KOMPAS.TV - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka membuat video yang membicarakan generasi muda dan bonus demografi.
PDI-P menyebut Gibran sebaiknya lebih banyak bekerja ketimbang membuat video.
Ada apa di balik munculnya monolog Gibran ini? Benarkah ini persiapan menuju 2029?
Kami akan membahasnya bersama juru bicara PDI-P, Seno Bagaskoro, Sekjen Partai Golkar, Sarmuji, dan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno.
Baca Juga Pedas! Ketua DPP PDIP Kritik Video Gibran di Youtube: Kerja Saja Gitu... di https://www.kompas.tv/nasional/589925/pedas-ketua-dpp-pdip-kritik-video-gibran-di-youtube-kerja-saja-gitu
#gibran #videogibran #wapresgibran #pemerintah
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/589926/full-blak-blakan-makna-video-gibran-tuai-pro-kontra-persiapan-2029
PDI-P menyebut Gibran sebaiknya lebih banyak bekerja ketimbang membuat video.
Ada apa di balik munculnya monolog Gibran ini? Benarkah ini persiapan menuju 2029?
Kami akan membahasnya bersama juru bicara PDI-P, Seno Bagaskoro, Sekjen Partai Golkar, Sarmuji, dan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno.
Baca Juga Pedas! Ketua DPP PDIP Kritik Video Gibran di Youtube: Kerja Saja Gitu... di https://www.kompas.tv/nasional/589925/pedas-ketua-dpp-pdip-kritik-video-gibran-di-youtube-kerja-saja-gitu
#gibran #videogibran #wapresgibran #pemerintah
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/589926/full-blak-blakan-makna-video-gibran-tuai-pro-kontra-persiapan-2029
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Wakil Presiden Gibran Raka Buming Raka membuat video yang membicarakan generasi muda dan bonus demografi.
00:08PDIP menyebut Gibran lebih baik kerja ketimbang membuat video.
00:13Lalu ada apa dibalik munculnya monolog Gibran ini dan benarkah untuk persiapan 2029?
00:21Kami membahasnya bersama dengan juru bicara PDIP, Mas Senobagas Koro,
00:26kemudian ada Sekjen Partai Golkar, Pak Sarmuji, dan juga Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Mas Adi Prajitno.
00:34Selamat sore semuanya.
00:37Selamat sore.
00:38Sia Sir, Cak Sar, Mas Adi Prajitno.
00:41Selamat sore.
00:44Baik, saya ke Mas Senobagas dulu nih.
00:47Mas Senobagas, ini kenapa akhirnya PDIP sampai menyampaikan pernyataan,
00:53sampai meminta Wakil Presiden Gibran Raka Buming Raka nya lebih baik kerja dulu ketimbang bikin video?
01:00Ya biasa saja sebetulnya Mas, tidak ada yang spesifik atau sangat serius kita lakukan suatu tanggapan terkait dengan apa yang dilakukan oleh Pak Pres, Mas Gibran.
01:12Bukan apa, tetapi karena memang sebetulnya itu kan juga mengungkapkan apa yang menjadi perbincangan di tengah bling akhir-akhir ini.
01:19Betapa tidak misalnya di dalam kasus video Mas Gibran itu, itu kan banyak sekali perbicaraan-pembicaraan dari kawan-kawan
01:27yang juga mengkritisi dan mempertanyakan motifnya kenapa kok tiba-tiba.
01:33Tidak ada di antara kita yang menyalahkan pada saat seorang pejabat publik membicarakan pemikirannya,
01:39menyampaikan pikirannya, membuat video statement ucapan dan sebagainya.
01:42Tidak ada siapapun yang menyalahkan itu.
01:44Tetapi menjadi aneh, tanda tanya gitu ya, konteksnya apa, seperti apa.
01:51Karena kalau kita melihat akun Youtube Mas Gibran itu, terakhir mengunggah video kan 9 bulan yang lalu.
01:56Lalu di antara 9 bulan itu ada kekosongan lama, vakum, tiba-tiba muncul dalam seminggu terakhir muncul 3 video
02:03yang dilakukan secara beruntun selama beberapa hari terakhir.
02:07Dan itu mengundang pertanyaan. Misalnya, kenapa sih selama ini kan banyak kritik yang muncul kepada Mas Gibran?
02:15Kenapa tidak pernah sebagai bagian dari generasi muda itu bertukar pikiran dan berkomunikasi langsung
02:21dengan masyarakat dan publik yang mempertanyakan tentang kehadiran dan kinerja wakil presiden?
