KOMPAS.TV - Mensesneg, Prasetyo Hadi mengungkapkan Presiden Prabowo merespons mundurnya Kepala Kantor Komunikasi Presiden dengan menjawab akan mempelajari terlebih dahulu surat itu, sehingga belum bisa mencari sosok pengganti Hasan Nasbi.
Lebih lanjut soal mundurnya Hasan Nasbi sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, kita ulas bersama Mantan Wartawan Istana Harian Kompas, Suhartono.
Baca Juga Mensesneg Prasetyo Hadi Ungkap Presiden Prabowo Belum Cari Pengganti Hasan Nasbi yang Undurkan Diri di https://www.kompas.tv/nasional/590384/mensesneg-prasetyo-hadi-ungkap-presiden-prabowo-belum-cari-pengganti-hasan-nasbi-yang-undurkan-diri
#hasannasbi #mensesneg #presidenprabowo #pco
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/590432/hasan-nasbi-mundur-jadi-ketua-pco-wartawan-harian-kompas-ungkap-ruwetnya-alur-komunikasi
Lebih lanjut soal mundurnya Hasan Nasbi sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, kita ulas bersama Mantan Wartawan Istana Harian Kompas, Suhartono.
Baca Juga Mensesneg Prasetyo Hadi Ungkap Presiden Prabowo Belum Cari Pengganti Hasan Nasbi yang Undurkan Diri di https://www.kompas.tv/nasional/590384/mensesneg-prasetyo-hadi-ungkap-presiden-prabowo-belum-cari-pengganti-hasan-nasbi-yang-undurkan-diri
#hasannasbi #mensesneg #presidenprabowo #pco
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/590432/hasan-nasbi-mundur-jadi-ketua-pco-wartawan-harian-kompas-ungkap-ruwetnya-alur-komunikasi
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Lebih lanjut soal mundurnya Hasan Nasbi sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan,
00:04kita ulas bersama mantan wartawan Istana Kepresidenan dari Harian Kompas, Su Hartono.
00:09Selamat malam, Mas Ar.
00:10Malam, Mas Adi.
00:11Terima kasih sudah menyempatkan di sini.
00:14Mas Ar, mundurnya Hasan Nasbi ini memunculkan dugaan nih kemarin-kemarin
00:18terkait persoalan struktur kelembagaan komunikasi Presiden Prabowo.
00:21Menurut Anda apa yang terjadi sebenarnya?
00:24Kalau saya boleh mengulas sedikit ya.
00:27Dulu itu sejak Presiden Jokowi sudah ada Kantor Komunikasi Kepresiden,
00:34Kantor Stap Presiden, KSP ya.
00:37Dari lima deputinya itu ada satu deputi, deputi empat,
00:41yang memang khusus untuk menangani strategi komunikasi Presiden.
00:45Nah, Presiden Jokowi sebelum berakhir
00:48membentuk lagi namanya Kantor Komunikasi Presiden
00:52yang kita kenal sekarang adalah Presidensial Communication Office atau PCO
00:58yang dipimpin oleh Pak Hasan Nasbi.
01:01Nah, PCO itu menjalankan fungsi keempat dari Kantor Stap Presiden.
01:07Sehingga Kantor Stap Presiden itu sudah tidak berundang lagi
01:10untuk menyampaikan komunikasi Presiden kepada publik.
01:13hanya tugasnya adalah PCO.
01:16Nah, PCO Pak Hasan membentuk lagi enam juru bicara Presiden.
01:21Di situ kita kenal antara lain ada Fermonte,
01:25Filip Fermonte, ada Bu Adita Irawati,
01:28ada Tita Laura, ada Pak Ujang, dan dua lagi.
01:32Nah, kemudian berkembang munculah kontroversi dan segala macam
01:37yang dianggap PCO kurang perform dalam kineriannya menyampaikan komunikasi Presiden.
01:44Nah, maka Presiden menunjuk Pak Pras, Pras Tiohadi sebagai Menseknek
01:50untuk membantu memperkuat komunikasi Presiden.
