai jumpa
25:50Terima kasih

Recommended