02:26Banyak tuh kampus-kampus yang bisa menjadi partner diskusi yang baik.
02:31Banyak tuh teman-teman muda yang siap untuk diskusi langsung dengan Pak Wapres gitu.
02:36Apalagi di berbagai situasi akhir-akhir ini kan ada yang mengkritik Indonesia gelap,
02:41ada yang mengkritik peringatan darurat, ada yang mengkritik macam-macam.
02:45Diskursus di tengah publik itu banyak sekali.
02:47Lalu kenapa pada saat interval waktu itu tidak ada sama sekali keterangan dari wakil pres,
02:52tidak ada komunikasi dua arah yang terjadi, lalu tiba-tiba muncul video itu.
02:57Apalagi video yang terakhir ada yang merekam di media sosial menyampaikan
03:02misalnya, loh ini kok lag-nya tiba-tiba banyak sekali mendowni view-nya.
03:05Nah, jadi ada berbagai hal yang menjadi titik sasaran perbincangan di tengah publik,
03:10diskursus di tengah masyarakat.
03:11Sehingga kalau kami merespon itu, misalnya ada Bang Deddy Sitorus merespon itu,
03:17itu sebetulnya adalah bagian dari ya kita mengetahui apa yang terjadi di tengah publik
03:21dan mengamplifikasi itu.
03:24Karena sebagai seorang pengambil kebijakan,
03:26tentu bukan hanya dalam konteks membentuk opini atau memanufaktur citra,
03:30tetap, tapi memang tugasnya ganda dan multiple,
03:34termasuk merancang kebijakan dan lain sebagainya.
03:36Kalau bicara tentang AI, bagaimana misalnya strategi kita dalam merancang AI yang baik ke depan.
03:42Bicara tentang hilirisasi, bagaimana bisa memastikan konsep meritokrasi di Indonesia
03:46bebas dari nepotisme dan lain sebagainya.
03:48Nah itu konsepnya dari rentatan polusi, bukan hanya dalam pembentukan opini.
03:52Beda sekali dengan misalnya dilegislatif.
03:55Itu mas kalau kami.
03:56Oke, saya langsung ke Pak Mas Armuji nih.
03:58Jadi sebenarnya yang ingin disampaikan oleh Gibran Raka Bumi Raka ini apa?
04:06Ya, pertama secara substansi.
04:08Memang apa yang ingin disampaikan Mas Gibran itu sesuatu yang sangat penting ya.
04:14Misalkan tentang bonus demografi.
04:17Bonus demografi itu kalau kita salah mengelola,
04:22itu batal menjadi bonus, bisa menjadi beban, bahkan bisa menjadi bencana demografi.
04:29Karena itu apa yang dilakukan oleh Mas Gibran sebagai WAPRES,
04:33menurut saya usaha untuk memantik kesadaran kolektif masyarakat
04:38agar memperhatikan hal yang penting.
04:41Memang ini pernah beberapa kali disampaikan oleh para menteri dulu zaman Pak,
04:47Jokowi.
04:48Tetapi isu ini sempat hilang dari peredaran.
04:52Karena sangat penting jangan sampai justru isu ini hilang dari peredaran,
04:57tidak mendapatkan perhatian serius,
05:00kita hanya berkutar pada hal-hal yang rutin.
05:02Sementara di hadapan kita tersaji tantangan yang sangat besar,
05:08yaitu tentang bonus demografi, komposisi demografi kita,
05:15itu usia produktifnya sangat besar pada tahun 2020,
05:22mulai 2025 ini sampai 2040-an.
05:26Kalau ini tidak terkeluar dengan baik, tentu saja yang rugi adalah bangsa Indonesia.
05:32Kalau ini tidak mendapatkan perhatian, tentu yang rugi adalah seluruh rakyat Indonesia.
05:37Karena itu bagus saja Mas Gibran sebagai WAPRES,
05:41kemudian memantik kesadaran kolektif kita bersama,
05:44untuk melihat bahwa ini ada tantangan besar,
05:47ada problem besar yang harus kita atasi sama-sama.
05:50Berarti tidak tiba-tiba begitu ya Pak Sarmuji,
05:53seperti yang tadi disampaikan oleh Pak Seno,
05:55ini sudah sembilan bulan kemudian baru ini posting lagi,
05:58makanya ditanyakan kok ada apa ini?
06:01Kalau urusan postingnya baru sekarang mungkin karena kesibukan,
06:05tidak sempat posting ya wajar saja.