01:54Oke, itu berhenti di situ.
01:55Oke, seperti halnya Pak Pratikno, Menseknek di zaman Pak Jokowi,
02:00itu juga Menseknek boleh sebagai Menteri Senior di Istana
02:04berbicara atas nama Presiden
02:07untuk menyampaikan hal-hal yang memang diperlukan,
02:11melengkapi apa yang sudah disampaikan di juru bicara Presiden.
02:15Zaman Pak Jokowi juga ada juru bicara Presiden,
02:18yaitu periode pertama Pak Johan Budi.
02:21Tapi Pak Pratikno maupun Pak Pram, Sekretaris Kabinet,
02:26boleh bicara, punya mandat untuk bicara itu.
02:29Nah, persoalannya juga muncul ketika Pak Pras Tioh
02:33menunjuk lagi dua,
02:36Wamen Komdigi, Anggara Kaprabowo, dan Wamen Seknek,
02:41juri Ardian Toro, untuk menjadi juru bicara.
02:44Nah, problemnya jadi secara struktur kelembagaan jadi rumit.
02:48Oke.
02:48Karena sudah ada juru bicara Presiden yang PCO.
02:52Lalu, bagaimana fungsi dua tambahan ini?
02:55Nah, ini yang membuat, kalau saya bilang,
02:59jadi makin rumit persoalan struktur kelembagaan.
03:02Sebetulnya, waktu itu saya sudah bicara juga,
03:07cukup PCO saja,
03:09hanya akses dari bahasa nasbi diperkuat.
03:13Lebih mudah bisa mendampingi Presiden,
03:16atau mengetahui apa yang menjadi pikiran,
03:19maupun kemauan Presiden.
03:21Misalkan, hadir dalam sidang kabinet,
03:24mendampingi rapat teratas,
03:26atau mendampingi Presiden saat memanggil siapa,
03:29atau menerima tamu.
03:30Jadi, ketika tamu itu,
03:32atau menteri berbicara kepada PS,
03:34staf komunikasi Presiden itu mendampingi di situ.
03:37Tapi, kenyataannya itu kan sulit.
03:39Gak bisa mendekati.
03:40Jadi, akses dan aliran informasi dari Presiden
03:44ke PCO itu mandek.
03:47Oke.
03:47Tapi, dengan mundurnya bahasa nasbi ini,
03:50apakah semakin menandakan bahwa
03:51strategi komunikasi ke Presiden ini juga
03:53sedang bermasalah sekarang?
03:55Iya.
03:56Sampai nanti, misalkan,
03:59kan ini perkembangan terakhir,
04:01tadi saya mendapat informasi,
04:03jam 11 itu,
04:04Pak Menseknek dan Pak Seskap
04:07dipanggil oleh Presiden.
04:09Kelihatannya soal mundurnya bahasa nasbi,
04:13karena beberapa saat kemudian,
04:15Pak Pras menyampaikan bahwa
04:18Presiden tengah mempelajari
04:20surat pengunduran diri
04:21Pak Hasan Nasbi.
04:23Nah, sementara,
04:24Pak Hasan Nasbinya itu sudah
04:26menyatakan mundur
04:27dari PCO,
04:29meskipun Presiden belum memutuskan.
04:32Karena kalau melihat ke belakang,
04:34di era Pak SBY,
04:36eranya Pak Jokowi,
04:38surat itu diajukan,
04:40Presiden mempelajari,
04:41langsung diumumkan oleh Presiden.
04:42Berdasarkan Perpres ini,
04:45kita memberhentikan Menteri ini
04:47dan mengangkat Menteri ini.
04:49Misalnya begitu.
04:51Perpres ini kami buat
04:52karena ada surat pengajuan
04:54dari Menteri tersebut.
04:56Jadi seperti itu.
04:57Nah, sementara di PCO sekarang,
05:00belum ada.
05:01Sejak Pak Hasan Nasbi
05:04mengajukan 21 April,
05:07selama 7 hari ke depan
05:09yang saya dapat informasi,
05:10Pak Hasan Nasbi itu dicuekin.
