Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) mencatat tidak ada lonjakan kasus angka anak cuci darah dalam beberapa periode terakhir. Saat ini, angka anak cuci darah masih normal pada kisaran 10-20 anak per bulan.
Beberapa anak-anak yang sebelumnya menjalani cuci darah di RSHS kini telah beralih ke metode cuci darah melalui perut (dialisis peritoneal). Metode tersebut memungkinkan mereka melakukan prosedur tersebut di rumah.
Bagi kasus yang memerlukan cuci darah berkesinambungan, pemantauan dan penstabilan dilakukan terlebih dahulu sebelum pasien dirujuk ke rumah sakit umum daerah (RSUD) terdekat.
Sementara Ketua Divisi Nefrologi KSM Ilmu Kesehatan Anak RSHS, Prof. Dr., Dany Hilmanto, dr, Sp.A(K) mengatakan, sakit ginjal tidak terjadi secara tiba tiba, tapi telah terjadi dalam proses lama.
Video : Arif Budianto
Editor : Kavin Faza
Beberapa anak-anak yang sebelumnya menjalani cuci darah di RSHS kini telah beralih ke metode cuci darah melalui perut (dialisis peritoneal). Metode tersebut memungkinkan mereka melakukan prosedur tersebut di rumah.
Bagi kasus yang memerlukan cuci darah berkesinambungan, pemantauan dan penstabilan dilakukan terlebih dahulu sebelum pasien dirujuk ke rumah sakit umum daerah (RSUD) terdekat.
Sementara Ketua Divisi Nefrologi KSM Ilmu Kesehatan Anak RSHS, Prof. Dr., Dany Hilmanto, dr, Sp.A(K) mengatakan, sakit ginjal tidak terjadi secara tiba tiba, tapi telah terjadi dalam proses lama.
Video : Arif Budianto
Editor : Kavin Faza
Category
🗞
Berita