06:08Saya sendiri punya akun Youtube juga lama sekali tidak saya isi,
06:12nunggu Pak Mas Adi Prayitno barangkali ada komentar,
06:15nanti saya tampilkan di situ.
06:17Ini kan momentum saja.
06:18Jadi mumpung juga isu ini sudah lama hilang dari peredaran,
06:24kalau dipantik sekarang, disosialisasikan sekarang,
06:28dikomunikasikan sekarang, ada bagusnya.
06:31Jangan sampai isu itu hilang.
06:33Oke, saya ke Mas Adi.
06:34Mas Adi melihatnya seperti apa ini?
06:37Ya saya kira dua hal, ada yang politik dan ada yang subtantik.
06:41Kan memang dari dulu banyak sekali pihak-pihak yang sebenarnya berharap
06:46bahwa Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran itu kan juga mampu
06:49menyampaikan narasi dan gagasan-gagasan besarnya terkait dengan situasi politik kebangsaan.
06:55Baik secara interaktif, mutual understanding,
06:58ataupun misalnya disampaikan secara terbuka melalui statement-statement yang sifatnya monolog.
07:03karena memang dulu ada semacam dugaan bahwa Wakil Presiden Republik kita Gibran itu kan tidak bisa bicara
07:09ataupun bicaranya itu tidak sepasih misalnya mantan-mantan para aktivis.
07:14Jadi wajar kalau kemudian di tengah tuntutan itu tiba-tiba muncul video monolog dan menyampaikan
07:20sebuah gagasan, salah satunya soal bonus demografi, muncullah perdebatan yang cukup panjang.
07:25Di berbagai kesempatan saya selalu mengatakan memang tidak mudah jadi Gibran itu
07:29ngomong salah, tidak ngomong pun juga salah.
07:33Artinya apa? Memang sejak awal kehadiran Gibran dalam kompetisi politik di 2024
07:37memang menimbulkan kontroversi yang cukup panjang.
07:40Dimulai dari misalnya konflik politik dengan PDIP,
07:44termasuk juga terkait dengan putusan Mahkamah Konditusi,
07:47soal syarat umur Presiden dan Wakil Presiden.
07:49Jadi praktis setelah menang Pilpres berpasangan dengan Prabu Subianto,
07:54hal-hal yang terkait dengan Gibran itu selalu memancing polemik dan kontroversi yang tidak berkesudahan.
07:59Itu di satu, Mas, di situ.
08:00Nah yang kedua memang harus diakui secara politik itu kalau kita mau jujur,
08:05ini kan juga bagian dari upaya untuk meningkatkan engagement,
08:08bagaimana publik semakin terkonfirmasi bahwa Gibran itu adalah Wakil Presiden
08:12yang memang perlu juga diperhitungkan terkait dengan jalan panjang menuju 2029.
08:18Karena kalau kita melihat elit-elit partai, orang-orang penting di negara kita,
08:23itu kalau melihat gestur dan narasi-narasi politiknya,
08:26itu sepertinya memang sebagai upaya untuk menyusun kekuatan politik menuju pertandingan di 2029,
08:32entah sebagai calon Presiden ataupun sebagai calon Wakil Presiden.
08:36Wajar kalau kemudian ketika video-video monolog yang disampaikan oleh Gibran,
08:40itu juga bagian upaya bagaimana publik melihat Gibran ini sedang membangun satu spotlight,
08:46selalu membangun diskursus, supaya Gibran itu dikait-kaitkan dengan soal kemungkinannya
08:52untuk bisa bertanding nantinya di 2029.
08:55Ini adalah dua hal yang menurut saya selalu diperbincangkan, diperhitungkan,
08:59dan sampai hari ini itu terus menjadi bergunjingan.
09:02Hal-hal yang sepajam ini menurut saya wajar kalau ditafsirkan secara politik,
09:06tapi ala kulihal Mas Yasir bahwa secara prinsip, Gibran itu adalah orang penting,
09:13orang nomor dua di negara kita.
09:15Apa yang diomongkan mesti itu direalisasikan.
09:18Apa yang disampaikan itu harus diwujudkan.
09:20Kan percuma ngomong tentang bonus demografi,
09:22percuma bicara tentang hilirisasi,
09:24percuma bicara tentang timnas,
09:26bahwa segala sesuatu yang diomongkan kalau tidak menjadi kenyataan,
09:30ya ini hanya sebatas dirkhusus,
09:31yang kemudian sebenarnya bisa dilakukan oleh siapapun.
09:34Yang menjadi nilai pembeda dari wakil presiden itu,
09:38setiap omongannya wajib hukumnya dilaksanakan.
