Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • hari ini
KOMPAS.TV Seruan penutupan PT Toba Pulp Lestari kembali disuarakan pimpinan tertinggi Huria Kristen Batak Protestan atau Ephorus HKBP.

Pada Maret lalu, Ephorus HKBP Victor Tinambunan memimpin doa dan ibadah bersama dalam tajuk Merawat Alam Tano Batak di Kabupaten Toba, Sumatera Utara.

Doa bersama ini merupakan bentuk respons kepedulian gereja dan rohaniawan terhadap dinamika masyarakat adat, pencemaran, dan kerusakan lingkungan yang terjadi di Tanah Batak.

Lebih lanjut terkait seruan penutupan PT Toba Pulp Lestari, simak dialog KompasTV bersama Ephorus atau pimpinan tertinggi Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Pendeta Victor Tinambunan.

Baca Juga Ephorus HKBP Pimpin Doa Bersama Bertajuk Merawat Alam Tano Batak di https://www.kompas.tv/regional/577596/ephorus-hkbp-pimpin-doa-bersama-bertajuk-merawat-alam-tano-batak

#pttpl #hkbp #tobapulplestari

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/591953/full-blak-blakan-ephorus-pimpinan-hkbp-soal-seruan-tutup-pt-tpl-di-tanah-batak
Transkrip
00:00Seruan penutupan PT. Toba Paul Plestari kembali diseruakan pimpinan tertinggi Huria Kristen Batak Protestan atau Eporus HKBP.
00:09Pada Maret lalu, Eporus HKBP, Victor Tinambunan memimpin doa dan ibadah bersama dalam tajuk parawat alam Tano Batak di Kabupaten Toba, Sumatera Utara.
00:18Doa bersama ini sebagai bentuk respon kepedulian gereja dan rohaniawan terhadap dinamika masyarakat adat, pencemaran dan keusahakan lingkungan yang terjadi di Tano Batak.
00:26Diharapkan dari ibadah dan doa bersama ini, tidak ada lagi konflik antara masyarakat dengan perusahaan dalam masalah lahan.
00:33Masyarakat bisa menempati dan menguasai lahan yang selama ini mereka kelola.
00:37Lahan dan hutan di Tano Batak kembali hijau dan tidak ada pencemaran baik di kawasan hutan maupun di Danau Toba.
00:43Masyarakat adat dan jemaat yang hadir mulai dari Kabupaten Toba, Tapanuli Utara, Humbang, Hasuduntan, Simalungun hingga dari Kota Medan.
00:51Kita lihat sendiri fakta yang terjadi. Buluan tahun ini bencana itu berulang kali, korban manusia banyak.
01:00Tanah-tanah pertanian sawah itu ditipulkan oleh tanah lansur sehingga warga kita tidak bisa menikmati kehidupan.
01:08Dan sungai, senagi bergurang, danau kecemaran, sehingga dengan fakta-fakta yang di depan mata ini tidak ada keraguan bahwa tanah batak ini dalam keadaan sangat krisis.
01:25Selain ibadah dan doa bersama, acara diisi orasi untuk alam tanah batak, mulai dari PGI, utusan gereja-gereja, masyarakat adat, dan masyarakat umum,
01:33dan diakhiri penandatanganan komitmen pelestarian alam tanah batak.
01:38Armindo Sinaga, Kompas TV, Toba, Sumatera Utara
01:41Sementara itu, Saudara Aliansi Serikat Pekerja PT TPL menyayangkan pernyataan Eforus HKBP soal desakan penutupan PT Toba Pulp Lestari.
01:57Serikat Pekerja meminta agar pimpinan HKBP tidak mendengarkan keterangan dari satu pihak saja.
02:03Serikat buru, serikat pekerja yang ada di Toba Pulp Lestari sangat-sangat menyayangkan dari stekmen salah satu pimpinan gereja yang menyatakan tutup TPL.
02:18Yang tanpa memikirkan dari keseluruh aspek, tolong dipikirkan kami pekerja yang ada di TPP PT Toba Pulp Lestari.
