Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • hari ini
KOMPAS.TV - Usul pemakzulan Gibran Rakabuming Raka dari kursi wakil presiden muncul saat kabinet Prabowo-Gibran memasuki bulan ketujuh pemerintahan mereka.

Usulan ini datang dari Forum Purnawirawan Prajurit TNI. Mereka mengajukan 8 tuntutan kepada Presiden Prabowo Subianto, salah satunya mengenai pemakzulan Gibran.

Presiden Prabowo Subianto pun bertemu dengan purnawirawan TNI Angkatan Darat dan keluarga besar TNI-Polri dalam acara halal bihalal di Balai Kartini, Jakarta pada Selasa 6 Mei 2025 ini.

Kita bahas bersama Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti dan Ketua Umum Solidaritas Merah Putih, Silfester Matutina.

Baca Juga Presiden Prabowo Minta Turunkan Lagi Biaya Haji, Ingin Lebih Murah dari Malaysia di https://www.kompas.tv/nasional/591280/presiden-prabowo-minta-turunkan-lagi-biaya-haji-ingin-lebih-murah-dari-malaysia

#prabowo #gibran #purnawirawantni

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/591586/full-analisis-pidato-hingga-gesture-presiden-prabowo-saat-bertemu-purnawirawan-tni
Transkrip
00:00Bang Sylvester kita kaitkan juga dengan topik kita tadi, kalau Anda membacanya kehadiran Pak Prabowo dan juga duduk di samping Pak Tri Sutrisno, adakah kaitannya dengan usulan pemakzulan Pak Gibran?
00:11Ya kalau kita melihat ya intinya kan hari ini Pak Prabowo secara resmi bersilaturahmi dengan para pernawarian jenderal yang tergabung dalam PPAD, terus PPAO, PPAL, kemungkinan juga dengan bapak-bapak yang ada di PPAPRI.
00:34Jadi intinya bahwa Pak Prabowo sebenarnya menginginkan silaturahmi ya terus merangkul semuanya dalam hal sama-sama berkolaborasi untuk membangun bangsa.
00:50Dan kita lihat beliau sama sekali tidak menyinggung ya masalah tuntutan-tuntutan yang lapan butir itu.
00:57Karena kalau saya sebagai masyarakat biasa, saya melihat tuntutan-tuntutan yang lapan butir itu tidak berdasarkan fakta-fakta ataupun bukti-bukti hukum dan konstitusi kita ya.
01:17Oke.
01:17Jadi yang kita...
01:18Oke Bapak Sekarang saya juga meminta tanggapan dulu dari Bung Rai.
01:21Kalau Bung Rai sepakat kalau ini hanya silaturahmi atau Anda membaca ada makna lain duduk di samping Pak Tri?
01:27Iya, ya formalnya sih silaturahmi ya tetapi tentu mungkin banyak peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalamnya begitu ya.
01:39Misalnya, saya tidak ini ya, tapi kalau saya membayangkan misalnya ada di situ wapres, mungkin suasananya juga agak beda tuh.
01:47Tapi kenyataannya kan Pak Presiden tidak mengundang wapres untuk hadir sesuatu gitu.
01:56Mungkin kalau terbetulnya ya.
01:58Bang Rai, wapres ke Kupang dan NTT ya.
02:01Amagamomir.
02:02Iya, itu kan artinya Pak Presiden bisa mengatakan Bung Gibran, Anda balik lagi dulu ke Jakarta ya.
02:10Kita ikut sama-sama di acaranya Pak Tris Rizno misalnya begitu.
02:14Kan misalnya loh ini.
02:15Nah, kenapa?
02:17Ya tentu itu sesuatu mungkin akan menarik itu mahu saya kalau sekiranya Pak Prabowo menyertakan Pak Gibran untuk adil serta di dalam acara itu.
02:30lalu duduk bersebelahan di samping Pak Tris Rizno gitu.
02:34Itu kan asik tuh kelihatan.
02:37Kenyataannya kan ada Pak Tris Rizno duduk di sampingnya Pak Prabowo dan Pak Prabowo sama sekali tidak menyinggung soal apa namanya itu tuntutan ya dari para Turnawin Apri.