09:42Bicara tentang bonus demografi,
09:43kalau menjujur yang susah mendapatkan pekerjaan dan pendidikan per hari ini
09:47adalah mereka yang calon-calon bonus demografi ini,
09:50Nah apa kira-kira kebijakan yang bisa dibuat
09:53supaya usia produktif itu tidak hampa dan tidak sulit hidupnya
09:57untuk menghadapi persoalan-persoalan di masa yang akan datang.
10:01Oke ini ada dua konteks ini terkait dengan apa yang menjadi esensi
10:04dari yang disampaikan,
10:05kemudian tentu dikaitkan dengan politiknya.
10:08Apalagi tadi disampaikan terkait dengan persiapan pemilu 2029 juga.
10:11Ini yang juga ingin saya konfirmasi ke Mas Seno,
10:13juga ke Pasar Muji sebenarnya,
10:15apa makna dari video monologi berani,
10:17jika kita kaitkan dengan konteks politik saat ini.
10:20Tapi kita bahas usia jidah ya,
10:22tetaplah bersama kami di Kompas Petang.
10:34Kita masih membahas soal Gibran Wakil Presiden,
10:41Gibran Rakebumi Rakem membuat video monolog
10:43dan juga akhirnya ditanggapi oleh PDIP
10:45dengan menyatakan bahwa harus mengkritisi soal kinerjanya.
10:49Masih bergabung bersama kami ini,
10:50juru bicara PDIP Seno Bagaskoro,
10:52dan juga ada Sekjen Partai Golkar,
10:55Mas Arbuji dan juga Mas Adi Prajitno.
10:56Saya ke Mas Seno,
10:58Mas Seno tadi sempat disinggung oleh Mas Adi,
11:01ada dua konteks, salah satu yang adalah politik.
11:03Mas Adi, dari PDIP sendiri melihatnya seperti apa?
11:05Apakah ada kaitannya dengan persiapan pilpres mendatang?
11:09Iya, terima kasih Mas Yashir.
11:11Jujur saya nggak ngerti ya motifnya apa membuat video itu.
11:14Satu, Belanda masih jauh,
11:16pilpres itu masih sangat lama
11:17dan akan menjadi tidak pekas betulnya
11:20kepada rakyat dari ini yang menghadapi berbagai tantangan
11:24kalau kita terus-menerus memanufaktur citra
11:27menghadapi pilpres yang masih jauh itu tadi.
11:29Sehingga tentu saja kalau bicara urgensi untuk pilpres
11:32itu masih panjang sekali apapun.
11:35Dan masa iya sih kalau sekarang ini
11:37harusnya kan pasangan Presiden dan Wapres itu kan bitunggal.
11:41Masa iya sih sudah mikir track masing-masing?
11:44Saya rasa kan harusnya fokus di kinerja.
11:46Jadi kalau saya melihatnya,
11:47Mas Gibran ini kan sudah,
11:49sebenarnya kalau bicara populer,
11:50bicara keterkenalan,
11:52itu kan sudah tinggi sekali.
11:54Sudah jadi Wapres,
11:55sudah dilantik,
11:56sudah mulai berapa bulan menjadi Wapres,
11:58berperan jadi Wapres.
12:00Masa sih masih harus mencari popularitas dari video seperti itu misalnya?
12:04Kan tarafnya sudah berbeda.
12:06Tarafnya Mas Gibran harusnya sudah dalam konteks polisi.
12:10Bicara bonus demografi,
12:11ada tantangan AI,
12:12gimana tuh industri dalam negeri bisa menghadapi AI?
12:15Bicara olahraga,
12:16gimana tuh membangun ekosistem liga yang baik,
12:18misalnya di dalam negeri atau lainnya?
12:20Nah, konsepnya sudah polisi.
12:23Tapi kalau konsepnya dalam konteks diskursus,
12:26dialektika,
12:27kenapa harus menuluk?
12:28Kenapa nggak dialog aja sih misalnya?
12:30Sehingga KAPDIP menyinggung soal kinerja dari Wakil Presiden,
12:34Gibran Rambung Ngeraka ya?
12:36Oke, saya langsung ke Mas Armudi,
12:38Gimana menanggapi hal ini?
12:41Ya, justru apa yang dilakukan oleh Mas Gibran sebagai Wapres,
12:47itu sebenarnya untuk menunjang kinerja Presiden dan Wakil Presiden saat ini.
12:54Saya setuju dengan Mas Senokal,
12:55dikaitkan dengan Pilpres itu masih jauh.