02:27Seandai kata Bapak mengatakan ini tutup, bagaimana dengan nasib kami, nasib anak dan istri kami.
02:35Jadi marilah kita, kami menyarankan kepada Bapak supaya menampung aspirasi itu tidak sepihak.
02:42Duduk bersama dengan pemerintah dan manajemen Toba Pulp Lestari, mencari solusi yang terbaik yang terjadi selama ini.
02:51Jangan dikatakan PT Toba Pulp Lestari ini perusat lingkungan.
02:55Apakah Bapak sudah melihat dan menyelidiki?
02:59Jadi kami sangat menyayangkan stekmen dari Bapak pimpinan Eforus AKBP yang menyatakan tutup TPL.
03:07Lebih lengkap soal ini kita akan bahas bersama dengan Eforus atau pimpinan tertinggi,
03:13Huria Kristen Batak Protestan Pendeta Victor Tinambunan.
03:17Selamat pagi Pak Victor.
03:20Selamat pagi, NISTI.
03:21Pak Victor, Anda menyuruhkan untuk menutup PT TPL dan bisa dijelaskan sebenarnya apa penyebab kemudian Anda dan juga pihak gereja mendorong agar perusahaan atau PT TPL ini kemudian harus ditutup?
03:37Ya, pertama kita lihat secara global dulu ya.
03:43Berapa akan sepakat bahwa dari 10 ancaman global sekarang ini, krisis ekologi itu ada di urutan pertama.
03:51Bahkan sebetulnya bukan krisis, ini bencana ekologis.
03:54Dan ini dampaknya untuk keseluruh termasuk kita di Indonesia.
03:58Nah, oleh karena itu, saya sendiri sejak dibuka, dulu Indorayu namanya sampai TPL,
04:06sejak dibuka saya hanya 8 tahun tidak di sini.
04:09Artinya saya saksi mata, saya mendengar dari banyak pihak,
04:16tidak betul seperti yang tadi disampaikan teman dari TPL,
04:19sepihak, ini sudah banyak pihak yang saya dengar.
04:23Saya mendengar dari pihak masyarakat banyak,
04:27mendengar timpinan-timpinan gereja,
04:29mendengar LSM, mendengar pihak kampus,
04:32mendengar banyak.
04:33Jadi, dari segi mendengar pihak, saya sudah banyak.
04:37Dan, dari pengalaman empiris,
04:41jelas sekali hasil-hasil studi.
04:43Korban-korban sejak berdirinya TPL ini sudah begitu banyak.
04:49Korban jiwa, korban luka, korban persawahan, perladangan, dan sebagainya.
04:54Betul, kita menghormati saudara-saudara kita yang bisa kita katakan
04:58minoritaslah masyarakat Tapanuli ini yang bekerja di situ.
05:04Nah, kita akui itu.
05:05Tetapi, kita harus melihat yang lebih besar,
05:08yang mayoritas korban kehadiran TPL,
05:13baik lokal di sini maupun ini berdampak secara nasional
05:17dan juga internasional.
05:19Jadi, seruan ini sejatinya,
05:21ini betul-betul seiring dengan apa yang dicanangkan,
05:24yang kita banggakan, kita hormati Bapak Presiden,
05:27dengan astacitanya,
05:29antaranya ada dua sebetulnya yang sangat ditekan ke dalam astacita itu
05:34oleh Bapak Presiden Prabowo yang kita hormati.
05:36Satu, jadi nomor dua itu, ekonomi hijau.
05:40Yang ke-8 malah lebih jelas dari Pak Prabowo,
05:44memperkuat penyelarasan kehidupan harmonis
05:47dengan lingkungan alam dan budaya.
05:49Jadi, dari segi pengalaman kita,
05:52dari hasil studi,
05:54dari semua masyarakat yang kita dengar,
05:57program yang dicanangkan,
05:58yang kita banggakan, kita hormati,
06:00Presiden Prabowo,
06:01ya kita harus dengar lurus kepada Pak Presiden.