05:12suratnya itu gak direspon.
05:15Baik oleh Pak Prasetyo,
05:17maupun Pak Seskap.
05:18Akhirnya,
05:19beliau mengambil keputusan
05:20selain kemarin
05:21untuk menyatakan mundur.
05:23Nah, sekarang,
05:24hari ini,
05:25setelah Pak Hasan mundur,
05:27baru,
05:27Menseknek menyatakan
05:28Presiden tengah mempelajari.
05:30Bahkan ada pernyataan
05:31Pak Pras yang bilang,
05:33Presiden belum tentu berkenan.
05:36Tapi bisa saja berkenan.
05:37Berkenan.
05:38Nah, ini kan jadi persoalannya
05:39semakin rumit gitu.
05:41Kalau seperti ini,
05:42kondisinya, Mas Har,
05:43ini mundurnya Hasan Nasbi ini,
05:45Pak Hasan Nasbi ini,
05:46keputusan pribadi,
05:47tekanan istana,
05:48atau justru ada tekanan eksternal?
05:50Itu keputusan pribadi.
05:52Pribadi ya?
05:52Iya, saya pernah bicara dengan teman-teman di PCO.
05:57Katanya itu,
05:58Pak Hasan itu menyatakan begini,
06:02saya ini kan tamu,
06:04di sini.
06:05Saya hanya menunggu,
06:07Sohibul Bait.
06:08Saya tanya,
06:09Sohibul Bait itu apa?
06:10Ya, Tuan rumah yang punya istana ini.
06:13Memutuskan,
06:13saya mundur,
06:14atau setap bertahan,
06:16atau saya dipecat,
06:17gitu,
06:18diri sampel.
06:19Nah,
06:20itu jalan pikiran yang memang dilakukan oleh Pak Hasan Nasbi,
06:24karena beliau merasa,
06:26Presiden,
06:27satu,
06:27ketika bertemu tujuh Pemret,
06:30sudah menyatakan,
06:32kekurangan saya,
06:33tanggung jawab saya,
06:34dalam komunikasi.
06:35Begitu,
06:36Sarasehan juga,
06:37menyatakan,
06:38itu kekurangan saya.
06:39Tapi,
06:39menyinggung,
06:40kekeliruan yang dilakukan oleh Pak Hasan Nasbi,
06:43dengan pernyataan yang,
06:45boleh dibilang,
06:46tidak serius,
06:47tidak subtansial,
06:48tapi,
06:49oleh media,
06:50dikutip,
06:51soal,
06:52kepala babi yang dimasak saja.
06:54Itu yang kemudian bergulir,
06:56yang membuat,
06:57Pak Hasan jadi merasa,
06:58bersalah,
06:59dan beliau juga,
07:00saya rasa,
07:01karena aksesnya sulit,
07:02untuk,
07:03mendapat informasi,
07:04lebih dalam,
07:05soal kegiatan,
07:06agenda Presiden.
07:07Jadi,
07:08beliau,
07:08ya sudah,
07:09saya mengajukan kemunduran diri saja.
07:10Kalau sudah sekarang nih,
07:11Pak Hasan Nasbi mundur,
07:12tapi meskipun,
07:13tadi Mas Sar bilang,
07:14Pak Prabowo,
07:15bisa jadi berkenan,
07:16bisa tidak,
07:16sebenarnya dengan mundurnya.
07:17Tapi begini,
07:18kedepannya,
07:19fungsi PCO ini,
07:20kalau memang,
07:21sekarang,
07:22Menses Next sudah ditunjuk,
07:23jadi juru bicara Presiden,
07:24masa depan PCO-nya bagaimana?
07:26Kira-kira.
07:27Kalau Presiden menginginkan,
07:28PCO tetap langgeng,
07:30PCO ini kan,
07:31warisan dari Pak Jokowi ya.
07:33Betul.
07:33Berdasarkan Perpres 82,
07:35tahun 2024.
07:37Nah,
07:38Perpres itu,
07:39sudah ada.