02:53Lagi-lagi seperti kemarin, entah beliau mau menerima atau menolak gitu, posisinya masih titik-titik gitu.
02:58Oke. Kalau dari Bang Silvester menanggapnya singkat saja karena kita mau masuk azan maghrib, Bang Silvester?
03:06Ya intinya Pak Presiden menghormati ya senior-senior itu dalam kapasitasnya mereka sebagai orang tua, orang yang pernah berjuang gitu loh.
03:17Dan Pak Prabowo intinya pingin merangkul semuanya termasuk Bapak-Bapak Jenderal kita yang tidak resmi.
03:27Kami jeda dulu, kita akan lanjutkan nanti.
03:29Masih bersama kami, bersama dengan Ray Rangkuti dan Silvester Matutina.
03:33Bang Silvester, boleh dilanjutkan lagi tadi.
03:35Kenapa meskipun memang sedang di NTT, tapi kenapa Wapres juga memang tidak disinggung sama sekali oleh Pak Prabowo di acara depan Purnamirawan TNI?
03:42Saya pikir gini ya, Pak Prabowo menghargai senior-senior ini yang, tapi belum tentu beliau menitujui 8 butir ini.
03:54Kalau kita lihat 8 butir ini kan nomor 1 kayak kembali ke Undang-Undang Dasar 45.
04:00Yang kita tahu otomatis itu banyak pertentangan ya, karena kita melihat ada beberapa pihak yang mengatakan bahwa Undang-Undang Dasar 45 itu memberikan suatu ruang yang besar sekali, Presiden itu sangat berkuasa.
04:15Terus yang kedua, masalah pembagian kekuasaan antara legislatif, yudikatif, dan juga eksekutif itu tidak jelas ya.
04:25Terus butir-butir yang lain sampai yang nomor 8, pemaksulan.
04:29Itu kan belum ada dari pelantikan, eh dari pendataran, kampanye, pelantikan, hingga 6 bulan memerintah Prabowo Gibran itu tidak ada konstitusi yang dilanggar.
04:43Jadi apanya yang mau Presiden tanggapin?
04:46Ya mungkin kalau menurut saya sebaiknya para Purnawirawan ini bertemu dengan Presiden gitu.
04:54Atau sebelum mengembangkan 8 butir-butir ini, Bapak-Bapak kita ini harus melakukan riset ya, yang benar-benar dibangun oleh fakta, hukum, dan konstitusi kita gitu loh.
05:06Dan memang ada saluran-salurannya ke DPR, ke MPR.
05:11Jangan juga hanya membuat gaduh, ya kan, keributan, bahkan cenderung ke adu domba.
05:20Karena semuanya tidak berdasarkan fakta-fakta dan bukti-bukti yang cukup kuat ya untuk 8 butir ini yang harus sampai jadi persoalan kita semua.
05:32Karena menurut saya sangat tidak bermanfaat, tidak bermutu ya untuk bangsa kita.
05:38Oke kita tanyakan dulu ini ke Bang Reh.
05:41Bang Reh, tapi kalau kita melihat secara garis besar, apa yang Anda maknai dari lagi-lagi kehadiran Pak Presiden dan duduk di samping Pak Tri di tengah adanya usulan memakzulkan wakil Presiden?
05:51Sebetulnya kalau Pak Presiden tidak berkenan dengan usulan dari para filari rawan ini, beliau bisa menyampaikannya dengan bahasa yang halus.
06:03Misalnya menyatakan bahwa, mohon maaf untuk sementara ini fokus kita adalah membangun ekonomi, ya kan, yang politik-politik nantilah sama setelah ekonomi kita ini mungkin jauh lebih baik.
06:14Itu semua orang juga paham, artinya Pak Prabowo tidak berkenan dengan usulan khususnya poin yang terakhir itu ya, poin pemakzulan itu gitu.
06:24Tetapi kenyataannya Pak Prabowo tidak menyampaikan kalimat itu, kalau misalnya kita dengar kemarin Pak Wiranto menyampaikan bahasanya,
06:32Pak Prabowo seperti memberi ruang, itu yang saya sebut tadi, ini kayaknya piti-piti nih.
06:37Bisa ya, bisa tidak gitu.
06:38Jadi tidak ada satu penekanan yang kelihatan misalnya menolak gitu ya, termasuk dipidatonya Pak Prabowo hari ini.