06:05Itu, Desi.
06:06Oke, Pak Victor,
06:07tadi kan sudah kita dengarkan bersama
06:09bahwa ada pernyataan dari Aliansi Serikat Pekerja
06:12di PT TPL yang kemudian salah satunya
06:15membantah kalau ada perusahaan,
06:17kalau perusahaan ini kemudian merusak lingkungan.
06:21Nah, bahkan Serikat Pekerja PT TPL mengatakan
06:25selidiki dulu lebih jelasnya,
06:27lebih komprehensifnya.
06:29Nah, respon Anda seperti apa, Pak Victor?
06:32Ini titian sudah banyak good esti.
06:36Salah satu yang sudah lama bergerak di sini,
06:38KSPPM misalkan,
06:39punya data-data ini banyak saya terima
06:41dari hasil-hasil penelitian.
06:43Jadi, pengalaman empiris kita pun jelas-jelas
06:47baru-baru ini belum masih segar diingatan kita.
06:50Korban banjir di mana-mana.
06:52Dan sebetulnya,
06:53ini yang perlu kita antisipasi ke depan,
06:56karena nanti ini mulai Oktober
06:58sampai Januari tahun depan,
07:00ini akan musim hujan.
07:01Jadi, kita mulai sekarang harus betul-betul menjaga.
07:06Jangan sampai bencana yang lebih dahsyat,
07:09lebih besar terjadi.
07:10Itu tidak ada keraguan.
07:13Hasil penelitian yang sahih itu,
07:15bahwa bencana yang silih berganti terjadi di Tanah Watak,
07:20Tapanulia Raya ini,
07:21itu ada kaitannya dengan kehancuran
07:24hutan-hutan kita di sini.
07:25Oke.
07:26Pak Victor, Anda juga sempat menyinggung
07:28soal bagaimana tanggung jawab perusahaan,
07:31khususnya kepada warga sekitar.
07:33Apa artinya ini?
07:35Selama ini Anda melihat dan juga masyarakat
07:37menilai tidak ada tanggung jawab
07:39yang dilakukan oleh PT TPL
07:41selama ini, selama beroperasi di sana?
07:44Ya, tentu.
07:45Ya, kita dengar ada,
07:47dan itu yang saya dengar juga di media sosial,
07:49ada CSR,
07:51bahkan gereja sendiri menerima,
07:53ada yang beasiswa.
07:54Oke, itu kita lakui.
07:56Tetapi kita kan melihat
07:58gambaran yang lebih besar.
08:01Sebagian kecil memang mendapat
08:03keuntungan, dapat menikmatinya.
08:06Tapi sekali lagi kita harus melihat
08:08keadaan yang lebih luas.
08:11Tapanulia Raya ini, Indonesia ini,
08:12bahkan kita harus juga berpikir sekarang,
08:16satu pohon kita tebang di Tapanuli ini,
08:20ini berdampak secara global.
08:21Nah, jadi marilah kita melihat dengan jernih,
08:25bukan hanya kepentingan yang sempit,
08:27hanya beberapa orang,
08:29mari kita lihat yang lebih luas,
08:32lebih besar.
08:33Indonesia ini,
08:34kita harapkan tidak ada bencana,
08:37secara global kita tidak menyumbang
08:38bencana ke dunia ini,
08:40tetapi kita sebagai bangsa yang bermartabat,
08:43bangsa yang besar,
08:44seperti yang tadi.
08:45Pak Presiden sendiri sudah mencanakan ini.
08:47Ini tentu dengan pertimbangan yang sangat matang.
08:50Oleh karena kita semua harus ikut.
08:52Gereja-gereja menopang,
08:53mendukung,
08:54sedaya mampu,
08:55apa yang dicanangkan oleh Bapak Presiden.
08:57Terima kasih.
08:58Pak Victor, ini kan kalau kita lihat sebelumnya,
09:01begitu ya, juga sempat digelar
09:03doa bersama untuk merawat alam Tanau Batak.