07:40Kalau Presiden Prabowo,
07:42memang ingin membubarkan,
07:44ya sudah,
07:45Perpres itu dicabut.
07:47Dengan Perpres baru,
07:48yang menyatakan bahwa PCO dibubarkan.
07:50Tapi bagaimana nasib,
07:53beberapa deputi yang sudah ada,
07:556 PCO,
07:56dan staf ahli,
07:57serta pegawai administrasinya.
07:59Jadi kalau menurut saya,
08:02Presiden harus tetap menetapkan PCO,
08:06hanya kalau memang Presiden berkenan mengganti Pak Hasad,
08:10masukkanlah orang baru,
08:12yang memang punya akses dengan Presiden,
08:14sehingga tidak ada akses yang terputus.
08:17Lalu,
08:18Pak Pras,
08:20Pras Tio Hadi,
08:21tetap saja,
08:22Jalankan fungsinya.
08:23Beliau kan menteri senior,
08:25yang memang ada di Seknek,
08:27seperti Pak Pratikno,
08:28boleh saja bicara.
08:30Tapi kalau Pak Angga,
08:32Wamen Komdiki,
08:33maupun Pak Juri,
08:35Wamen Seknek,
08:35akan menjadi juru bicara,
08:37nanti overlapping dengan 6 PCO,
08:40juru bicara 6 PCO itu.
08:41Jadi kalau mau,
08:42mereka diintegrasikan ke sana.
08:45Atau bikin lapor pres baru,
08:47gitu loh,
08:47yang menetapkan juru bicara tambahan,
08:50untuk Pak Juri,
08:51maupun Pak Angga.
08:53Jadi,
08:54begitu.
08:54Oke,
08:55kalau bicara dampak,
08:57dampak pengunduran dirinya Pak Hasan Nasbi ini,
08:59sebenarnya punya,
09:00apa ya,
09:00punya,
09:01punya dampak terhadap isu-isu politik besar gak sih,
09:04di negara kita sekarang?
09:06Kalau melihat,
09:08kinerjanya PCO yang selama ini,
09:10juga biasa-biasanya.
09:11Ya, gitu ya.
09:126 PCO ini pernah juga,
09:14saya kontak beberapa orang,
09:15wah,
09:16Mas Hartono,
09:16saya gak bisa bicara,
09:18karena belum,
09:18belum dapat arahan.
09:20Nah,
09:20saya kontak bahasannya,
09:22aksesnya susah.
09:23Jadi,
09:24gak dapat pikiran presiden itu.
09:26Jadi,
09:26menurut saya,
09:28gak apa-apa,
09:30tetap berjalan,
09:32tinggal PCO-nya dicari orang baru,
09:34pengganti,
09:35sedangkan Pak Prasetyo Hadi,
09:37biar tetap menjadi juru bicara.
09:40Ikut,
09:40menjadi juru bicara presiden.
09:42Ini artinya,
09:43perbaikan di struktur komunikasi,
09:45struktur,
09:46apa namanya,
09:47koordinasi.
09:48Ini perlu dimantapkan lagi,
09:51supaya nanti tidak ada lagi salah-salah persepsi,
09:53untuk menyampaikan,
09:54apa yang menjadi kebijakan pemerintah.
09:55Juru bicara kan corongnya presiden juga.
09:57Betul,
09:57betul,
09:58sayang soalnya.
09:59Sayang soalnya,
10:00betul.
10:00Bapak,
10:01presiden dan jajarannya sudah kerja keras gitu ya,
10:04mengatasi ekonomi,
10:06mencapai target 8%,
10:07dan mengatasi persoalan-persoalan lain,
10:10tapi komunikasinya ke publik,
10:12apa yang disampaikan ke publik,
10:13itu tidak bagus.
10:15Jadi,
10:15kurang tepat,
10:16diterima oleh publik.
10:17Oke, baik.
10:17Terima kasih Mas Har,
10:18telah berbagi perspektifnya di Sop Indonesia Malam,
10:20sampai ketemu lagi saat selalu.
10:21Terima kasih.
10:22Bye.