12:58Dan saat ini,
13:00kita baru saja berhenti dari perhelatan politik,
13:03kontestasi politik,
13:05itu sudah menguras energi kita.
13:08Dan justru saatnya,
13:10kita mengisi capaian politik itu menjadi capaian kemajuan bagi bangsa.
13:15Salah satunya adalah,
13:17apabila kita bisa mendapatkan bonus demografi,
13:20mengelola demografi kita,
13:22betul-betul menjadi bonus,
13:23yang puncaknya kira-kira tahun 2040-an.
13:27Jadi,
13:27kalau dikaitkan dengan politik,
13:29dalam pengertian kontestasi 2029,
13:32saya setuju,
13:34ini terlalu jauh.
13:35Saya lebih setuju,
13:37ini untuk mengisi kinerja Presiden dan Wakil Presiden.
13:41Untuk diketahui ya,
13:42urusan ini bukan hanya urusan Pak Perintah Pusat,
13:45bonus demografi ini,
13:46kaitannya juga,
13:48dengan seluruh masyarakat Indonesia,
13:50termasuk yang ada di daerah-daerah.
13:53Jadi,
13:53kalau Wakil Presiden atau Presiden,
13:56memantik kesadaran kolektif kita,
13:58itu bukan hanya,
14:00tataran elit politik yang ada di Jakarta,
14:03tetapi penting juga,
14:04untuk diketahui oleh masyarakat daerah,
14:07termasuk pemimpin-pemimpin daerah kita.
14:09Berarti terlalu jauh ya,
14:10kalau kita kaitkan dengan Apil Presiden 2029,
14:13karena fokus saat ini adalah bagaimana kinerja dari Wakil Presiden,
14:17Gibrang Raka Bumi Raka.
14:18Mas Adi?
14:20Ya,
14:21apapun lah,
14:21kalau kita melihat pembicaraan publik,
14:23ini kan,
14:24mungkin Belanda masih jauh,
14:26tapi kan bagi para politisi,
14:27bagi para elit,
14:28kerja-kerja politik menuju 2029,
14:30itu kan sedang disusun mulai saat ini.
14:32Jadi wajar siapapun yang saat ini menjadi pecabat publik,
14:36entah itu menteri,
14:36atau mempartai yang jadi menteri,
14:38termasuk wakil presiden,
14:40ketika bicara jalan panjang 2029,
14:42maka apapun yang dilakukan saat ini,
14:44itu dianggap sebagai bagian dari insentif tabungan politik,
14:48yang bisa dimaksimalisasi sebagai upaya untuk membangun citra,
14:51dan tentu positioning,
14:53sebagai bentuk ukuran kinerja,
14:55dan keperpihakan kepada masyarakat.
14:57Kan disitu sebenarnya masih hasil,
14:59enggak ada yang salah bagi saya secara prinsip.
15:01Tapi kan tentu publik berharap ya,
15:04seperti wakil presiden,
15:05dan pemangku kepentingan yang lain,
15:07bukan hanya soal apa yang disampaikan,
15:09tapi secara prinsip soal bagaimana apa yang dilakukan,
15:12supaya cita-cita dan statement-statement yang disampaikan,
15:15itu bisa terwujud.
15:16Bicara tentang bonus demografi,
15:18bisa tidak kalau kita misalnya,
15:20sudah melakukan satu desain,
15:22supaya anak-anak muda kita itu,
15:23yang S1 ke depan bukan lagi 18%,
15:26tapi meningkat jadi 25%, 30%, dan seterusnya.
15:30Berarti tidak hanya hal-hal yang disampaikan saja ya Mas Hadi,
15:33tapi yang dinantikan oleh warga adalah
15:35bagaimana kinerja dari pemerintah keseluruhan ya,
15:38untuk memanfaatkan bonus demografi tersebut ya.
15:42Betul, kalau kita melihat anak muda hari ini banyak yang nganggur,
15:45bagaimana ke depan supaya tidak nganggur lagi,
15:47kan ini contoh-contoh yang gampang sebenarnya.
15:50Kita nantikan seperti apa nanti langkah selanjutnya
15:53yang diambil oleh pemerintah terkait dengan memanfaatkan bonus demografi ini.
15:56Terima kasih sejumlah narasumber,
15:58jurubicara PDIP, Mas Eno Bagas Koro,
16:00ada Sekjen Partai Golkar,
16:01Pak Sarmuji, dan juga Mas Adi Praditno
16:03telah bergabung bersama kami di Kompas Petang.
16:05Salam sehat semuanya.