09:06Nah, ini artinya,
09:07sudah banyak kerusakan alam
09:09akibat dari operasi perusahaan PT TPL itu?
09:14Kerusakan apa yang kemudian berdampak langsung
09:16kepada masyarakat di sekitar di sana,
09:19di lokasi sana, Pak Victor?
09:21Satu, beberapa kali terjadi banjir bandang
09:26karena hutan habis.
09:28Kedua, tanah longsor
09:30yang menimpa beberapa warga kita,
09:33rumah rusak,
09:34ada korban jiwa.
09:36Nah, konflik-konflik sebelumnya juga terjadi.
09:40Nah, keadaan dan otoba juga terganggu.
09:43Ada begitu banyak daftar ini bisa dipelajari lah.
09:47Tetapi, intinya,
09:49memang lebih banyak dampak negatifnya
09:52terhadap kehidupan yang lebih luas,
09:54alam Tanau Batak,
09:56masyarakat di sini,
09:57lebih banyak dampak negatifnya.
09:59Itu intinya.
10:00Oke, baik.
10:02Nah, kalau berbicara soal dampak apa saja,
10:05kemudian,
10:06nah, yang kemudian menjadi perhatian kita juga,
10:09kerugian apa yang kemudian dialami oleh warga
10:11sekitar dengan adanya operasional dari PT TPL ini.
10:17Kalau bisa dijelaskan,
10:18PT TPL ini memang fokusnya di bidang apa
10:21dan sudah berapa lama sebenarnya sudah beroperasi?
10:23Ini lebih daripada 30 tahun
10:27dan memang kita dengar,
10:3030 tahun lebih,
10:3135 tahun,
10:32seperti itulah.
10:34Dan pasang surut pernah juga tutup.
10:36Dan jangan lupa,
10:38Adisti,
10:39bukan saya yang pertama,
10:41beberapa tahun yang lalu,
10:42saya bisa cek tahun berapa,
10:43sudah ada seruan pimpinan-pimpinan gereja di sini juga
10:46untuk tutup.
10:47Jadi bukan ini,
10:48sudah pernah berapa kali.
10:50Nah, apa yang menjadi secara konkret?
10:54Ya, pertama,
10:56seringkali jalan-jalan kita
10:57jadi rusak
10:59karena turuk-turuk lewat,
11:03mungkin mereka membayar pajak,
11:04tapi barangkali pajaknya juga
11:06hanya untuk membangun infrastruktur,
11:08itu saya nggak tahu,
11:09tetapi seringkali jalan-jalan kita.
11:12Nah, sudah beberapa kali terjadi
11:14tanah longsor sehingga
11:15sawah masyarakat ditimpa,
11:18masyarakat kita tidak bisa
11:19mengerjakan ladangnya.
11:22Nah, saya sudah sebutkan tadi,
11:24beberapa kali banjir bandang
11:25terakhir di perapat itu,
11:27kami hadir di sana bersama masyarakat,
11:30korban,
11:32rumah-rumah,
11:33hancur.
11:35Sekali lagi,
11:37sebetulnya ada
11:38sumber-sumber yang sangat-sangat jelas
11:41menyimpulkan itu.
11:43Oke,
11:44tadi juga Anda sempat menyinggung,
11:46Pak Victor,
11:46sudah ada desakan
11:48untuk menutup
11:49dari PT TPL ini,
11:50dari masyarakat,
11:51sudah bertahun-tahun lamanya.
11:54Artinya,
11:55memang sampai saat ini
11:56tidak ada komunikasi
11:58yang kemudian
11:59menghasilkan win-win solution
12:01antara perusahaan
12:02dan juga warga sekitar,
12:04termasuk juga dari
12:04pemerintah daerah setempat.
12:07Pak Victor.
12:07Iya,
12:09jadi itu juga yang saya
12:11sangat perhatikan juga.
12:13Selama 35 tahun lebih
12:15pemilik
12:16PT TPL ini,
12:19ya nggak tahu entah berapa orang
12:20kami yang ada di sini
12:22mengenal,
12:22mengetahui siapa.