06:45Hal yang sama juga tidak disampaikan oleh beliau, bahkan beliau hanya bercerita soal semangat BNI, semangat prajurit, didikan para senior-senior, dan sebagainya dan sebagainya itu gitu ya.
06:56Seperti romantisme yang berujung kepada heroisme gitu ya, yang diungkapkan oleh Pak Prabowo gitu.
07:04Dan tentu saja dudukan antara Pak Prabowo dengan Pak Tri yang bersamping-bersampingan itu bisa dimaknai sebagai senior-junior,
07:14tapi bisa dimaknai dalam bentuk yang saya sebutkan tadi itu, posisinya Pak Prabowo ini masih piti-piti gitu.
07:20Sebab, kalau misalnya ya secara politik gitu ada keinginan untuk menolak ya permintaan dari para penawirawan itu,
07:29mungkin akan ada sepingannya bagaimana agar kelihatan Pak Prabowo tidak berdampingan langsung dengan Pak Prabowo gitu.
07:36Atau misalnya, Pak Trisno gitu.
07:39Atau misalnya, kalau betul ada keberatan yang cukup di, apa namanya itu, di pihaknya Pak Prabowo atas usulan,
07:47khususnya poin yang ke-8 itu, itu yang saya sebut mungkin akan sangat menarik tuh.
07:51Kalau tiba-tiba misalnya Pak Prabowo memundang serta Gibran itu hadir di dalam acara itu gitu.
07:57Sehingga kelihatan bahwa antara penawirawan dengan Gibran itu sudah berada di dalam satu meja,
08:03di mana pasifitatornya adalah Presiden, dan dengan begitu mungkin isu soal kemaazulat ini akan meriluk dengan sendirinya gitu.
08:11Oke, Bung Sylvester, kalau tadi kata Bang Ray masih 50-50, tapi kan memang Presiden membuka ruang.
08:16Bisa jadi memang akan melakukan pertemuan dengan Forum Purnawirawan.
08:19Singkat saja, apakah Anda memang melihat sinyal 50-50 itu deh Presiden?
08:24Ya bisa saja.
08:25Pak Presiden ini kan membuka ruang dan juga ingin merangkul semuanya.
08:29Beliau ingin agar semuanya bisa berkolaborasi membangun bangsa, ya kan?
08:34Walaupun Purnawirawan ini tergabung dalam organisasi yang tidak resmi,
08:39yang hanya dibuat dadakan dan mayoritas mereka ini kan pendukung yang kalah kemarin ya,
08:46Mas Anies Baswedan.
08:47Kalau yang hari ini Presiden itu mengadiri yang resmi,
08:51pepabrik PPAD, PPAU, PPAL,
08:55dan mereka ini kalau menurut keterangan dari staf khusus Presiden, Pak Dudung,
09:01mengatakan bahwa mereka yang tergabung sekarang ini tidak menghendaki
09:06ataupun tidak bersuara untuk pemasulan Mas Gibran.
09:09Jadi ini suatu hal yang berbeda.
09:12Jadi mungkin bisa saja tergantung Pak Prabowo apakah sebegitu pentingnya usulan 8 butir ini.
09:21Karena kalau kita lihat kembali lagi yang dipersoalkan masalah putusan MK ya,
09:26tahun yang mengenai 169 huruf Q itu.
09:31Padahal sudah dibatalkan oleh putusan MK nomor 90,
09:36sudah final dan binding gitu loh.
09:37Jadi saya melihat butir-butir ini,
09:40ya kalau saya boleh katakan sebagai anak bangsa ini,
09:43aduh hanya pepesan kosong ya,
09:45menurut saya Bapak-Bapak kita ini seperti kekanakan-kanakan gitu loh.
09:52Karena nggak ada isinya buat bangsa kita.
09:56Nggak ada yang kita bisa dapat dari usulan 8 butir ini.
10:00Oke, sikap Pak Presiden juga ini yang kami tunggu.
10:04Bang Sylvester Matutina dan Bang Rai Rangkuti,
10:06terima kasih sudah berbagi bersama kami di Breaking News Kompas.
10:08Terima kasih.
10:10Terima kasih.
10:11Dan Breaking News Kompas TV kami tutup.
10:13Saya Sini Permade, terima kasih. Sampai jumpa.

Dianjurkan