12:23Jadi kami tidak pernah
12:24bertemu dan dalam budaya kami
12:26sebetulnya,
12:27orang-orang Batak,
12:29kalau ada hadir di tengah-tengah kita,
12:31ya kita
12:31saling mengenal,
12:33bersilaturahmi.
12:34Terus terang sampai hari ini,
12:35saya nggak tahu
12:37siapa yang pemiliknya,
12:38pernah keadaan ke sini
12:40atau apa.
12:40Jadi,
12:41bagaimana kita bisa
12:42berdialog yang disuruh
12:43hanya di sini,
12:45Direktur,
12:46yang kebetulan adalah
12:47warga jimat HKBP,
12:49minta bertemu,
12:49apa artinya kalau
12:50bertemu hanya dengan
12:51teman-teman yang ada di sini.
12:55Termasuk juga dari
12:56pemerintah daerah setempat,
12:57belum ada upaya
12:58untuk memfasilitasi media
13:00antara PT TPL
13:02dan juga warga,
13:03begitu?
13:04Sejauh ini?
13:05Karena kebetulan
13:08baru semua ini
13:09pemerintah daerah kita
13:11baru dilantik,
13:13jadi memang belum ada
13:14cakapkan.
13:16Hanya
13:16Ibu Kadis
13:19lingkungan hidup
13:20provinsi
13:21kami sudah bertemu,
13:23kemarin juga
13:23bertelepon
13:24pihak TPL datang
13:27supaya Ibu Kadis
13:29memediasi
13:30dan yang datang ini pun
13:31saya tidak tahu
13:31entah
13:33apa namanya
13:34dari
13:35direktur yang di bawah
13:38atau memang
13:39sudah termasuk
13:40pemilik
13:41saya tidak tahu
13:41tapi
13:42saya katakan
13:43saya
13:43belum
13:45menyiapkan
13:46tapi ada
13:47kemarin Ibu
13:48Kadis
13:50dan beliau ini
13:51saya sangat bangga
13:52Kadis lingkungan hidup
13:54beliau itu juga
13:55sebetulnya
13:56sangat
13:56mencintai
13:58lingkungan
13:58lingkungan
13:59beberapa kali
14:00berseru
14:01supaya
14:01penebangan-penebangan
14:02hutan dihentikan
14:03tapi sampai hari ini
14:05terus berjalan
14:06apa yang disampaikan
14:09oleh Ibu Kadis
14:09lingkungan hidup
14:11provinsi itu
14:13seperti tidak
14:14ditanggapi
14:15tidak dengar
14:16sampai hari ini
14:16di daerah Parilitan
14:18Sarawitan
14:18penebangan pohon
14:19itu terus
14:20dilakukan
14:21jadi sampai hari ini
14:22sangat memprihatin
14:23sebetulnya
14:24oke
14:25itu
14:26kalau untuk
14:27solusi jangka panjang
14:28berarti
14:29apa yang kemudian
14:29diharapkan
14:30dan juga jangka pendek
14:31apa yang diharapkan
14:32dari
14:32dengan adanya
14:34PTTPL ini
14:35begitu
14:35apa yang diharapkan
14:36dari masyarakat
14:37jangan sampai
14:38kemudian
14:39kerusakan lingkungan
14:40juga dampaknya
14:41kerugiannya
14:42terhadap masyarakat
14:42terus terjadi
14:43Pak Victor
14:44pertama memang
14:48harus dipulihkan
14:49ini
14:49hutan-hutan
14:51tanah barat ini
14:52tidak mungkin
14:53seperti semula
14:54tetapi
14:55presentase
14:56sudah ada yang
14:57pakar untuk
14:58apa namanya
15:00yang menghitung
15:03berapa
15:03persen
15:04kah
15:04hutan
15:05di wilayah ini
15:06supaya ini
15:06aman
15:08terhindar
15:09dari bencana
15:10kemudian
15:12kalau lingkungan
15:13hidup ini
15:14baik
15:14ada dampaknya
15:15ke Danau Toba
15:16dan kalau
15:17Danau Toba itu
15:18bebas dari
15:19bencana
15:21bersih
15:22kita mengharapkan
15:24turisme
15:24mancanegara
15:25akan bisa
15:26mengembangi
15:27Bali
15:27dan kalau
15:28turisme
15:29mancanegara
15:29ramai-ramai
15:30datang ke
15:30Danau Toba
15:32karena dia bersih
15:33terawat
15:33tidak ada ancaman
15:34itu juga akan
15:36mensejahterakan
15:37akan jauh
15:38dari sejahtera
15:39masyarakat
15:40di sini
15:40kalau Danau Toba itu
15:42betul-betul
15:43pulih
15:45sebagai geopar
15:46jadi tidak perlu
15:47sebetulnya
15:48merusak
15:48alam
15:49Tapanuliraya ini
15:50untuk
15:52meningkatkan
15:53perekonomian
15:53yang pada
15:54kenyataannya
15:55mayoritas
15:55menjadi sangat
15:56terganggu
15:58nah
15:59kalau
15:59alam
16:00Tapanuliraya ini
16:02dari utannya
16:02baik
16:03danau terpelihara
16:04turis datang
16:05kita akan
16:06bisa menyaksikan
16:08jauh
16:08lebih dahsyat
16:09keadaan
16:10perekonomian
16:11masyarakat
16:12di Tanah Batak
16:12ini yang
16:13kita percaya
16:14jadi
16:15semangat
16:17untuk merawat
16:18Danau Toba ini
16:18sekarang sudah
16:19menggema kembali
16:20dan kalau ini
16:22realisasi
16:23akan luar biasa
16:241 juta saja
16:25mungkin dalam
16:261 tahun
16:27turis mancanegara
16:28datang ke sini
16:29itu pasti akan
16:31mengejahterakan masyarakat
16:32tapi kalau tidak ada
16:33perubahan
16:33pembawatan hutan
16:35terus terjadi
16:35bencana terjadi
16:36danau Toba kotor
16:37ya bagaimana mungkin
16:38turis akan datang
16:40jadi ini fokus kita
16:41kalau
16:42boleh kami menghimbau
16:43dari
16:44Tapanuliraya ini
16:45semua
16:46kita yang
16:46dari Tapanuli
16:47yang kita hormati
16:49para pejabat
16:50di pusat
16:52berilah
16:53perhatian serius
16:54untuk merawat
16:55Danau Toba ini
16:56kalau Danau Toba itu
16:57mantap
16:58turis-turis
16:59mancanegara hadir
17:00itu akan
17:01lebih
17:01mengejahterakan
17:02Provinsi Sumatera Utara
17:05perekonomian Indonesia
17:06pasti akan
17:07lebih baik
17:08Oke baik
17:09tentu saja kita harapkan
17:11ada
17:11solusi
17:12win-win solution
17:13yang kemudian
17:14nanti akan tercapai
17:15begitu dengan
17:15difasilitasi oleh
17:18pemerintah daerah setempat
17:19antara warga
17:20sekitar
17:20dan juga
17:20PT TPL
17:21Terima kasih
17:22Eforus atau
17:23pimpinan tertinggi
17:24Huria Kristen Batak Protestan
17:26Pendeta
17:27Victor Tinambunan
17:28dan
17:29perbincangan kita di pagi hari ini
17:31dengan
17:31Eforus HKBP
17:33adalah untuk
17:34menyimak lebih gamblang
17:35soal permasalahan
17:36yang kemudian
17:37disampaikan dari satu sisi
17:38terlebih dahulu
17:39kemudian
17:40tentu saja
17:40di lain kesempatan
17:42kami juga akan memberikan
17:43ruang
17:44untuk pihak dari
17:45PT TPL
17:46Terima kasih
17:47Pak Victor
17:47telah bergabung bersama kami
17:49Selamat pagi
17:50Sehat selalu
17:51Terima kasih

Dianjurkan